Pembunuhan Sadis

Udar 8 Fakta Mayat dalam Drum, Pelaku Akhirnya Ditangkap hingga Dikuburkan saat Ulang Tahun Anak

"Saya sudah senang tuh nemuin drum kan lumayan kalau ditimbang. Tapi pas saya buka malah ada kaki langsung saya teriak,"

Tribunnews
Mayat dalam drum ternyata Dufi 

"Dari rumah pagi-pagi sudah muter sambil nyari-nyari sampah plastik, sampai disana saya lihat drum tertutup ilalang. Saya sudah senang tuh nemuin drum kan lumayan kalau ditimbang. Tapi pas saya buka malah ada kaki langsung saya teriak," 

Sartika BT Saim, Pemulung yang Temukan Mayat dalam Drum

TRIBUN-MEDAN.com - Mayat laki-laki ditemukan oleh seorang pemulung di sebuah lahan di Kawasan Industri Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu (18/11/2018).

Korban ditemukan dalam sebuah drum palastik biru yang ditutup rapat.

Saat ditemukan, mayat laki-laki tersebut posisinya merungkuk mengenakan kaus putih.

Berikut ini 8 fakta yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.

Update Kasus Baiq Nuril, Kronologi Rekaman Percakapan Mesum Tersebar, Kepsek Bahas Hubungan Badan

Jurnalis Jamal Khashoggi Dimutilasi 15 Orang Sambil Diperdengarkan Musik di Konsulat Arab Saudi

Udar Fakta Fiki Alman, Pria yang Ada Bersama Angel Lelga saat Penggerebekan

Cukup Gunakan Kapur Barus, Rambut Beruban Bisa dengan Mudah Diatasi, Begini Cara Membuat Ramuannya

Viral, Wanita Mengaku Tertular HIV saat Melakukan Facial, Kisahnya jadi Pembelajaran

Miliki Cara Tak Biasa untuk Menunjukkan Perasaannya, 5 Zodiak Ini Terkadang Bikin Salah Paham

Napak Tilas Kisah Via Vallen, Sebelum Jadi Miliarder Pernah Ngamen dan Ditangkap Satpol PP

Simak selengkapnya berikut ini :

1. Kronologi Penemuan Mayat dalam Drum

Dilansir Tribunnews.com dari Tribunnewsbogor.com Sartika BT Saim (56), yang berprofesi sebagai seorang pemulung berangkat jalan kaki sekitar pukul 05.30 WIB sambil mengais sampah yang ditemui dipinggir jalan.

"Malamnya itu saya memang enggak bisa tidur dan itu tumben kemudian perasaan saya juga biasa aja, nah akhirnya saya ngambil wudhu, salat subuh kemudian berangkat mulung," katanya saat ditemui di lokasi.

Sartika BT Saim, penemu mayat dalam drum
Sartika BT Saim, penemu mayat dalam drum (TribunBogor)

Setibanya di lokasi, ia melihat sebuah drum berwarna biru terikat lakban hitam dan tertutup alang-alang.

"Dari rumah pagi-pagi sudah muter sambil nyari-nyari sampah plastik, sampai disana saya lihat drum tertutup ilalang. Saya sudah senang tuh nemuin drum kan lumayan kalau ditimbang. Tapi pas saya buka malah ada kaki langsung saya teriak," bebernya.

Murid SD Hamil dan Keguguran saat Jam Belajar, Terkuak Pelakunya Paman Sendiri Sejak 2017

Vicky Prasetyo Gerebek Rumah Angel Lelga, Bilang Ada Lelaki Lain di Kamar Sang Istri, Ini Videonya

8 Instansi Resmi Mengumumkan Hasil Tes SKD CPNS 2018, Cek di Sini Sekarang

8 Pengakuan HS Tersangka Pembunuhan Sadis Satu Keluarga, Sakit Hati Dibangunkan Pakai Kaki

Menilik Potret Mewah dan Asrinya Rumah Andika Kangen Band, Lihat Foto-fotonya

Menilik Potret Mewah dan Besarnya Rumah Muzdalifah, Mamah Dedeh sampai Kagum saat Berkunjung

Ragam Cuitan Lucu perihal Penggerebekan Vicky ke Kamar Angel Lelga, Netizen Soroti Kejanggalan Ini

Saat teriak, ada seorang pengendara motor yang melintas.

"Kaget terus teriak untung saja ada pengendara sepeda motor lewat dan merespon teriakan saya," ungkapnya

Menurutnya lokasi tersebut menjadi tempat untuk memulung karena dijadikan tempat pembuangan sampah bahkan di sekelilingnya ditumbuhi alang-alang.

Selain itu lokasi penemuan dikenal sepi dari aktivitas karena berada di kawasan industri Kembang Kuning.

2. Keluarga Tak Curiga karena Dufi SeringBekerja di Akhir Pekan

Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni mengatakan, sang kakak terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga pada jumat pagi saat hendak bekerja.

Doni menuturkan, pihak keluarga tidak menaruh curiga meski Dufi tidak memberikan kabar, sebab, Dufi dikenal sering bekerja pada akhir pekan.

Kendati demikian, Dufi akan selalu kembali ke rumahnya di kawasan Tangerang setelah bekerja.

Namun, betapa kagetnya Doni ketika ia mengetahui keluarga Dufi dihubungi pihak kepolisian.

Ingin Menghemat Kuota Internetmu? Lakukan 5 Cara Berikut Ini

Ragam Zodiak yang Bisa Jadi Teman Bermuka Dua, Diam-diam Menusukmu dari Belakang

Kisah Ustaz Abdul Somad Kerja Nyambi kala Kuliah di Mesir, Emak: Berapa Utang Kau di Kairo?

Kini Kaya Raya dan Punya Rumah Mewah, Beginilah Penampakan Kontrakan Sederhana Denny Cagur Dulu

7 Kebiasaan Sepele dalam Kehidupan Sehari-hari yang Membuat Smartphone Mudah Rusak

Menilik Kerajaan Bisnis Keluarga Artis The Sungkar, Menyaingi Ketajiran Raffi Ahmad

Hotman Paris Ungkap Ritual Khusus Istri Tiap Pagi yang Bikin Dirinya Susah Berpaling

3. Komunikasi Terakhir dengan Isteri

Sebelum meninggal, Dufi sempat berkomunikasi lewat WhatsApp dengan istrinya, Bayu Yuniarti Hendriani.

Dikutip Tribunnews.com dari TribunJakarta.com, cerita perbincangan suami-istri ini diceritakan oleh adik kandung korban, yakni Muhammad Ali Ramdoni.

"Komunikasi terakhir dengan istrinya bahwa dia mau ke kantor naik KRL. Mobil diparkir di stasiun Rawa Buntu," ujar Doni di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara.

"WA terakhir yang disampaikan kepada istrinya, dan diperlihatkan ke kami dan pihak kepolisian bahwa beliau bilang 'Ma, saya sudah distasiun, mobil diparkir'. 'Dimana (sang istri bertanya)? Rawabuntu' (jawaban Dufi)," kata Doni menirukan perbincangan itu.

Ia juga mengatakan perbincangan terakhir itu terjadi pada pukul 09.30 atau 10.00 WIB. Setelah itu, Doni menyebut tak ada lagi komunikasi dari almarhum kepada sang istri.

"Itu hari Jumat, jam setengah 10 atau jam 10 pagi. Sempet komunikasi terakhir. Nah itu sudah tidak ada (komunikasi) lagi setelah itu," tambah Doni.

4. Mobil di Stasiun Hilang

Sang istri baru mengetahui penemuan mayat yang ternyata Dufi ketika polisi mendatangi kediamannya kemarin.

"Saya ditelepon istri almarhum bahwa almarhum sudah dua hari enggak pulang. Tetapi yang bikin saya kaget ada pihak kepolisian datang," ungkap Doni.

Polisi sempat menyuruhnya untuk datang ke Serpong. Doni tak menduga ajakan tersebut untuk memberitahu soal penemuan jasad Dufi.

"Maka untuk memastikan, pihak Polsek Klapanunggal mengajak kami identifikasi ke RS Polri dan memastikan itu betul adalah kakak kami," ucapnya.

Dufi tak mengabarkan adiknya jika hendak pergi ke Bogor untuk suatu keperluan pada Jumat lalu.

Komunikasi terakhir Dufi dengan istrinya adalah pada Jumat lalu saat hendak berangkat kerja menggunakan KRL Commuter Line dari Stasiun Rawa Lumbu.

Mobil Dufi yang terparkir di stasiun turut menghilang.

5. Luka Tusuk di Leher

Dari hasil pemeriksaan sementara, ada bekas luka senjata tajam di leher dan punggung Dufi.

Sementara ada luka karena senjata tajam di leher dan punggung.

Perkiraan usianya sekitar 30 sampai 60 tahun," ujar Kepala Forensik RS Polri Kramatjati Kombes Edy Purnomo di depan Ruang Postmortem, RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (19/11/2018).

Pihaknya akan memeriksa lebih mendalam penyebab kematian laki-laki tersebut.

"Nanti kita lihat hasil pemeriksaan lebih mendalam, katena mungkin gentongnya kecil, mungkin juga mau ditekuk, kami tidak tahu. Tapi nanti kita lihat, karena drum-nya berisi air," sambung Edy.

6. Dimakamkan di Hari Ulang Tahun Anaknya

Suasana pemakaman Dufi
Suasana pemakaman Dufi (TribunJakarta)

Kakak Dufi, Nurlailah Qodriaty mengatakan pemakaman Dufi hari ini bertepatan dengan ulang tahun anak kelimanya, Jamal Amalsyuri (8).

"Anaknya yang nomor lima namanya Jamal hari ini ulang tahun," ungkap Nurlailah di panti asuhan Al-Khairiyah.

Nurlailah mengatakan Dufi memiliki enam orang buah hati. Tiga orang laki-laki, dan tiga lainnya perempuan.

Mereka adalah Nabila Rifdah Ramdaniyati (16), Halwati Najwa (15), Aisyah Fitria Nuzula (13), Fachri Syakur Al Fatih (10), Ibrahim Jamal Al Masyuhri (8), dan Ismail Tamam Al Marzuq (6).

"Adik saya punya anak enam. Tiga pertama perempuan dan tiga terakhir laki laki," pungkasnya.

7. Sempat Buat Khotbah Jumat

Bambang, yang anaknya satu angkatan dengan anak almarhum Dufi, mengatakan pada Kamis (15/11/2018), seorang ustaz atau pengajar di pesantren itu ada yang minta dibuatkan naskah ceramah untuk salat Jumat, kepada Dufi.

Dufi memang dikenal sebagai sosok yang tekun di bidang agama.

Warga lingkungannya pun mengakui bapak dari enam anak itu rajin mengikuti pengajian dan salat berjamaah di masjid.

Bambang juga mengetahui Dufi aktif di PP Muhamadiyah. Ia kerap menyebarkan info dan mengajak kalau ada kegiatan di Muhammadiyah.

Diketahui, ia juga bekerja di tvMu, yang merupakan kanal TV milik Muhammadiyah.

Dufi menyekolahkan dua anaknya yang paling tua di pondok pesantren Latansa, Bambang mengatakan, sesama orang tua santri, hubungan mereka sangat dekat.

8. Pelaku Sudah Ditangkap

Petugas Subdit 3 Resmob Polda Metro Jaya pimpinan Kompol Handik Zusein, AKP Resa F Marasabessy dan AKP Rovan R Mahenu melakukan penangkapan tersangka kasus pembunuhan yang jenazahnya ditemukan dalam drum, di Kampung Bubulak, Desa Bojong Kulur Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengungkapkan tersangka pembunuh mantan jurnalis (wartawan) Abdullah Fitri Setiawa alias Dufi itu, diketahui bernama M Nurhadi (35) yang berprofesi sebagai karyawan swasta.

"Tersangka kami amankan di dekat cucian motor Omen, belakang kelurahan Bantar Gebang, Kecamatan Bantar Gebang Bekasi, Selasa (20/11), pukul 14.30 WIB," ucap Argo melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/11) malam.

Pelaku berdomisili di Jalan Narogong Cantik Raya D140/3 RT/RW 1/23, Pengasinan, Rawa Lumbu, Bekasi Kota.

Saat diamankan, polisi menemukan HP, KTP, SIM, kartu-kartu ATM dan buku tabungan milik korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)

"Saat ini pelaku akan dibawa ke Resmob PMJ untuk dilakukan pemeriksaan. Prinsipnya Polda Metro Jaya membantu Polres Bogor dalam pengungkapan pelaku,

 mengingat korban dan pelaku juga ada di wilayah hukum PMJ," jelas Argo.  

Hingga kini, belum diketahui secara pasti motif pelaku melakukan pembunuhan.

Namun demikian, polisi menyangkakan Nurhadi menggunakan Pasal 340 sub 338 dan atau Pasal 365 ayat (3) sub Pasal 363 dan atau Pasal 480.  

(Tribunnews.com / Bunga/ Warta Kota)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 7 Fakta Mayat dalam Drum, Dimakamkan saat Ulang tahun Anak hingga Ditemukan Luka Tusukan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved