ISIS Hancur Lebur, Wilayahnya Tinggal 1%, tapi Waspada Militannya Tersebar, termasuk di Indonesia
Masih ada 14.000 militan ISIS di Suriah dan 17.100 militan ISIS di Irak, di kawasan-kawasan yang sudah tidak lagi mereka kuasai sepenuhnya.
Baca: Jokowi Tidak Diundang Panitia Reuni Akbar 212, Ternyata Ini Alasannya
Baca: Chand Kelvin Kembali Dilangkahi Sang Adik, Lihat Prosesi yang Dijalaninya sebelum Akad Nikah
Baca: Cerahkan Kulit Kusam dan Hilangkan Jerawat di Wajah dengan Masker Buah Naga, Begini Cara Membuatnya
Baca: Ragam Cara Alami Kecilkan Perut secara Cepat, Aman untuk Kesehatan
Baca: Menilik Isi Rumah Stan Lee, Sang Legenda Marvel Pencipta Iron Man, Doctror Strange, Spider Man
Baca: Ulik 5 Fakta tentang Tiarani Savitri, Putri Mulan Jameela dari Pernikahan Sebelumnya

Rusia bukan bagian dari koalisi, tetapi jet-jet tempur mereka mulai melancarkan serangan udara terhadap apa yang disebut 'teroris' di Suriah pada September 2015 untuk membantu pemerintahan Presiden Assad.
Kementerian pertahanan Rusia melaporkan pada Agustus 2018, bahwa pasukannya telah melancarkan 39.000 serangan udara di Suriah sejak 2015, menghancurkan 121.000 'sasaran teroris' dan menewaskan lebih dari 5.200 anggota ISIS.
Direbutnya lagi kota-kota penting
Kemajuan awal dalam kampanye koalisi pimpinan AS terhadap ISIS antara lain direbutnya kembali kota Ramadi, ibukota provinsi Anbar di Irak, oleh pasukan pro-pemerintah Irak pada Desember 2015.
Direbutnya kembali Mosul, kota terbesar kedua Irak pada bulan Juli 2017 dilihat sebagai terobosan besar bagi koalisi, tetapi pertempuran 10 bulan untuk merebut kota itu menyebabkan ribuan warga sipil tewas dan lebih dari 800.000 lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka di kota itu.
Pada bulan Oktober 2017, kota Raqqa, yang oleh ISIS disebut 'ibukota kekhalifahan,' jatuh ke tangan SDF dengan dukungan serangan udara koalisi, mengakhiri tiga tahun pemerintahan ISIS di kota itu.
Setelah empat bulan pertempuran, ribuan tentara ISIS diizinkan meninggalkan kota itu di bawah kesepakatan dengan para pejabat Suriah, tetapi dengan pengetahuan Pasukan Demokratis Suriah, sebuah aliansi pejuang Kurdi dan Arab serta koalisi pimpinan AS.
Pasukan Aliansi Pasukan Demokratik Suriah yang didukung pasukan aliansi pimpinan AS.
Bulan berikutnya, tentara Suriah menguasai lagi kota Deir al-Zour, dan pasukan Irak merebut kembali kota al-Qaim yang terletak di perbatasan.