Prabowo Teteskan Air Mata saat Ziarah ke Makam Sahabatnya di Atambua
Usai menabur bunga, Prabowo terlihat meneteskan air mata. Prabowo lalu mengambil sapu tangan dan menghapus air matanya.
Usai menabur bunga, Prabowo terlihat meneteskan air mata. Prabowo lalu mengambil sapu tangan dan menghapus air matanya.
TRIBUN-MEDAN.com, ATAMBUA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, tiba di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (27/12/2018) pagi.
Usai tiba di Bandara AA Bere Tallo Atambua, Prabowo bersama rombongan kemudian ziarah ke Taman Makam Pahlawan Seroja, Atambua.
Prabowo pun berkeliling ke sejumlah makam pahlawan asal Kabupaten Belu.
Saat tiba di makam Joao Da Silva Tavares, Prabowo kemudian menyalami anak-anak Tavares dan menabur bunga di makam tersebut.
Tavares adalah mantan Panglima Pasukan Pejuang Integrasi di Timor Timur. Ia juga seorang milisi pro integrasi atau anti kemerdekaan, yang merupakan sahabat dekat Prabowo, saat bersama-sama di Timor Timur pada era tahun 1980-an.
Baca: Rifai Pamone Jurnalis Metro TV Meninggal Dunia, Sakit Keras Sejak Agustus
Baca: 10 Kepala Daerah di Riau Nyatakan Dukungan ke Jokowi, Mendagri Minta Gubernur Tegur
Baca: Saya Tak Punya Bakat Penjilat, Said Didu Didepak dari Jabatan Komisaris Bukit Asam
Tavares juga mantan Bupati Bobonaro dan Ketua DPRD Bobonaro, Timor Timur.
Prabowo pun sempat berbincang-bincang sesaat dengan anak-anak Tavares.
Usai menabur bunga, Prabowo terlihat meneteskan air mata. Prabowo lalu mengambil sapu tangan dan menghapus air matanya.
Selanjutnya, Prabowo dan rombongan keluar dari Taman Makam Pahlawan Seroja menuju Atambua, untuk mengikuti acara temu kangen Sahabat Prabowo dan Natal bersama Partai Gerindra.
Namun, saat hendak keluar, ribuan warga yang memadati area taman makam pahlawan, lalu berusaha mendekati Prabowo untuk menyalaminya.
Prabowo pun menyalami satu persatu warga yang berdesakan. Bahkan, sejumlah anak kecil dicium dan digendong oleh Prabowo.
Warga pun bertepuk tangan dan memanggil nama Prabowo.
Sekitar 15 menit berada di Taman Makam Pahlawan Seroja, Prabowo kemudian melanjutkan perjalanan ke Atambua.
Pendidikan Sejarah
Ketua Panitia Natal Nasional Partai Gerindra Sarah Djojohadikusumo mengatakan, perayaan Natal di Atambua, sebagai ajang lepas kangen Prabowo dengan sejumlah teman lamanya.
"Di Atambua, banyak rekan Pak Prabowo saat masih zaman Timor Timur (Timtim), tahun 1980-an. Ini semacam lepas kangen dengan teman-teman beliau," ucap Sarah kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (26/12/2018).
Sarah yang didampingi Ketua Umum Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) Pusat, Fary Djemi Francis, mengatakan, perayaan Natal di perbatasan Indonesia dan Timor Leste itu juga, sebagai bagian dari pendidikan sejarah bagi masyarakat khususnya generasi muda.
Pendidikan sejarah yang dimaksud Sarah, yakni tentang apa yang terjadi pada tahun 1976 hingga 1985, dimana Prabowo saat itu bertugas dalam menumpas Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) di Timor Timur.
Ada beberapa sahabat Prabowo yang akan hadir dalam perayaan Natal bersama yakni mantan Bupati Manatuto, Timor Timur Vidal Sarmento dan Ketua DPRD Tingkat II Kabupaten Viqueque, Timor Timur Afonso Henriques Pinto atau akrab disapa Lafaek.
Natal bersama Gerindra ini kata Sarah, menunjukan persatuan Indonesia, NKRI, Pancasila, yang sangat dijunjung tinggi di Gerindra dan Gekira sebagai organisasi sayap yang sudah dibentuk sejak lama.
"Ini juga sedikit sebagai pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia yang mungkin selama ini menganggap pak Prabowo intoleran, tapi kenyataan tidak seperti itu," ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) Pusat, Fary Djemi Francis, mengatakan, dalam perayaan Natal bersama, Prabowo dijadwalkan akan memberikan sambutan dan juga mengunjungi Taman Makam Pahlawan di Atambua.
Fary mengungkapkan, ada tiga alasan Prabowo memilih wilayah perbatasan Belu sebagai lokasi Natal Bersama Nasional Partai Gerindra,
Perbatasan bukan wilayah yang baru apalagi asing bagi Prabowo Subianto. Dia sangat akrab dengan wilayah-wilayah ini karena sebagai prajurit banyak menghabiskan waktu di sini. Hidupnya dulu selalu di situasi batas, apakah hidup atau mati.
Prabowo mempunyai banyak sahabat perjuangan yang sekarang tinggal di perbatasan.
Natal bersama ini lanjut Fary, adalah ajang silaturahmi, ajang membangkitkan memori bersama.
"Memang banyak yang telah meninggal dan gugur di medan laga, namun masih ada yang bertahan hidup. Momen-momen pertemuan ini adalah saat yang dinanti-nantikan untuk melepas rindu bersama sebagai pejuang," sebut Fary yang juga adalah Ketua Komisi V DPR RI itu.
(Sigiranus Marutho Bere)
