Viral Medsos

FAKTA-FAKTA Persiapan Prabowo Jelang Debat Pilpres, Dari Pesan Habib Rizieq, Hingga Dukungan Bule

Live (siaran langsung) debat perdana Pilpres 2019 digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Editor: AbdiTumanggor
CNN Indonesia/Andry Novelino
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) menyalami bule saat acara pidato kebangsaannya. 

Slamet mengatakan kader dan simpatisan FPI serta PA 212 hanya perlu menyaksikan debat di rumah masing-masing. Rizieq dan DPP FPI juga tidak menerbitkan instruksi agar para kader menonton debat capres. "Enggak disuruh sudah nonton sendiri," ucap Slamet.

Dihadiri Bule-bule saat Pidato Kebangsaan

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) menyalami bule usai pidato
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) menyalami bule usai pidato (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Saat Prabowo Subianto berpidato kebangsaan bertajuk "Indonesia Menang", Senin (14/1/2019) lalu, sejumlah bule-bule turut menyaksikannya secara langsung.

Rombongan warga negara asing tersebut duduk paling depan di sebelah kanan para peserta pendukung.

Setelah berpidato, Prabowo Subianto tampak turun dari panggung dan menyalami barisan petinggi koalisi partai dan jejeran para bule-bule tersebut.

Capres nomor urut 02 tersebut tampak bincang-bincang dan selanjutnya jalan beriringan.

Sebut 4 daerah Jateng dalam pidatonya

Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menyebut 4 daerah di Jawa Tengah.

Prabowo memaparkan beberapa kasus fenomena masyarakat yang terhimpit ekonomi hingga melakukan aksi bunuh diri.

Berikut daerah di Jawa Tengah yang disinggung dalam pidato kebangsaan Prabowo Subianto

1. Sragen

Prabowo menyebut bahwa Sragen Jawa Tengah kesulitan air.

"Di Sragen, 1 jam dari kota Solo, mereka kesulitan air, dari tim saya menyampaikan, pak tidak usah kirim kaus, nggak usah kirim baliho, kirim saja tangki-tangki air," ujar Prabowo.

2. Grobokan

Prabowo mengatakan ada seorang buruh tani di Desa Tawangharjo, Grobokan, Jawa Tengah bernama Hardi yang gantung diri karena tak sanggup membayar utang.

Menurut Prabowo, Hardi memiliki beban ekonomi yang terlalu berat untuk ditanggungnya, sehingga ia pun memilih untuk mengakhirinya nyawanya.

"Selama beberapa tahun terakhir ini, saya mendapat laporan, ada belasan cerita tragis seperti Hardi ini," ujar Prabowo.

3. Pekalongan

Prabowo  membahas kasus seorang guru di Pekalongan yang juga gantung diri.

"Beberapa tahun ini saya dapat laporan cerita tragis. Ini ada kisah guru yang di Pekalongan yang gantung diri empat Januari lalu, bu Sudarsih di Gunungkidul (Yogyakarta) gantung diri. Ini yang masuk berita, yang enggak masuk berita lebih banyak lagi," katanya.

4. Klaten

Prabowo juga menyinggung soal kebijakan impor bahan pokok yang dilakukan pemerintah yang merugikan petani.

Ia mengungkapkan keluhan petani di Klaten yang mengaku sedih karena hasil panennya tidak laku karena pemerintah memberlakukan kebijakan impor bahan pangan seperti beras.

Ada pula petani tebu di Jawa Timur yang bersedih karena kebijakan impor gula.

Sementara, ujarnya, banyak emak-emak yang mengeluh karena harga bahan pokok begitu mahal.

"Bagaimana bisa di republik ini harga gula tiga kali lebih mahal dari harga dunia?" ungkapnya.

Prabowo mengatakan, beberapa persoalan tersebut merupakan sedikit dari banyaknya persoalan yang ia rasakan di Indonesia ini.

Hal inilah yang kemudian membuat dirinya dan Sandiaga memutuskan untuk maju dalam Pilpres 2019.

"Kami juga ingin menyampaikan kepada Saudara, apa-apa yang menjadi kegusaran kami, apa- apa yang mendorong kami untuk terus berada di kancah politik, dan menawarkan diri kami untuk memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Prabowo.

Prabowo Subianto saat berjalan bersama menuju hall JCC dalam acara pidato kebangsaan, Senin (14/1/2019).
Prabowo Subianto saat berjalan bersama menuju hall JCC dalam acara pidato kebangsaan, Senin (14/1/2019). (Instagram @media.prabowosandi)

Prabowo bahas masa depan Indonesia

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritik pernyataan yang menyebut bahwa Bangsa Indonesia akan bertahan selama seribu tahun lagi.

Namun, Prabowo ragu dengan situasi negara saat ini.

Ia menyebut situasi yang tengah dialami Indonesia saat ini sebagai kejanggalan atau paradoks.

Negara yang memiliki kekayaan yang melimpah tapi rakyatnya hidup miskin.

"Ada yang mengatakan jangan pesimis harus optimis. Indonesia katanya akan bertahan seribu tahun lagi," ujar Prabowo saat menyampaikan pidato kebangsaan bertajuk 'Indonesia Menang' di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

"Saudara-saudara, saya tanya apakah negara yang tidak bisa membayar rumah sakit, yang tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya, yang tidak mampu punya militer yang kuat yang, bisa bertahan seribu tahun? Jangan-jangan 10 tahun saja sudah setengah mati kita," ucap dia.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyinggung cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasiomal yang hanya mampu untuk mencukup kebutuhan hingga 20 hari.

Kemudian, ia juga menyebut cadangan beras yang kurang dari tiga juta ton.

Selain itu, ia juga mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terkait bidang pertahanan.

Menurut Prabowo, Ryamizard pernah mengungkapkan bahwa jumlah peluruh yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia hanya mampu digunakan untuk bertahan selama tiga hari jika terjadi perang.

"Menteri Pertahanan yang sekarang pun mengatakan, jika perang, Indonesia hanya mampu bertahan tiga hari karena peluru kita hanya cukup untuk tiga hari perang. Ini bukan kami yang menyampaikan, tapi pemerintah sendiri," kata mantan Pangkostrad itu. 

Dua Hari Berturut-turut Simulasi Debat

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani mengatakan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat ini sedang fokus mempersiapkan debat yang akan digelar, Kamis (17/1/2019).

Persiapan debat telah dilakukan sejak Selasa kemarin untuk mengupas empat tema debat mulai dari Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.

Selain itu, Prabowo-Sandi telah bediskusi dengan sejumlah pakar untuk empat tema tersebut.

"Pak Prabowo dan pak Sandi sejak kemarin dan hari ini (Rabu) telah mempersiapkan diri untuk menghadapi debat, Kamis 17 Januari," ujar Ahmad Muzani.

"Sejak kemarin beliau sudah berdiskusi dengan banyak ahli, banyak pakar termasuk anggota fraksi Gerindra dam anggota fraksi dari partai-partai koalisi," lanjut Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (16/1/2019).

Tidak hanya berdiskusi, Prabowo-Sandi juga menurut Muzani melakukan simulasi debat.

Kisi-kisi pertanyaan dari KPU dilontarkan kepada Prabowo untuk dijawab sesuai dengan visi-misi di Pilpres 2019.

"Ada (simulasi) hari ini salah satunya beberapa kisi-kisi yang diajukan oleh KPU, kira-kira jawaban apa yang sesuai visi-misi kta dan khususnya hari ini simulasi dilakukan oleh beliau dengan pak Sandi," katanya.

Untuk pertanyaan tertutup yang akan saling dilontarkan oleh pasangan calon, Muzani mengaku tidak mengetahuinya.

Hanya saja pertanyaan dari Prabowo-Sandi yang akan diajukan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam debat nanti tidak akan jauh dari visi-misi Prabowo-Sandi.

"Pokok-pokok, temanya kan sudah disampaikan dalam pidato kebangsaan pak Prabowo pada Senin itu, kan juga secara keseluruhan garis besar sebagai pokok-pokok pikiran itu kan sebagian sudah dikemukakan, kira-kira seperti itu," pungkasnya.

Sementara itu Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan bahwa Prabowo-Sandi melakukan persiapan debat di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, (16/1/2019). Salah satu persiapan yang dilakukan yakni simulasi debat. 

Amien Rais Bikin Jokowi Seperti Bebek Lumpuh

Sementara Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais optimistis jika penyelenggaraan pemilu tidak dinodai kecurangan, maka Prabowo Subianto akan memenangkan Pilpres 2019.

“Insyaallah dengan doa dan usaha kita, pada magrib 17 April 2019 kita akan adakan syukuran, dan Prabowo-Sandi akan dilantik 20 Oktober 2019,” ucapnya.

Hal itu dilontarkannya dalam diskusi 'Refleksi Malari, Ganti Nakhoda Negeri?” yang digelar Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

“Selama rentang waktu 17 April sampai 20 Oktober 2019 itu, kita jadikan Pak Joko Widodo seperti bebek lumpuh, karena sudah pasti kalah dan jangan berbuat macam-macam yang bisa rugikan pemerintahan selanjutnya,” ujar Amien Rais.

"Kita jadikan Pak Joko Widodo seperti bebek lumpuh, karena sudah pasti kalah dan jangan berbuat macam-macam," lanjutnya lagi.

Sebelumnya, mantan Ketua MPR itu mengancam Komisi Pemilihan Umum (KPU), jika lembaga penyelenggara pemilu itu terbukti melakukan kecurangan.

Amien Rais menegaskan dirinya akan mendorong gerakan massa bersama untuk menggempur KPU, jika nantinya terbukti ada kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu.

“Awas, KPU jangan sampai berbuat kecurangan. Kalau memang terbukti kita akan turun bersama-sama menggempur KPU,” katanya.

Amien Rais menyatakan, sejumlah kasus seperti tercecernya KTP elektronik, mengindikasikan adanya dugaan rencana kecurangan.

“Kita lihat KTP-el dibuang sembarangan di tong sampah, di semak, di sawah, kurang ajar sekali. Kita harus perhatikan ini. Kita ini lebih pandai dari pemerintah,” tegas Amien Rais Rais.

Sebelumnya, Amien Rais juga mengingatkan KPU untuk netral. KPU, menurut Amien Rais, tidak boleh merasa paling berkuasa, karena hanya berperan sebagai penyelenggara pemilu.

"Cuma gini, saya hanya wanti wanti saudara-saudara KPU, Anda hanya pelaksana. Di sini saya katakan, please jangan sok kuasa, Anda itu cuma pelaksana ya," kata Amien Rais di Jalan Daksa Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).

Menurut Amien Rais, ketidaknetralan KPU akan merugikan masyarakat yang memberikan hak pilih pada Pemilu 2019.

Salah satu contohnya, masalah daftar pemilih tetap yang tidak kunjung rampung.

"Saya katakan deh, KPU hati-hati, masa ada daftar pemilu tetap yang sekian juta ternyata bodong. Kemudian ada KTP elektronik, ada ratusan ribu dibuang ke tong sampah, dibuang ke semak belukar dan lain-lain. Ini apa-apaan ya?" tuturnya.

Amien Rais minta KPU jangan macam-macam dalam menyelenggarakan pemilu. Karena, katanya, kubu Prabowo-Sandimemiliki tim IT untuk mengantisipasi kecurangan.

"Tolong, karena kita sudah lebih pandai dari KPU, Insyaallah kita punya tenaga IT juga tidak kalah. Jadi jangan macam-macam lah ya, saya kira itu pesan kami ya," paparnya.

Ancam Mengundurkan Diri

KETUA Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandi Djoko Santoso mengatakan, pihaknya siap mundur dari ajang Pilpres 2019, jika potensi kecurangan tak bisa dihindari.

"Memang supaya tidak terkejut, barangkali, kalau tetap nanti disampaikan Prabowo Subianto, pernyataan terakhir Prabowo Subianto adalah kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, Prabowo Subianto akan mengundurkan diri," papar Djoko Santoso saat bertemu Gerakan Milenial Indonesia, Minggu (13/1/2019).

Lantas, apa konsekuensi yang bakal diterima Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno jika memang benar-benar mundur dari kontestasi Pilpres 2019?

Pasal 236 ayat 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menyatakan, pasangan calon sebagaimana dimaksud dalam pasal 229 ayat 1 huruf f dilarang mengundurkan diri.

Hal itu terhitung sejak ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPU.

Apalagi, capres dan cawapres yang diusung gabungan partai politik sudah menyepakati calonnya tak akan mundur.

Hal itu diatur dalam pasal 229 ayat 1 huruf f UU Pemilu, yang menyebutkan gabungan partai politik dalam mendaftarkan bakal pasangan calon ke KPU wajib menyerahkan surat pernyataan dari bakal calon tidak akan mengundurkan diri.

Lalu, aturan larangan untuk mundur juga ditegaskan dalam pasal 552 dan pasal 553.

Pasal 552 ayat (1) menegaskan, capres atau cawapres yang sengaja mengundurkan diri sejak penetapan pasangan calon hingga pelaksanaan pemungutan suara putaran pertama, akan dipidana penjara paling lama lima tahun dan denda maksimal Rp 50 miliar.

Sedangkan pasal 552 ayat (2) mengatur tentang pimpinan partai politik atau gabungan partai politik yang dengan sengaja menarik calonnya dan atau pasangan calon yang sudah ditetapkan KPU sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara putaran pertama, akan dipidana penjara paling lama lima tahun dan denda maksimal Rp 50 miliar.

Kemudian, pasal 553 mengatur tentang calon presiden atau wakil presiden yang dengan sengaja mengundurkan diri setelah pemungutan suara putaran pertama sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara putaran kedua, maka sanksi yang ditetapkan dalam pasal ini lebih berat, yakni pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta.

Ancaman mundur Prabowo Subianto dan timnya dari penyelenggaraan pilpres bukan kali ini saja terjadi.

Pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto yang kala itu berpasangan dengan Hatta Rajasa, juga sempat menyatakan mundur dari proses penyelenggaraan Pilpres 2014, saat proses rekapitulasi suara.

Alasannya sama, mereka mencurigai adanya kecurangan dalam penyelenggaraan pemilihan umum.

Sebelumnya, TIM Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin tak mempermasalahkan wacana mundurnya calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dari kontestasi pemilihan umum.

Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin mengatakan, mundur dari pencalonan sepenuhnya kewenangan Prabowo Subianto. Namun, ada konsekuensi yang harus diterima.

"Ya kalau mundur silakan mundur. Cuma harus diingat, mundur itu kena denda, yang kedua pidana," kata Abdul Kadir Karding saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Abdul Kadir Karding berujar, mundurnya Prabowo Subianto bisa didasari, karena kecurigaan Prabowo Subianto mengenai kecurangan di Pemilihan Umum 2019.

Meski, ucap Abdul Kadir Karding, Prabowo Subianto tak bisa membuktikan hal tersebut.

Prabowo Subianto ditengarai Abdul Kadir Karding ingin mem-framing opini, terutama mengenai pemilu dikangkangi oleh kepentingan petahana. Abdul Kadir Karding berpandangan wacana itu menimbulkan dampak negatf dan positif. Negatifnya, ada upaya delegitimasi pemiliham umum.

"Ini berbahaya bagi delegitimasi terhadap KPU, sekaligus juga delegitimasi terhadap pemerintahan," ujar Abdul Kadir Karding.

Namun, Abdul Kadir Karding melihat ada dampak positif jika Prabowo Subianto hengkang dan menyisakan satu kontestan di Pemilu 2019. Itu pun kalau Prabowo Subianto benar-benar memenuhi ancamannya.

"Sangat menguntungkan Pak Jokowi karena tidak ada lawan. Jadi sebaiknya bicara yang positif-positif saja," tutur Abdul Kadir Karding.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandi Djoko Santoso mengatakan, jagoan pihaknya siap menyatakan mundur jika potensi kecurangan tak bisa dihindari.

"Memang supaya tidak terkejut, barangkali, kalau tetap nanti disampaikan Prabowo Subianto, pernyataan terakhir Prabowo Subianto adalah kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, Prabowo Subianto akan mengundurkan diri," papar Djoko Santoso saat bertemu Gerakan Milenial Indonesia, Minggu (13/1/2019).

(Kompas.com/Tribunnews.com/Warta Kota/Tribun-Medan.com/Tribun Jateng/ CNNIndonesia.com)

Baca: JANJI Prabowo Dalam Pidatonya, Mulai Dari Gaji Akan Naik Berkali-kali Lipat Hingga Susu Gratis

Baca: UPDATE Survei Capres Hingga Partai Tak Lolos ke Senayan, Berikut Perolehan Jokowi dan Prabowo

Baca: Ditetapkan Jadi Tersangka Prostitusi Artis Karena Video dan Chat Mesum, Begini Respon Vanessa Angel

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved