ISIS Hancur Lebur, Wilayahnya Tinggal 1%, tapi Waspada Militannya Tersebar, termasuk di Indonesia
Masih ada 14.000 militan ISIS di Suriah dan 17.100 militan ISIS di Irak, di kawasan-kawasan yang sudah tidak lagi mereka kuasai sepenuhnya.
Kampanye militer untuk mendorong ISIS keluar dari Irak dan Suriah menelan ribuan nyawa dan jutaan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Di Suriah, pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad memerangi kelompok jihadis dengan bantuan serangan udara Rusia dan milisi yang didukung Iran.
Sementara sebuah koalisi multinasional pimpinan AS mendukung aliansi Demokrat Suriah (SDF) yang didominasi suku Kurdi dan beberapa faksi pemberontak.
Baca: Diduga Lakoni Pesta Seks, Inilah Video Penggerebekan 3 Wanita dan 1 Pria di Samarinda
Baca: Felicya Angelista Rayakan Ulang Tahun ke-24, Sang Kekasih Berikan Kejutan Romantis Ini
Baca: Yuk Bikin Stiker WhatsApp dengan Fotomu Sendiri, Begini Cara Mudah Membuatnya
Baca: Lagu Baru Ayu Ting Ting Trending di Youtube, Tembus Jutaan Viewers dalam 2 Hari, Tonton Videonya
Baca: Baim Wong dan Paula Verhoeven Ceritakan Hal Tak Terduga di Malam Pertama Mereka, Ada Kejadian Lucu
Baca: Cara Mengolah Jengkol agar Empuk dan Tak Berbau, Ikuti 4 Tips Berikut
Baca: Kini YouTube Miliki Fitur Mirip dengan Instagram Stories, Ini Keunggulannya

Di Irak, pasukan keamanan didukung oleh koalisi pimpinan AS dan pasukan paramiliter yang didominasi oleh Mobilisasi Rakyat, sebuah kelompok milisi dukungan Iran.
Koalisi pimpinan AS, yang mencakup pasukan Australia, Bahrain, Prancis, Yordania, Belanda, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab dan Inggris, mulai meluncurkan serangan udara terhadap posisi-posisi ISIS di Irak pada Agustus 2014. Koalisi serangan udara terhadap ISIS di Suriah dimulai sebulan kemudian.
Sejak saat itu pesawat-pesawat yang dikerahkan sebagai bagian dari Operation Inherent Resolve telah melakukan lebih dari 13.400 serangan udara di Irak dan lebih dari 16.100 di Suriah.
Baca: Spontanitas Luhut Pandjaitan Menyamakan Label Prabowo dan Susi Pudjiastuti