News Video
VIDEO: Tangan di Pinggang, Panglima dan Kapolri Sama-sama Ucap Ikrar
Memegang kopel, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta jajaran, menyampaikan ikrar
Ia juga menjamin bahwa TNI akan selalu menjaga netralitas dalam kontestasi politik ini.
Hadi juga secara tegas menyatakan, TNI akan berhadapan dengan pihak-pihak yang berani menggangu stabilitas dan keutuhan negeri.
Berikut ini pernyataan lengkap Marsekal Hadi:
"Saya, Panglima TNI, didampingi oleh kepala staf angkatan, dan komandan pasukan khusus TNI, menyatakan bahwa TNI dan jajaran siap mengamankan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2019.
Dan kami menekankan bahwa politik TNI adalah politik negara. TNI netral dalam pelaksanaan Pileg maupun Pilpres 2019.
Dan saya ingin memastikan bahwa jika ada pihak-pihak yang mengganggu stabilitas politik, jalannya demokrasi, mengganggu NKRI, menganggu Pancasila, mengganggu UUD 1945, dan mengganggu Bhinneka Tunggal Ika, maka akan berhadapan dengan TNI.
Saya ulangi, akan berhadapan dengan TNI. Ingat, TNI adalah bentengnya NKRI.
NKRI, harga mati!
Terima kasih, itu pernyataan dari saya. Mudah-mudahan seluruh bangsa Indonesia juga bisa mengerti apa yang disampaikan oleh seluruh prajurit TNI, Terimakasih."

Ditemui Panglima TNI dan Kapolri, Syekh H Ali Akbar: Orang Batak tak Cerita Agama Islam atau Kristen
VIDEO: Momen saat Panglima TNI dan Kapolri Berikan Kuliah Umum di UMSU
Pernyataan Marsekal Hadi ini disampaikan seusai latihan penanggulangan terorisme yang dilakukan Tim Satgultor TNI di lingkungan Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4/2019).
Dikutip dari Tribunnews.com, Marsekal Hadi didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Latihan Penanggulangan Terorisme melibatkan sekitar 500 sampai 600 prajurit dari tiga pasukan khusus TNI, terdiri dari Satuan-81 Kopassus TNI AD, Detaseman Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL dan Satbravo-90 Paskhas TNI AU.
Latihan juga melibatkan sejumlah alutsista TNI antara lain helikopter Super Puma TNI AU dan heli Bell TNI AD untuk menurunkan pasukan di atas gedung hotel Mercure Ancol.
Selain itu tampak juga sejumlah sea rider dengan senjata lengkap yang digunakan untuk mengejar kapal yang digunakan oleh teroris untuk membawa kabur sandra dalam skenario pembebasan sandra.
Tampak juga sejumlah kendaraan lainnya yang berfungsi untuk menjinakan bom dan satuan K-9.
Mengutip Kompas.com, Mayjen TNI Suhartono menyebutkan, latihan tersebut dilakukan untuk menguji kesiapsiagaan pasukan TNI.
Nantinya, mereka akan diturunkan ke lapangan atas perintah Panglima TNI.
"Pasukan ini akan digerakkan setiap saat atas perintah Panglima TNI apabila ada kasus-kasus yang nyata," ungkap Suhartono.
(hen/tribun-medan.com)