Pembunuhan
Puput Akui Tak Menyesal Habisi Nyawa Kakaknya: Dia Mau Menampar Saya, Saya Tusuk
Dengan tangan terborgol di kantor polisi, ia mengungkapkan mengapa tega menghilangkan nyawa kakaknya.
TRIBUN-MEDAN.com - Panji Saputra alias Puput (27) mengaku telah membunuh kakak kandungnya, Anang Afandi (30) di rumah orangtuanya, di Dusun Nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara, Rabu, (27/2/2019).
Tanpa penyesalan, Puput menusuk korban dua kali di bagian dada dan punggung dengan pisau.
Dikutip TribunWow.com dari Lampung TV, Kamis (28/2/2019), pelaku yang telah diringkus polisi memberikan pernyataan.
Dengan tangan terborgol di kantor polisi, ia mengungkapkan mengapa tega menghilangkan nyawa kakaknya.
Masih Heboh Lepas Hijab, Salmafina Sunan Kali Ini Bicara soal Pacar yang Berprofesi CEO
Detik-detik Terduga Pembunuh 2 Majikan Ditangkap, Sempat Berujar: Bukan Saya, Bang
Siswi SMP 16 Tahun Dicabuli Bergilir setelah Berkenalan via Facebook, Digerebek Orangtua Korban
Viral Video Ayah Gantikan Putrinya Wisuda, Ada Kisah Pilu nan Getir di Baliknya, Rina Meninggal
Satpol PP Razia Pelajar dan Ditemukan Grup WA Berkonten Mesum, Anggotanya Ada Murid SD
Ismi Nursaubah, Bocah Cilik yang Tewas seusai Dipatuk Ular, Paman Korban Sesalkan Tindakan Dokter
Adik Bunuh Abangnya di Depan Ayah yang Tak Berdaya, Pelaku Tak Terima Dimarahi
Syahrini Menikah - Inilah Profil Lengkap Reino Barack Sang Suami, Pekerjaan hingga Silsilah Keluarga
Kapada polisi ia mengatakan karena kakaknya atau korban akan menampar dirinya.
"Dia (akan) menampar saya, saya tusuk," jawab pelaku dengan nada sedikit tegas.
Saat ditanya bagian tubuh korban yang dilukai, pelaku juga dengan mudah menjawab.
"Dua kali, di sini (dada) sama di punggung," jawab pelaku menunjukkan jarinya ke dada dan punggung.
"Pisaunya ambil di dapur," ujarnya kembali.
Daftar Lengkap 35 Jenderal Naik Pangkat, Ini Nama-nama Para Pati TNI AD, AL, AU hingga Pati Polri
Udar 5 Fakta Sejoli Pelajar Mesum di Rumah Ibadah, Kenalan di Facebook hingga Lolos Hukuman Cambuk
Sebut Nama Jokowi, Bibi Ardiansyah Bongkar Chat Pribadi Vanessa Angel Kekasihnya dengan Muncikari
Remaja 15 Tahun Ketagihan Film Porno, Tega Perkosa Saudarinya, Sapi dan Kambing
Udar 7 Fakta Terbaru Menyasar Korban Salah Tangkap yang Dipaksa Ngaku Memperkosa Bidan
THR dan Gaji ke-13 Dipercepat Pengucurannya, IniTanggal dan Bulannya sesuai Klarifikasi Kemenkeu
Begini Gaya Terkini Puput Nastiti Devi, Perempuan yang Dikabarkan bakal Dinikahi Ahok
Ia sebelum melakukan aksinya mengaku membuat kopi.
Namun tak diketahui dari pengakuannya siapa yang mengamuk.
"Iya, (kopi) buat bapak, terus ngamuk-ngamuk, terus saya mau ambil singkong, terus datang Anang (korban) datang-datang langsung mau (menampar)," ungkap pelaku.
Ia bahkan memberikan pengakuan tak menyesal telah membuat kakaknya meninggal.
"Nyesel enggak kamu?," tanya seorang laki-laki.
Viral Detik-detik Siswa Lontarkan Bahasa dan Diksi Kotor pada Gurunya, Begini Reaksi Sang Pengajar
Menilik Sosok Frank Hutapea, Putra Hotman Paris yang Dikabarkan Dekat dengan Natasha Wilona
Momen tatkala Ahmad Dhani Menangis, Hakim dan Pengacara Serentak Langsung Bernyanyi
Perampokan Siang Bolong di Rumah Mewah Pak Haji, Perampok Pakai Revolver, Pelaku Teridentifikasi
Berniat Bersua Kekasih, Pemuda 21 Tahun Malah Dibakar Hidup-hidup oleh Keluarga si Perempuan
Anak Memutilasi Ibunya Sendiri, Potongan Mayat Disimpan di Toples Plastik
Kesal Istrinya Ditawari Majikan Bayaran Rp 200 Ribu Sekali Indehoy, Rizal Tusuk Domi 12 Kali
"Enggak," jawab pelaku yang kemudian menggelengkan kepalanya.
"Kenapa?"
Pelaku kemudian diam dan hanya menunduk.
"Memang sebelumnya ada masalah sama abang?"," tanya perekam kembali.
"Enggak, enggak ada," jawab pelaku sambil menggeleng kembali.
Kronologi
Peristiwa ini bermula saat korban berada di rumahnya dengan sang istri, Rukati, pada malam Selasa (26/2/2019), dikutip dari TribunLampung, Rabu (27/2/2019).
Rukati merasa heran dengan korban yang tak kunjung tidur padahal waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB.
"Saya tadi sempat nanya. Kenapa sudah dini hari mas kok tidak tidur," Rukita.
Atas pertanyaan itu, Anang menjawabnya habis memindahkan foto sang ibu.
Hal itu karena di rumahnya selesai menjadi tempat digelarnya 40 hari kematian sang ibu korban.
Pada keesokan harinya, Rabu (27/2/2019), Rukita mendapat telepon dari Rayi Endang, kakak iparnya yang mengabarkan sedang terjadi keributan di rumah mertuanya.
"Saya bilang ke suami, coba mas lihat ke sana," jelas Rukita.
Ia bersama dengan suaminya ke rumah sang mertua, Muhammad (65) yang terletak sekitar 500 meter dari rumahnya.
Yakni di Dusun Nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara, sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu (27/2/2019).
Kronologi selanjutnya dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Lampura, Dony Kristian Bara'langi.
Dony menuturkan korban yang sampai di rumah orangtuanya, menegur pelaku yang sering berkata kasar kepada ayah mereka.
"Jadi kronologis kejadiannya, korban menegur si tersangka, karena si tersangka ini sering memarahi dan memaki orang tuanya, selanjutnya kakaknya (kakak lain) memberikan pengertian yang baik kepada si tersangka ini," ulas Dony.
Namun pelaku mengaku tidak menyukai cara penyampaian korban.
"Kemudian tersangka ini enggak terima dengan penyampaian pesan dari korban, seperti itu, setelah ditegur oleh kakaknya sendiri."
"Langsung tersangka ke dapur ambil pisau, spontan karena korban tidak mengetahui apa yang akan dilakukan tersangka, korban akhirnya kena tusuk benda tajam, pisau," jelas Dony.
Kejadian itu disaksikan Rukita juga ayah korban.
Korban yang saat itu masih sadar, segera dibawa ke rumah sakit.
Namun saat di RS, korban kehabisan darah dan meregang nyawa.
Sedangkan pelaku seusai melakukan penusukan langsung kabur ke rumah kerabatnya yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
Tak berselang lama, anggota reskrim Polres dan anggota Polsek langsung menangkap pelaku.
"Anggota Reskrim Polres dan anggota Polsek mengamankan Puput setengah jam usai kejadian," ujar Dony Kristian.
Istri korban mengatakan, pelaku memang memiliki emosi yang suka marah.

Bahkan sebelum ibu korban meninggal, sempat menitipkan pesan kepada korban, agar jangan keras kepada adiknya.
"Bahaya dia, kayak mau mukulin, tapi almarhum (ibu korban) bilang jangan dikeras (jangan ditegur keras), cuma itu aja," ujar Rukita.
Sedangkan penyelidikan sementara, pelaku diduga mengalami depresi.
Saat ini, tersangka sudah diamankan di Polres Lampung Utara.
Tersangka dijerat pasal 338 KUHP yang ancaman hukumannya seumur hidup.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Tak Menyesal Bunuh Kakaknya di Depan sang Ayah, Pelaku: Dia Mau Menampar Saya, Saya Tusuk