Alamak

Mucikari di Medan Pasang Tarif Rp 1 hingga Rp 3 Juta untuk Sekali 'Short Time' pada Tamu PSK

Tarif PSK di Medan senilai Rp 1 sampai 3 Juta untuk sekali short time per orang kepada tamu.

Editor: AbdiTumanggor
FOto/ist/Polda Kalbar
Terbaru Prostitusi Online 3 Orang Diciduk di Kamar Hotel, Mahasiswi SA Terlibat Jadi Mucikari,Update 

LZ mengakui kepada penyidik bahwa mereka sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK).

Keduanya ditangkap petugas Satpol PP dan WH Lhokseumawe di sebuah kafe di Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe pada Kamis (28/2/2019) sekira pukul 03.00 WIB.

Di kafe tersebut diduga kuat dijadikan tempat transaksi dan menemukan sejumlah wanita berpakaian ketat tanpa jilbab.

“Kemarin saya hadir ke Kantor Satpol PP dan WH Lhokseumawe, selain untuk mengapresiasi atas kinerja petugas juga untuk menasehati kedua wanita tersebut bersama ibunya," ujar Haji Uma kepada Serambinews.com.

"Karena kebetulan kemarin ibunya juga hadir ke kantor tersebut, untuk menjenguknya yang sedang dalam proses pembinaan,” ujarnya. 

Kepada Haji Uma, LZ mengaku menjadi PSK selama tinggal di Banda Aceh.

Bahkan ia sudah memberitahukan sejumlah lokasi tempat dirinya berhubungan badan dengan pria yang memesan dirinya, di antaranya hotel dan juga tempat karaoke.

Haji Uma sempat tersentak dengan pengakuan LZ, apalagi dia juga mengaku memasang tarif Rp 800 ribu.

“Bukan hal itu sebenarnya yang ingin kita dengar dari LZ. Namun, untuk memastikannya saya harus menanyakannya dan dia mengakuinya," ujar Haji Uma.

"Karena itu saya minta supaya LZ meninggalkan perbuatan tersebut. Kepada ibunya saya sampaikan supaya menjaga dan membimbingnya, sehingga ia tidak  lagi menjadi PSK,” ujar Haji Uma.

Ia berharap juga kepada pihak keluarga LZ juga memberikan perhatian, sehingga LZ tidak lagi menjadi wanita malam.

“Dia juga mengaku merusak handphone dengan membanting ke lantai ketika diminta petugas mengisi password supaya dapat dibuka," ujarnya.

"Ternyata dalam HP tersebut ada film porno dan percakapan dengan orang lain yang dirahasiakan (prostitusi online),” kata Haji Uma.

Sedangkan DN tidak mengakuinya.

Namun, dalam HP juga ditemukan chatting dengan sejumlah nomor yang tidak dikenal identitasnya, yang menjurus ke prostitusi online juga.

Padahal DN mengaku sudah memiliki dua anak.

“Kita berharap kepada orang kedua remaja tersebut benar-benar menjaga agar tak kembali lagi ke perbuatan maksiat,” harap Haji Uma.(*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Serambinews.com dengan judul; Wali Kota Lhokseumawe Kaget di Daerahnya Ada Wanita Jual Diri di Jaringan Prostitusi Online

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved