Kapolri Tito Karnavian Angkat Bicara, Ada Temuan Menarik Teror Bom Pimpinan KPK, Periksa 17 Orang
Teror di rumah pimpinan KPK, Kapolri Tito Karnavian mengaku langsung berkoordinasi dengan Agus Rahardjo dan Laode.
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menghadiri pertemuan tertutup dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), panelis serta moderator jelang debat Capres-Cawapres 2019.
Ia menjelaskan bahwa ide pembekalan senjata tersebut muncul sebagai bentuk peningkatan keamanan terhadap para penyidik maupun pimpinan yang bisa sewaktu-waktu kembali mendapatkan teror serupa.
Baca: Sosok Pacar Baru Nikita Mirzani, Paolo Dibanding Suami Dipo Latief dan Mantan, Gini Jawaban Nikita
"Kami sedang mengevaluasi, misalkan nanti petugas KPK akan dilengkapi dengan senjata tertentu," ujar Agus, di depan ruang Bima dan Sadewa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).
Agus menambahkan, pihaknya akan mempertimbangkan untuk merealisasikan hal tersebut dalam mengantisipasi hal-hal yang bisa membahayakan keselamatan para petugas komisi antirasuah itu.
Baca: Pimpinan KPK Diteror, Antasari Azhar: Sejak Zaman Saya Sampai Hari Ini Ada
"Ya (rencana itu) nanti akan kami bicarakan," kata Agus.
Berkaca pada kasus yang dialami salah satu penyidik senior KPK, yakni Novel Baswedan, Agus menegaskan seharusnya perbaikan terkait keamanan para petugas maupun penyidik dilakukan sesaat setelah kasus itu terjadi.
Sehingga teror tidak kembali menimpa petugas KPK.
"Langkah-langkah perbaikan keamanan KPK, baik di penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, memang harus ditingkatkan," kata Agus.
Sebelumnya, tidak hanya kediaman Agus yang mengalami teror bom, namun rumah Wakil Ketua KPL Laode Muhammad Syarif pun mengalami peristiwa serupa.
Reaksi Polri dan Mantan Ketua KPK Antasari Azhar
Kepolisian tengah menyelidiki temuan benda mencurigakan yang diduga bom di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, pada Rabu (9/1/10).
Dalam keterangan kepada BBC News Indonesia, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Apakah itu betul-betul (bom) Molotov dan di dalamnya apa saja, masih diperiksa laboratorium forensik," ujar Dedi.
Beberapa barang bukti yang ditemukan di depan rumah Laode M Syarif, lanjutnya, berupa pecahan-pecahan botol dan bekas asap.
Adapun di depan rumah Agus Rahardjo, ditemukan tas hitam. Beberapa media melaporkan bahwa di dalam tas ditemukan pipa paralon, detonator, kabel, paku, dan baterai.