Ruko Sate Rahmat Tinggal Puing-puing Pasca Ledakan Dahsyat di Jalan Kruing Medan
Gerai Sate Rahmat menjadi rumah toko (ruko) yang paling parah terdampak ledakan dahsyat di Jalan Kruing No 3D, Kelurahan Sekip, Medan Petisah.
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gerai Sate Rahmat menjadi rumah toko (ruko) yang paling parah terdampak ledakan dahsyat di Jalan Kruing No 3D, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara, Kamis (11/4/2019) malam.
Pascaledakan, pantauan di lapangan Jumat (12/4/2019), sejumlah bangunan yang terdampak ledakan terlihat rusak parah. Terhitung ada lima ruko yang terdampak.
Paling parah kondisi di gerai Sate Kerang Rahmat. Bangunan porak poranda, dinding bagian depan di lantai dua sampai jebol tak bersisa.
Ledakan juga berdampak hingga belakang gedung. Pada bagian belakang ruko masih terlihat puing-puing sisa ledakan.
Bangunan di kiri dan kanan gerai Sate Kerang Rahmat juga hancur. Kondisinya hampir tak jauh beda dengan bangunan sumber ledakan.
Ruko penjual makanan ringan di depan Sate Kerang Rahmat juga cukup parah. Kondisinya hancur pada bagian depan. Saat ini seluruh bangunan yang terdampak sudah diberi garis polisi.
Masyarakat yang tidak berkepentingan tidak diizinkan masuk. Lokasi kejadian juga mendapat penjagaan ketat dari kepolisian.
Baca: Suami Istri Alami Luka Bakar Lebih 50 Persen Akibat Ledakan di Jalan Kruing Medan
Baca: Sumber Ledakan di Jalan Kruing Masih Simpang Siur, PGN Klaim Instalasi Gas Milik Mereka Aman
Baca: Kapolda Sumut Masih Cium Bau Gas saat Tinjau Lokasi Ledakan Jalan Kruing, Minta PGN Cek Instalasi
Bahkan, ledakan itu juga rusak salah satu aula sekolah yang berada di dekat TKP. Sekolah yang dimaksud, adalah Sekolah Swasta Amir Hamzah yang berada sebaris dengan sumber ledakan.
Kerusakan juga terjadi pada bagian aula sekolah. Beruntung ledakan terjadi pada petang hari. Jika ledakan terjadi pada jam sekolah, mungkin jumlah korban akan bertambah banyak.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, saat meninjau lokasi Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto masih mencium adanya bau gas.
Dia meminta petugas PGN untuk melakukan pengecekan. Saluran gas ke lokasi kejadian sudah diminta untuk ditutup.
"Jangan sampai ada korban yang lain. Saya minta PGN melakukan pengecekan di instalasinya. Dalam kejadian ini, siapa pun yang lalai, akan kita proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," kata Agus di TKP, Jumat (12/4/2019).
"Kepada warga masyarakat, jika ada mencium bau gas harus segera dilaporkan," jelas Agus.
Baca: FOTO-FOTO Suasana Pasca Ledakan Gas Dahsyat di Pusat Penjualan Oleh-oleh Medan
Baca: Ledakan Dahsyat di Medan Hancurkan 4 Ruko, 6 Orang Luka dan 2 Tewas, Begini Kata Kapolrestabes Medan
Insiden ledakan ini merenggut dua korban jiwa, dan melukai delapan orang lainnya.
Korban meninggal merupakan anak-anak, masing-masing atas nama Jafier (10) dan Eren (2).
Sedangkan korban luka yakni:
1. Rahmad Efendi, 43 th, Pemilik Toko Sate Kerang Rahmad, Jalan Kruing No.3D.
2. Ibu Nurmala Dewi (istri dari Rahmad Efendi/37 tahun). Nurmala mengalami luka bakar pada bagian tubuh korban. Saat ini masih dalam penangan pihak medis RS Royal Prima.
3. Tria 24 Tahun, Perempuan.
4. Jafier, laki-laki 10 Thn ( Meninggal Dunia)
6. Forina wati, Jalan kruing No 3C (rawat jalan)
8. Natalia, Jalan Kruing No 3C (rawat jalan)
Kedelapan korban ledakan itu merupakan penghuni rumah toko di Jalan Kruing No 3C dan 3D.
Lurah Medan Sekip, Yuda P Setiawan mengatakan, awal ledakan berawal dari rumah No 3D. Diduga ada gas bocor hingga menimbulkan ledakan.
"Dugaan awal ada ledakan besar dari rumah No 3D," kata Yuda di lokasi kejadian.
"Rumah yang awal sumber ledakan itu, sehari-harinya berjualan. Namanya Sate Kerang Rahmat," sambungnya.
Yuda menjelaskan akibat peristiwa ledakan ini, beberapa orang yang berada di rumah alami luka bakar hingga 90 persen.
"Korban 6 orang dewasa dan 2 anak-anak. Katanya ada dua anak yang meninggal dunia," ungkap Yuda.
Pasutri Luka Bakar
Direktur Utama RSU Royal Prima, dr Suhartina Darmadi M.K.M, membeberkan kondisi para korban saat dibawa ke rumah sakit yang berlokasi di Jalan Ayahanda No 68 A Medan.
Suhartina mengatakan pihaknya menerima pasien sebanyak 8 orang pada Kamis kemarin.
Dua di antaranya adalah anak laki-laki. Kedua bocah itu masuk ke IGD dalam keadaan sudah meninggal.
Kemudian 4 pasien menjalani rawat inap. Tiga korban ledakan harus dirawat di ICU, sedangkan satu orang lagi rawat inap biasa. Adapun dua orang lainnya berobat jalan.
"Mereka masuk dengan kondisi cedera kepala dan alami luka bakar. Sekarang kondisi mereka semua stabil," kata Suhartina, Jumat (12/4/2019).
Ia menuturkan, korban yang mengalami luka paling parah adalah pasangan suami istri. Keduanya mengalami luka bakar sekitar 50 persen.
"Yang paling parah pasien, saya namanya kurang hapal tapi mereka suami istri. Mereka luka bakar lebih dari 50 persen dan sekarang di ICU dalam keadaan stabil," sambungnya.
Pasangan suami istri itu langsung dibawa ke ruang bedah untuk menjalani operasi plastik.
"Untuk pasien yang alami luka bakar 50 persen, semalam langsung dibawa ke kamar operasi. Ada tindakan dari dokter spesialis bedah plastik," jelasnya.
(mak/tribun-medan.com)
