Teror Bom di Sibolga

FAKTA-fakta Teror Bom di Sibolga, Ditemukan Potongan-potongan Tubuh di Rumah Abu Hamzah

Polisi sudah mengamankan beberapa bahan peledak yang ditanam diseputaran rumah Abu Hamzah.

Editor: AbdiTumanggor
Tribun Medan /istimewa
Suasana saat Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dan Tim Gegana lakukan penggeledahan yang diduga bahan peledak seberat 30 Kg di kediaman rumah Simanjuntak, Jalan Kutilang, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIBOLGA - Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto langsung turun untuk mensterilkan lokasi ledakan bom di rumah terduga teroris Abu Hamzah yang berada di Jalan Cendrawasih, gang Serumpun, Kelurahan Pancuran Rambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga.

Pantauan di lapangan, orang nomor satu di Polda Sumut ini tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB dan selesai sekitar pukul 19.00 WIB.

Setelah berselang empat jam, pria dengan bintang dua ini menyatakan pihaknya menemukan potongan tubuh dan daging yang diduga itu istri dari terduga teroris Abu Hamzah.

"Kita tunggu hasil dari DVI mengenai apakah itu serpihan dari dua tubuh atau satu tubuh,"ujarnya saat ditanya mengenai serpihan tubuh yang ditemukan itu dari satu tubuh atau dua tubuh.

Mengenai apakah anak terduga teroris juga turut meninggal dalam bom bunuh diri, Irjen Pol Agus Andrianto juga menyatakan tunggu hasil dari DVI.

Ia mengatakan pihaknya sudah mengamankan beberapa bahan peledak yang ditanam diseputaran rumah Abu Hamzah.

"Jadi yang kita temukan itu dibawa ke Polres Tapteng untuk Diledakkan dan tidak jadi kita ledakkan di sini mengingat banyak warga di sini,"terangnya.

Untuk itu, pihaknya tetap berharap kepada warga untuk tidak pulang dulu ke rumah.

"Mengingat masih banyak bahan peledak yang bisa suatu waktu meledak,"katanya.

Ia menyatakan untuk hari ini, diberhentikan dulu dan esoknya, Kamis (14/3/2019) pihaknya akan meledakkan bom di Polres Tapteng.

"Pagi rencana akan kita ledakkan," ujarnya.

Baca: Kesaksian Siregar tentang Sosok Abu Hamzah: Orang Sibolga Asli dan Pintar Perbaiki Listrik

Baca: Terduga Teroris di Sibolga Rakit Puluhan Bom, 4 Bom Dibawa Istrinya

Baca: NEWS VIDEO: Wali Kota Sibolga Sebut Sebagian Bom Dibawa ke Tapteng untuk Diledakkan

DiberitakanIstri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah, meledakkan diri di rumahnya di Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (13/3/2019) dini hari.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, selain sang istri, terdapat dua anak Abu Hamzah di rumah tersebut.

Pihak kepolisian menduga anaknya tersebut meninggal dunia (MD) akibat ledakan bom bunuh diri.

Namun demikian, dirinya belum bisa memastikan hal tersebut, karena tim belum bisa mendekat ke lokasi.

"Ya, diduga MD, akibat ledakan bom bunuh diri (dari sang ibu). Saya masih menunggu update, karena tim belum bisa mendekat," jelasnya.

Sebelumnya, istri terduga teroris Husain dikabarkan meledakkan diri pada Rabu (13/3/2019) sekira pukul 02.00 WIB.

"Info dari lapangan, untuk istri terduga teroris sekira pukul 02.00 WIB meledakkan diri," kata mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.

Ia mengatakan, aparat kepolisian di lapangan tengah menunggu tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis, untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Aparat di lapangan juga belum bisa masuk ke kediaman terduga teroris. Jenderal bintang satu itu menyebut masih terdapat sisa-sisa bom.

"Saat ini masih menunggu Tim Labfor dan inafis untuk olah TKP. Tim belum bisa masuk karena diduga masih ada sisa-sisa bom yang membahayakan petugas," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, tiga ledakan bom terjadi sepanjang Selasa (12/3/2019) sore hingga Rabu (13/3/2019) dini hari, di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sumatera Utara.

Ledakan itu terjadi ketika tim Densus 88 menggerebek rumah terduga teroris, Husain alias Abu Hamzah.

Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Kemudian, dua ledakan terjadi lagi sekitar pukul 01.20 pada Rabu dini hari.

Akibat ledakan bom yang cukup dahsyat dari rumah terduga teroris itu, warga sekitar berhamburan menyelamatkan diri.

Imbas dari ledakan tersebut, tampak kepulan asap tebal di bagian atas rumah terduga teroris.

Diduga kuat, isteri terduga teroris melemparkan bom itu ke arah rumah warga dari atas rumahnya.

Petugas pun langsung bergerak untuk mengecek lokasi ledakan bom, sedangkan  warga langsung dipukul mundur agar jangan mendekat ke lokasi.

Kuatnya ledakan bom itu membuat beberapa orang warga sekitar terjatuh dan dimasukkan ke ambulans dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Setelah bom meledak, muncul kobaran api. yamg membuat warga semakin panik.

Kobaran api itu muncul sekitar pukul 03.00 WIB, dan warga pun langsung berusaha mendekati lokasi tersebut.

Namun, karena masih rawan akan adanya sisa bom di sekitar lokasi, polisi tidak mengizinkan warga untuk masuk, apalagi mendekati TKP.

Abu Hamzah sebenarnya sudah diamankan aparat Densus 88 sejak Selasa sore. Namun, istrinya bertahan di rumahnya bersama satu putranya yang masih berusia tiga tahun.

Berbagai upaya sudah dilakukan polisi, termasuk membujuk agar istri terduga teroris itu mau menyerahkan diri, terutama untuk menyelamatkan anaknya yang masih balita.

Bekuk Dua Terduga Teroris

Sementara, Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto mengatakan, sebanyak dua terduga teroris di Sibolga berhasil diamankan dari dua tempat berbeda, Selasa.

Hal itu diungkapkan Kapolda yang langsung turun ke TKP dari Medan, menaiki helikopter.

"Yang ditangkap baru dua, ini kita sedang negosiasi, karena ada anak-anak dan perempuan juga di dalam," kata Kapolda, Selasa malam.

Kapolda juga menjelaskan, kedua terduga teroris disinyalir ada jaringan dengan kelompok ISIS.

Penangkapan yang dilakukan di Sibolga, hasil pengembangan penangkapan teroris yang ada di Lampung beberapa waktu lalu.

Disinggung apakah peristiwa ini ada kaitan dengan rencana kedatangan Presiden ke Sibolga untuk meresmikan Pelabuhan Sibolga, Kapolda membantah hal itu.

"Enggak ada itu. Ini murni pengembangan terkait penangkapan yang di Lampung," jawabnya.

Bekerja Sebagai Tukang Listrik

Terduga teroris Sibolga yang meledakkan bom di rumahnya di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Siboga, Selasa sore ketika hendak digerebek Densus 88, berprofesi sebagai tukang listrik.

Terduga pelaku adalah asli warga Sibolga dan memiliki satu putra yang masih berusia sekitar tiga tahun.

Menurut keterangan warga sekitar, Selasa malam, terduga teroris itu baru pulang dari Pulau Jawa sekitar enam bulan lalu. Setelah kepulangannya ke Sibolga, sikapnya pun jadi berubah dan pendiam.

“Dia (terduga teroris) berubah sikapnya setelah pulang dari Pulau Jawa. Dia jadi pendiam dan jarang bergaul dengan masyarakat sekitar. Makanya kami heran dengan kejadian ini. Mungkin selama di Jawa dia telah mendapat pengajaran atau belajar merakit bom,” ungkap warga sekitar yang mengaku kenal dengan terduga pelaku.

Warga Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga mengaku kaget dan panik akibat ledakan bom yang terjadi Selasa sore itu.

“Keras suara ledakannya. Awalnya kami kira tabung gas yang meledak. Setelah melihat ada warga yang luka dan berdarah dari dalam rumah, barulah kami tahu ternyata yang meledak itu adalah bom. Kami benar-benar panik dan tidak menyangka ada bom di Sibolga ini,” ujar Rahmad, warga setempat kepada ANTARA, Selasa malam.

Berafiliasi dengan ISIS

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pelaku terduga teroris yang berhasil ditangkap Densus 88 antiteror di Sibolga dan Lampung, merupakan bagian dari jaringan yang berafiliasi dengan ISIS.

Hal itu ia katakan kepada wartawan, seusai menghadiri kegiatan Silahturahmi di Pondok Pesantren Al Kautsar di Medan, Sumatera Utara, Selasa malam.

"Mereka ini adalah kelompok yang berafiliasi dengan paham-paham ISIS," katanya.

Untuk peristiwa di Sibolga, lanjut dia,terduga teroris Husain alias Abu Hamzah berhasil diamankan Densus 88 antiteror, namun istri dan anaknya masih bertahan di dalam rumah.

"Saat ini pihak kepolisian masih dalam proses negoisasi dan berdialog dengan istrinya, kita berharap tentunya ini bisa keluar dan terselamatkan dalam keadaan baik-baik saja," harapnya.
Penangkapan di Sibolga, merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terduga teroris R di Lampung sebelumnya.

Kapolri menegaskan peristiwa penangkapan teroris ini tidak ada kaitannya dengan pemilu maupun pengamanan Presiden yang akan berkunjung ke suatu daerah.

"Saya tegaskan kembali bahwa penangkapan pelaku teroris ini tidak ada kaitannya dengan pemilu dan kunjungan presiden," tegasnya. 

(akb/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved