Foto dan Duka Menyelimuti Peresmian Monumen KM Sinar Bangun, Hingga Kata Sambutan Bupati JR Saragih
Duka Mendalam Selimuti Peresmian Monumen KM Sinar Bangun, hingga Begini Penjelasan Arsitek Monumen.
KAPAL ARWAH
Monumen Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba telah diresmikan hari ini, Kamis (2/5/2019).
Monumen yang mengeluarkan anggaran Rp 4 miliar setinggi sembilan meter dengan lebar 3,5 meter di Pelabuhan Tigaras membuat para keluarga korban banjir air mata.
Arsitek monumen Yori Antar menjelaskan monumen yang dibuat dari keramik dan baja ini memiliki tiga misi; monumen kesedihan, monumen peringatan, dan monumen landmark kawasan.
Yori mengungkapkan berbagai makna yang terkandung dari monumen tersebut.
 
Pria yang juga merancang Monumen Kapsul Waktu di Marauke ini menjelaskan kapal dengan warna transparan di puncak memiliki makna mengantarkan jiwa-jiwa ke tempat abadi.
Warna hitam yang terdapat di dinding memiliki makna duka cita.
Yori menyebut rangka kapal yang berada di puncak monumen sebagai Kapal Arwah.
"Ini sekadar menggambarkan siluet.
Ini kita sebut kapal arwah mengantarkan jiwa-jiwa menuju ke tempat yang abadi.
Makanya kami buat transparan. Kita lihat dari bawah seperti ada dan tiada.
Nyaris enggak ada.
Kalau malam nyala.
Nyalanya transparan," ujarnya.
Selain itu, pada monumen juga diletakkan motif ulos Simalungun.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											