Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air Sama, Pilot Lebih Sulit Menangani Boeing 737 MAX
Indonesia dan setidaknya 40 negara lainnya, termasuk Amerika Serikat, di mana Boeing diproduksi, kini telah melarang penerbangan Boeing 737 MAX.
Pesawat baru ini memang laku keras. Sampai sekarang sudah ada lebih 5000 pesanan yang masuk ke Boeing, 350 pesawat sudah dikirim ke maskapai-maskapai pembeli.
Setelah terjadi dua kecelakaan dalam selang waktu tidak sampai setengah tahun dengan model 737 MAX, Boeing kini berada dalam sorotan dan pengawasan ketat.
Setelah pesawat Ethiopian Airlines jatuh dekat Addis Abeba, harga saham Boeing sempat anjlok lebih dari 10 persen.
Kecelakaan pesawat hari Minggu (10/3) adalah kecelakaan kedua yang melibatkan model pesawat yang sama, Boeing 737 MAX 8, setelah kecelakaan Lion Air di Laut Jawa Oktober 2018, yang menewaskan seluruh 189 penumpang dan awak pesawat.

3 pesawat Boeing MAX 737 milik Shanghai Airlines berhenti beroperasi di bandara internasional Shanghai, 11 Maret 2019
Persaingan ketat dan masalah aerodinamika Boeing 737
Sekitar 10 tahun lalu, Boeing memutuskan untuk membuat pesawat baru menggantikan model 737 yang merupakan pesawat paling laris dalam sejarah penerbangan komersial.
Persaingan bisnis pesawat memang makin ketat, dengan munculnya perusahaan dirgantara Eropa Airbus yang menyasar pasar di segmen yang sama.
Airbus cukup berhasil memasarkan model A 320 yang laku keras untuk penerbangan jarak dekat. Boeing pun berusaha membalas langkah Airbus dengan model pesawat baru.
Secara teknis, A320 mampu mengakomodasi mesin yang lebih besar di bawah sayapnya, sedangkan model Boeing 737 tidak bisa melakukan itu dengan mudah, karena sayapnya lebih dekat ke tanah dibanding model Airbus.
Padahal, permintaan untuk jenis pesawat jarak dekat terus meningkat. Untuk mengembangkan model pesawat yang sama sekali baru, Boeing perlu investasi besar.
Tetapi perusahaan itu masih bersaing keras di segmen penerbangan jarak jauh dengan model 787, sebagai saingan model Airbus A350.
Boeing kemudian memutuskan tidak membuat rancangan baru, tetapi memperbaiki model 737.
Untuk memasang mesin baru pas di bawah sayap, modul roda pendaratan harus dibuat lebih tinggi, memastikan jarak yang cukup ke tanah.
Selain itu, mesin-mesin baru harus dipasang terpisah lebih jauh dari biasanya.