Civitas USU Gempar, Dosen Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Mahasiswi, Ajak Check In Hotel

Dugaan pelecehan seksual dilakukan oknum dosen FISIP USU berinisial HS kepada mahasiswa mencuat ke publik

Ilustrasi pelecehan
pelecehan 

Tapi aku juga harus bersikap biasa aja. Aku harus tenang dan gak boleh nangis. Aku gaboleh ketahuan. Mamaku pun menyuruhku untuk segera pulang. Tak lama setelah itu HS meneleponku menayakan aku dimana

Tribun : Lalu apa yang anda lakukan?
Mawar : Kubilang aku harus pulang karena Bapaktuaku meninggal. Alasanku diragukan namun aku tak peduli. 

Dia menawarkan mengantar sampai ke pinggir jalan raya untuk mengambil bus sembari menyodorkan uang Rp 100 ribu sebagai ganti ongkos

Tribun : Setelah itu apakah anda menerima uang tersebut?
Mawar : Uang itu akhirnya kuterima karena dia tidak memperbolehkan aku pulang sebelum menerima uang itu

Tribun : Apakah hanya anda saja yang menerima perlakuan serupa dari pelaku?
Mawar : Tidak, kami ada tiga orang yang diduga menerima perlakuan yang sama, modusnya juga penelitian

Tribun : Kemudian bagaimana tanggapan pihak kampus,apakah anda melaporkan kepada otoritas fakultas?
Mawar : Kampus ingin berita ini tidak keluar,kami diminta menjaga nama baik kampus.Kami diberikan ultimatum, saya diminta untuk tidak dendam dengan siapapun

Tribun : Apakah hanya itu respons dari pihak kampus yang anda terima?
Mawar : Bahkan ada oknum dosen yang memegang jabatan di kampus itu. Dia hanya simpatik di depan kami saja di bepakang mereka menjelek-jelekkan. 

Bahkan dia memberikan alasan bahwa seorang korban mereka nilai genit, memiliki tubuh yang menggairahkan

Tribun : Apa yang membuat anda berani berbicara dengan media?
Mawar : Awalnya aku menunggu skripsiku kelar agar kasus ini tidak mengganggu skripsiku. Aku berani ngomong ini karena telah kutahan beberapa lama

Tribun : Bagaimana respons orang-orang terdekat anda?
Mawar : Banyak yang menilai aku berlebihan. Namun menurutku ini agar korban lain mau berbicara.Jangan dibungkam siapapun dan demi apapun. 

Menurut saya ini merugikan mental, psikologis kami kaum perempuan. Salah satu korban mengaku kepadaku ditekan di kampus

(*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved