Ruhut Sitompul Ungkap Bahasa Tubuh SBY, Setengah Hati Dukung Prabowo-Sandi? Tak Hadiri Debat Capres

SBY tidak hadir saat berlangsungnya debat capres-cawapres yang digelar KPU hingga Ruhut Sitompul pertanyakan hal ini.

Editor: Salomo Tarigan
KOLASE/TRIBUNWOW.COM
Ruhut Sitompul Ungkap Bahasa Tubuh SBY, Setengah Hati Dukung Prabowo-Sandi? Tak Hadiri Debat Capres 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ruhut Sitompul Ungkap Bahasa Tubuh SBY, Setengah Hati Dukung Prabowo-Sandi? Tak Hadiri Debat Capres

SBY tidak hadir saat berlangsungnya debat capres-cawapres yang digelar KPU hingga Ruhut Sitompul pertanyakan hal ini.

Mantan politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku tahu isi hati Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang tidak menghadiri debat perdana Pilpres 2019.

Ruhut Sitompul bisa melihat hal itu dari bahasa tubuh Presiden RI keenam itu.

Ruhut Sitompul dan Ferdinand Hutahaean.
Ruhut Sitompul dan Ferdinand Hutahaean. (Kolase/Tribunnews.com)

"Saya tahu bagaimana perasaan Pak SBY dan kenapa dia tidak hadir. Karena itu, gestur, mimik itu enggak bisa dibohongi," katanya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).

Baca: Berita Persib - Kabar Tony Sucipto ke Persija & 5 Pemain Dilepas Persib Bandung, Kabar Frets Butuan

Politikus senior itu menilai SBY terlihat setengah hati mendukung capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Itu dari saya, kata-kata setengah hati. Tegas saya katakan, setengah hati. Jadi kalau orang bilang dua kaki, enggak. Dia setengah hati mendukung Prabowo-Sandi," tutur Ruhut Sitompul.

Kolase Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Sandiaga
Kolase Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Sandiaga (Kompas.com)

Lebih lanjut, Ruhut Sitompul meminta anak buah SBY tak perlu berusaha menjadi tameng.

Dia mengungkit video SBY ditinggalkan Prabowo Subianto demi menyalami seorang warga negara asing.

Baca: Amien Rais Tuduh Jokowi Diamkan Korupsi, Boni Hargens Bilang Amien Halusinasi, Hasto: Jurus Mabuk

"Untuk itu saya ingatkan adik- adik saya, kalian cari pembenaran jangan kebangetan. Kasihan Pak SBY, jelas kok. Seolah mereka menuduh dari kami, itu dari TV, wartawan. Kalian-kalian juga. Seolah kita buat-buat film, tidak ada dari kita," paparnya.

Sebelumnya, SBY tak memenuhi undangan acara debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) malam.

Hal itu disampaikan oleh Wakil ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Priyo Budi Santoso. Priyo Budi Santoso mengatakan posisi SBY saat ini masih berada di luar kota.  

Baca: Menguak Elektabilitas Jokowi dan Prabowo, Debat Capres-cawapres, Begini Respons Pengamat

"Saya mendapat kabar semalam beliau masih di luar kota," kata Priyo Budi Santoso di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).

SBY
SBY (Tribunnews/JEPRIMA)

Menurut keterangan yang ia dapat dari pihak Partai Demokrat, SBY tidak akan mengejar ke lokasi acara. Posisinya akan digantikan dua anaknya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

"Teman-teman Demokrat memberi tahu kepada saya, kalau Pak SBY enggak mengejar ke sini. Pak AHY dan Mas Ibas yang hadir," terangnya.

Baca: Amien Rais Tuduh Jokowi Diamkan Korupsi, Boni Hargens Bilang Amien Halusinasi, Hasto: Jurus Mabuk

Dihubungi terpisah, Ketua Divisi Komunikasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membenarkan pernyataan Priyo Budi Santoso.

Ferdinand Hutahaean menyebut ketua umumnya memang tidak dijadwalkan hadir di ruang debat, Hotel Bidakara. 

SBY, katanya, hanya akan menyaksikan paslon yang didukungnya, yaitu Prabowo-Sandi, dari layar televisi.

"Tidak ada jadwal untuk hadir di ruang debat di Bidakara ya. Jadi beliau akan ada di kediaman menyaksikan dari televisi saja, siaran langsung debatnya nanti seperti apa. Jadi Pak SBY dipastikan tidak hadir di ruang debat," tutur Ferdinand Hutahaean.

Baca: Amien Rais Tuduh Jokowi Diamkan Korupsi, Boni Hargens Bilang Amien Halusinasi, Hasto: Jurus Mabuk

SBY, kata Ferdinand Hutahaean, untuk debat perdana menilai tak perlu hadir. Namun, ia memperkirakan SBY bakal datang pada undangan debat pilpres selanjutnya.

"Tapi mungkin di debat-debat akhir mungkin ya beliau akan hadir. Tapi untuk saat ini beliau rasa tidak perlu hadir di sana," ucapnya. 

(*)

Baca: Amien Rais Tuduh Jokowi Diamkan Korupsi, Boni Hargens Bilang Amien Halusinasi, Hasto: Jurus Mabuk

Baca: Menguak Elektabilitas Jokowi dan Prabowo, Debat Capres-cawapres, Begini Respons Pengamat

 Amien Rais Tuduh Jokowi Diamkan Korupsi, Boni Hargens Bilang Amien Halusinasi, Hasto: Jurus Mabuk  

Boni Hargens dan hasto Kristiyanto sasar Amien Rais soal tuduhan pada Jokowi yang disebut diamkan kasus korupsi

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens meminta Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tak 'menyanyi' di media, terkait tuduhan pembiaran korupsi yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Boni Hargens meminta Amien Rais membeberkan bukti-bukti tuduhan itu, dan menyerahkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kalau Pak Jokowi ada terbukti ada masalah, tunjukkan kepada publik, dan lapor ke KPK, enggak usah nyanyi di media," kata Boni Hargens saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).

Baca: Menguak Elektabilitas Jokowi dan Prabowo, Debat Capres-cawapres, Begini Respons Pengamat

Boni Hargens bahkan menduga Amien Rais sedang berhalusinasi.

Boni Hargens juga menyebut Amien Rais tengah mengalami risiko penuaan, sehingga sering berucap tanpa menunjukkan bukti-bukti.

"Tunjukin bukti-bukti, bawa ke KPK, jadi jangan berhalusinasi, jadi sebutin siapa aja. Kalau terus berhalusinasi, saya yakin Pak Amien jangan-jangan mengalami risiko penuaan, jadi harus kunjungi dokter saja atau psikolog," tutur Boni Hargens.

Boni Hargens lantas menyinggung kasus dugaan korupsi alat kesehatan yang pernah menyeret nama Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu.

Baca: Istri Aris Idol Buka-bukaan, Suaminya Dijebak Agnes hingga Mantan Pacar Syahrini juga Diciduk Polisi

"Saya kira, sebelum pilpres pun Amien Rais sebetulnya bisa diadili, karena indikasi kasus korupsi yang sempat dia diperiksa yang Rp 600 juta," ucap Boni Hargens.  

Sebelumnya, Amien Rais menilai Presiden Joko Widodo melakukan kejahatan karena mendiamkan korupsi-korupsi yang terjadi di sekitarnya.

Amien Rais mengatakan tindakan itu disebut ‘crime of omission’ dalam ilmu hukum.

“Saya bukan orang hukum tapi belajar sedikit tentang hukum, ada ‘crime of comission’ di mana seseorang lakukan perbuatan melawan hukum dan ‘crime of omission’ yang mendiamkan sebuah kejahatan, dia bisa dituduh kolaboratif dengan yang melakukan kejahatan,” paparnya.

Baca: Ahok - Kabar Terbaru Ahok, Beredar Surat BTP soal Hari Kebebasannya, Minta Ahoker Jangan Golput

“Saya lihat Pak Jokowi mendiamkan korupsi di sekitarnya, maka beliau harus kita urus sungguh-sungguh,” ungkapnya dalam diskusi “Refleksi Malari, Ganti Nakhoda Negeri?” di Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Bahkan, Amien Rais mengatakan Jokowi bisa diadili akibat mendiamkan korupsi setelah tidak menjabat. Amien Rais sendiri yakin Jokowi akan kalah di Pilpres 2019 dari Prabowo Subianto.

“Karena jika seorang kepala negara mendiamkan berarti menyetujui. Di Indonesia belum pernah kepala negara dibawa ke pengadilan, Insyaallah besok kita bawa ke pengadilan,” tegasnya.

Amien Rais: Kita Bawa ke Pengadilan

Amien Rais dalam diskusi 'Refleksi Malari, Ganti Nakhoda Negeri?” yang digelar Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Amien Rais dalam diskusi 'Refleksi Malari, Ganti Nakhoda Negeri?” yang digelar Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019). (TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTAMA)

Ketua Dewan Kehormatan PAN (Partai Amanat Nasional) Amien Rais menilai Presiden Joko Widodo melakukan kejahatan karena mendiamkan korupsi-korupsi yang terjadi di sekitarnya.

Amien Rais mengatakan tindakan itu disebut crime of omission dalam ilmu hukum.

“Saya bukan orang hukum tapi belajar sedikit tentang hukum. Ada crime of comission di mana seseorang lakukan perbuatan melawan hukum, dan crime of omission yang mendiamkan sebuah kejahatan. Dia bisa dituduh kolaboratif dengan yang melakukan kejahatan,” tuturnya.

Amien Rais -
Amien Rais - (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

“Saya lihat Pak Jokowi mendiamkan korupsi di sekitarnya, maka beliau harus kita urus sungguh-sungguh,” sambungnya, dalam diskusi 'Refleksi Malari, Ganti Nakhoda Negeri?' di Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Bahkan, Amien Rais mengatakan Jokowi bisa diadili akibat mendiamkan korupsi setelah tidak menjabat. Amien Rais sendiri yakin Jokowi akan kalah di Pilpres 2019 dari Prabowo Subianto.

“Karena jika seorang kepala negara mendiamkan berarti menyetujui. Di Indonesia belum pernah kepala negara dibawa ke pengadilan, Insyaallah besok kita bawa ke pengadilan,” tegasnya.

Baca: Menguak Elektabilitas Jokowi dan Prabowo, Debat Capres-cawapres, Begini Respons Pengamat

Amien Rais yakin ada korelasi antara kekuasaan dengan tingkat korupsi.

Ia juga yakin ada korupsi berskala besar yang dilakukan penguasa karena pembangunan infrastruktur yang menurutnya ‘ugal-ugalan’.

“Korupsi terbesar pasti ada di Istana dan sekitarnya. Nanti pasti ketahuan ada korupsi berskala mega yang dilakukan penguasa di balik proyek infrastruktur yang ugal-ugalan seperti Meikarta, reklamasi Teluk Jakarta, dan kereta cepat Jakarta-Bandung,” bebernya.

Hasto Kristiyanto: Amien Rais Sedang mengeluarkan Jurus Mabuk

Hasto Kristiyanto, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin menilai, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sedang mengeluarkan jurus mabuk.

Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan Amien Rais yang menilai Presiden Jokowi melakukan kejahatan, karena mendiamkan korupsi yang terjadi di sekitarnya.

Amien Rais mengatakan tindakan itu disebut crime of comission dalam ilmu hukum. Bahkan, Amien Rais mengatakan Jokowi bisa diadili setelah tak lagi menjabat Presiden, akibat mendiamkan korupsi.

"Ya itu kan jurus mabok. Ya itu jurus mabok, belum-belum sudah mau melengserkan. Siapa yang bisa berhadapan dengan kekuatan rakyat?" ujar Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Bahkan, menurut Hasto Kristiyanto, banyak aspirasi dari masyarakat Yogyakarta bahwa yang disampaikan Amien Rais itu jauh dari nilai-nilai kebudayaan Yogyakarta.

Hal itu, katanya, pun diikuti oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dianggap menjiplak lagu Jogja Istimewa.

"Maka buat mereka gampangkan, yang namanya lagu Jogja Istimewa dibajak, itu tidak sesuai dengan nilai-nilai kultural Jawa.

Jadi Pak Amien Rais bersyukur karena masyarakat Jogja toleran. Coba beliau tinggal di luar daerah lain, pasti sudah membikin marah," tutur Hasto Kristiyanto.

"Tapi orang Jawa itu percaya becik ketitik olo ketoro (bagus kelihatan jelek juga kelihatan). Jadi apa yang disampaikan Pak Amien mari nanti kita lihat, waktu yang akan membuktikan becik ketitik olo ketoro," sambungnya.

Sebelumnya, Amien Rais menyebut Jokowi telah mendiamkan korupsi di sekitarnya, dalam diskusi 'Refleksi Malari, Ganti Nakhoda Negeri?” di Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

“Karena jika seorang kepala negara mendiamkan berarti menyetujui. Di Indonesia belum pernah kepala negara dibawa ke pengadilan, Insyaallah besok kita bawa ke pengadilan,” tegasnya.

(*) 

Baca: Menguak Elektabilitas Jokowi dan Prabowo, Debat Capres-cawapres, Begini Respons Pengamat

Baca: Detik-detik Video Jokowi Ungkap Ratna Sarumpaet Dipukuli Babak Belur Jawab Prabowo di Debat Capres  

Ruhut Sitompul Ungkap Bahasa Tubuh SBY, Setengah Hati Dukung Prabowo-Sandi? Tak Hadiri Debat Capres

TAUTAN KOMPILASI: Ruhut Sitompul Bilang SBY Absen Debat Perdana Pilpres 2019 karena Setengah Hati Dukung Prabowo-Sandi dan Amien Rais Sebut Jokowi Bisa Diadili karena Diamkan Korupsi, Boni Hargens: Risiko Penuaan, 

 

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved