Usai Cekcok Mulut, Wiranto dan Kivlan Zein Umbar Tawa dan Pelukan

Dua mantan petinggi TNI, Wiranto dan Kivlan Zein, terlibat cekcok mulut soal kerusuhan 1998. Kivlan Zein bahkan bicara dengan nada suara tinggi

Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Juang Naibaho
Instagram @suryoprabowo2011
Wiranto dan Kivlan Zein Tatap Muka dan Terlibat Perdebatan 

Sejurus kemudian, Kivlan dan Wiranto justru saling tawa, yang diikuti orang-otrang di sekitar keduanya.

Kivlan pun menjabat tangan Wiranto dan memeluk mantan atasannya tersebut.

Gayung bersambut, Wiranto juga memeluk Kivlan dan tertawa lepas.

Diketahui, Wiranto membantah pernyataan Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen yang menyebutnya sebagai dalang kerusuhan tahun 1998.

Sebaliknya, Wiranto malah menyatakan bahwa mantan Kepala Staf Kostrad, Kivlan Zein, kerap meminta uang kepadanya dan purnawirawan TNI lain.

Wiranto menyebut bahwa Kivlan kerap meminta bantuan finansial kepadanya dan purnawirawan jenderal lain di lingkar pemerintah, seperti Luhut Pandjaitan dan Hendropriyono.

"Saya buka sekarang bahwa yang bersangkutan meminta uang kepada saya, dan saya pernah berikan beberapa kali pada yang bersangkutan," kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Menurut Wiranto, dirinya sekarang tidak bisa lagi diam-diam saja ketika ada tuduhan.

Bahkan, ia menantang Kivlan Zein, juga calon presiden, Prabowo Subianto, untuk melakukan sumpah pocong.

Ia ingin agar masyarakat menjadi jelas masalah mengenai dalang kerusuhan 1998.

"Saya berani, katakanlah berani untuk sumpah pocong saja. Tahun 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu, saya, Prabowo, Kivlan Zein, sumpah pocong kita," kata Wiranto.

"Siapa yang sebenarnya dalang kerusuhan itu. Supaya terdengar di masyarakat, biar jelas masalahnya. Jangan asal menuduh saja," tambah mantan Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI ini.

Pernyataan Wiranto ini menanggapi Kivlan Zein dalam acara "Tokoh Bicara 98" di Add Premiere Ballroom, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019) lalu.

Wiranto menilai tuduhan yang dilontarkan Kivlan tersebut tak sesuai fakta.

"Kasihan saudara Kivlan Zein yang selalu menyampaikan pernyataan ngawur. Tidak ada fakta soal itu. Dan tidak lagi melihat kenyataan yang beredar di masyarakat," kata Wiranto.

Padahal, menurut Wiranto, sudah ada dokumen hasil kerja tim gabungan pencari fakta (TGPF) soal kerusuhan 1998.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved