Sejarah Gunung Krakatau Meletus Dahsyat 135 Tahun yang Lalu, Setara 21.574 Kali Bom Atom
Gunung Krakatau yang berada di Selat Sundame letus pada tahun 26 Agustus 1883, 135 tahun yang lalu. Letusannya yang begitu dahsyat
Pemandangan yang tak biasa terjadi itu membuat Le Sueur khawatir.
Ia memutuskan untuk memeriksa ke bibir pantai sekitar pukul enam pagi pada hari Senin.
Ada hal yang ganjil, yakni permukaan air laut jauh lebih rendah dari biasanya. Batu karang yang biasanya tak tampak kini menjadi kering.
Le Sueur mendengar guruh sambung-menyambung sehingga ia khawatir akan ada bencana yang lebih mengerikan akan datang.
Setelah sampai di rumah, Le Sueur memanggil Van Zuylen, pembantunya, untuk menulis rancangan surat kepada residen tentang apa yang terjadi.
Saat itu, jam menunujukkan pukul 7 pagi namun langit masih sangat gelap, tak seperti biasanya lampu-lampu rumah dibiarkan menyala.
Tak lama warga kampung kembali ribut-ribut. Laki-laki, perempuan, dan anak-anak berhamburan sambil berteriak, "Banjir! Banjir!"
Le Sueur mengajak ornag yang berhamburan itu agar berlindung di rumahnya sebab rumahnya terletak di tempat yang agak tinggi dan dibangun di atas tiang.
Tak butuh waktu lama, air pasang kembali ke laut, warga menjadi tenang kembali.
Namun, ketenangan tersebut tak berlangsung lama, air laut kembali datang dengan kekuatan yang lebih dahsyat.
Debur, gemuruh, terdengar begitu menakutkan. Ada sekitar 300 orang di dalam rumah Le Sueur.
Tiba-tiba saja serambi depan rumah Le Sueur runtuh dan air segera masuk.
Ia menyerankan agar pindah ke serambi belakang, baru saja ia mengucapkan itu, tiba-tiba seluruh rumah roboh berantakan dan kami semuanya terseret oleh arus air.
Kesadaran Le Sueur datang dan pergi, ia tidak ingat apa yang terjadi.
Kemudian, ia berhasil meraih papan dan membiarkan badannya mengapung mengikuti aliran air, namun kakinya tersangkut sehingga pegangannya ke papan lepas.