Di Balik Pertemuan Capres Prabowo Subianto - PM Singapura Lee Hsien Loong, Bahas Hal Ini

Indonesia perlu jalin kerjasama teknologi, kerjasama ilmu pengetahuan dengan Singapura dan negara-negara lain

Editor: Salomo Tarigan
ist/tribunnews
Di Balik Pertemuan Capres Prabowo Subianto - PM Singapura Lee Hsien Loong, Bahas Hal Ini 

Di Balik Pertemuan Capres Prabowo Subianto - PM Singapura Lee Hsien Loong, Bahas Hal Ini

Prabowo Subianto mengatakan,The Economist adalah majalah ekonomi paling ternama di dunia.

TRIBUN-MEDAN.COM - Calon Presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.  

Pertemuan dengan PM Lee ini bagian dari kegiatan Prabowo Subianto selama dua hari di Singapura.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menjelaskan banyak pembahasan yang dibahas dengan sahabatnya itu.

Satu di antaranya mengenai kebijakan ekonomi yang akan ia sampaikan pada acara the Economist World in 2019 Gala Dinner yang akan digelar hari ini di Singapura.

"Tadi siang saya diskusi dengan PM Lee tentang apa yang akan dibicarakan besok di acara the Economist World in 2019 Gala Dinner," kata Prabowo di Singapura, dalam siaran persnya, Senin malam (26/11/2018).

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menuturkan, The Economist adalah majalah ekonomi paling ternama di dunia.

Baca: Kesamaan Om Daddy Irwan Mussry & Ahmad Dhani, Gak Disangka terungkap dari Dul Jaelani

Baca: Respons Gisel tak Terduga, Menguak Keretakan Rumah Tangga dengan Gading Marten Sudah 1,5 Tahun

Majalah yang jadi bacaan semua pemimpin dunia, yang mengulas tentang tantangan-tantangan penting bukan hanya di tingkat negara tapi juga tingkat dunia.

Apalagi menurutnya, The Economist juga kerap membahas tantangan-tantangan besar para pemimpin negara dan dunia seperti ketersediaan pangan, air dan energi.

Baca: Tahanan Ngamuk Pukuli Polisi, Sekap Petugas Pakai Sarung, 9 Orang Kabur dari Sel

Baca: Reaksi M Taufik pada PKS, Fit and Proper Test 2 Calon Wagub untuk Gubernur DKI Anies Baswedan

"Saya sampaikan ke PM Lee, saya maju di pemilihan presiden ini karena saya yakin, dengan strategi dorongan besar saya dan Sandiaga Salahuddin Uno, Indonesia dapat jadi negara yang export energi, pangan, air, bukan importir," papar Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus itu menjelaskan, banyak cara yang bisa dilakukan Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negaranya, salah satunya adalah dengan menerapkan ilmu ilmu baru yang fokus pada keunggulan strategis bangsa Indonesia.

"Caranya? Dengan industrialisasi, dengan digitalisasi, dengan menerapkan ilmu-ilmu baru, dengan fokus di apa yang jadi keunggulan strategis kita. Dengan begitu bisa kontribusi untuk atasi masalah dunia," ungkapnya.

Karena itu, Prabowo menjelaskan jika dirinya dipercaya untuk menjadi Presiden Indonesia pada Pemilu 2019, maka ia akan melakukan kerjasama teknologi dan ilmu pengetahuan baik dengan Singapura maupun negara-negara lainnya.

Indonesia, menurut dia, bisa menjadi negara sahabat yang strategis bagi negara-negara lain dan bukan hanya sebagai negara importir saja melainkan eksportir produk produk unggulan dan strategis lainnya.

  
"Untuk itu Indonesia perlu jalin kerjasama teknologi, kerjasama ilmu pengetahuan dengan Singapura dan negara-negara lain yang sudah maju industrinya, sudah lebih unggul litbangnya," pungkasnya.

(*)

Baca: Reaksi M Taufik pada PKS, Fit and Proper Test 2 Calon Wagub untuk Gubernur DKI Anies Baswedan

Baca: Tahanan Ngamuk Pukuli Polisi, Sekap Petugas Pakai Sarung, 9 Orang Kabur dari Sel

 TAUTAN: Bertemu PM Lee, Prabowo Diskusi Terkait Hubungan Strategis Bilateral Indonesia-Singapura, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved