Kasus Gigitan Anjing Gila (Rabies) Meluas di NTB, Mencapai 619 Orang, 8 Orang Meninggal Dunia
Kasus gigitan anjing rabies di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), semakin meluas ke Sumbawa dan Bima
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Zaenal Arifin.
"Data sampai saat ini total korban gigitan anjing sudah 619 orang. Angka kematian jadi enam orang, lima orang di Kecamatan Kempo dan satu orang di Banggo Menggelewa. Korban itu semuanya kasus gigitan lama," kata Zaenal.
3. Eliminasi ribuan anjing untuk antisipasi wabah meluas

Pemerintah daerah Dompu mengambil langkah serius dengan melakukan eliminasi.
Bahkan, guna memutuskan rantai ini, warga juga dilibatkan untuk membasmi anjing-anjing yang diduga menyebarkan virus rabies.
Eliminasi anjing yang tak bertuan ini dilakukan dengan cara ditembak dan diberi racun.
Sedangkan anjing peliharaan terus diberikan vaksinasi.
"Sampai saat ini jumlah anjing yang telah dieliminasi sebanyak 1.078 ekor yang tak bertuan yang kami duga mengandung rabies. Itu jumlah yang dicampur oleh laporan mandiri dari masyarakat. Untuk jangka panjang kami terus memberikan vaksinasi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Zaenal Arifin, Selasa (12/2/2019).
4. Status KLB untuk wilayah Dompu

Bupati Dompu Drs Bambang M Yasin mengerahkan tim pembasmi anjing liar dan anjing gila untuk mencegah penyebaran wabah rabies yang saat ini mengancam wilayah setempat.
Bambang menambahkan, pemerintah telah menetapkan Dompu sebagai daerah dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies.
Penetapan KLB ini menyusul banyak kasus gigitan anjing di Dompu.
Menurut Bambang, populasi anjing liar di wilayahnya terbilang cukup tinggi.
"Berdasarkan keterangan dari Direktorat Peternakan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, populasi anjing di Kabupaten Dompu sudah mencapai 27.000 ekor atau 10 persen dari jumlah penduduk," sebutnya.
5. Gejala manusia yang terjangkit rabies

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTB, Zainul Arifin menyebutkan, masyarakat harus mengetahui bagaimana mengetahui ciri-ciri anjing rabies dan mereka yang terkena gigitannya.
Saat digigit anjing terinfeksi rabies, setiap orang memiliki ciri-ciri yang berbeda, tergantung tempat luka gigitan.
Selain itu juga tergantung luasnya gigitan, apakah gigitannya luas atau hanya sedikit dan juga tergantung dalamnya gigitan, apakah dalam atau hanya tergores.