Pengakuan Mengejutkan Sugeng pada Polisi, Terungkap Alasan Potong Teman Wanita, Aneh Pacari Adiknya
Pengakuan Mengejutkan Sugeng pada Polisi, Terungkap Alasan Potong-potong Tubuh Wanita Pakai Gunting
TRIBUN-MEDAN.COM - Pengakuan Mengejutkan Sugeng pada Polisi, Terungkap Alasan Potong Teman Wanita, Aneh Pacari Adiknya
//
Sejumlah fakta terungkap dari pemeriksaan yang sudah dilakukan pada pria bernama Sugeng, terkait kasus pembunuhan mutilasi teman wanitanya.
//
Baca: Reaksi BPN Prabowo-Sandi, Bawaslu Putuskan KPU Bersalah di 2 Hal Ini, termasuk Input Data ke Situng
Baca: THR - Presiden Jokowi Pastikan THR TNI - Polri Cair Bulan Mei Ini, Gaji ke-13 Juli
Baca: Janji Jokowi 100 Jabatan Baru Perwira Tinggi TNI, Implementasi PP No 62 Tahun 2016
Sugeng, terduga pelaku mutilasi di Pasar Besar, Kota Malang mengaku memotong tubuh wanita korbannya menggunakan gunting taman.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, menjelaskan pemotongan tubuh korban dilakukan tiga hari setelah wanita yang diperkirakan berusia 34 tahun itu meninggal dunia.
Korban dan terduga pelaku baru berkenalan sembilan hari lalu sekitar pukul 06.30 WIB di depan Kelenteng En Ang Kiong.
"Jadi pada saat berkenalan, korban ini dalam keadaan sakit kemudian dibawa ke Lantai 2 Pasar Besar. Kemudian pada pukul 17.00 WIB, terduga pelaku menjumpai korban meninggal dunia," kata Asfuri, Rabu (15/5/2019).
Baca: Penyesalan Bahar Bin Smith di depan Hakim, Terungkap Minta Tolong Mediasi dengan Keluarga Korban

Ia menambahkan, pemotongan tubuh korban dilakukan lantaran wanita yang mengaku asal Maluku itu memberinya amanat sebelum meninggal.
Tato yang diukir di telapak kaki korban, juga merupakan pesan dari korban.
"Menurut pengakuan terduga pelaku seperti itu, amanat dari korban. Tapi masih kami dalami," ucap dia.
Asfuri mengatakan, Sugeng ditangkap di Jalan RE Martadinata, Kota Malang sekira pukul 15.30 WIB.
Terduga pelaku adalah pengangguran dan berstatus sebagai duda.
Informasi yang diperoleh kepolisian, terduga pelaku mempunyai riwayat pernah melalukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Informasi yang kami terima pernah (melakukan KDRT). Terkait motif dan bagaimana kasus ini masih akan kami dalami," pungkasnya.
Baca: Reaksi BPN Prabowo-Sandi, Bawaslu Putuskan KPU Bersalah di 2 Hal Ini, termasuk Input Data ke Situng
Baca: Penyesalan Bahar Bin Smith di depan Hakim, Terungkap Minta Tolong Mediasi dengan Keluarga Korban
Potongan tubuh jasad korban mutilasi pertama kali ditemukan pedagang di Pasar Besar pada Selasa (14/5) setelah mencium bau busuk menyengat.
Korban mutilasi itu diketahui berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia 34 tahun.
Eks Gedung Matahari Department Store di Pasar Besar telah lama tidak dipakai sejak Pasar Besar kebarakan pada 2017 lalu.
(*)
Sugeng Pernah Pacari Adik Sendiri
Misteri penemuan mayat berjenis kelamin wanita di Pasar Besar, Kota Malang pada Selasa (14/5/2019) lalu memasuki babak baru.
Pihak kepolisian berhasil menangkap Sugeng Angga Santoso (49), warga Jodipan Wetan Gang III Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, yang merupakan pelaku mutilasi dan kini sudah berstatus sebagai tersangka.
Sugeng yang beberapa waktu terakhir hidup sebatang kara setelah ditinggalkan sanak saudaranya diduga mengalami gangguan jiwa, berawal ketika dirinya diketahui menyukai adik kandungnya sendiri.
Keterangan tersebut diungkapkan oleh Narto (51), warga Jodipan yang diketahui tinggal di samping kediaman Sugeng, di saat tersangka sempat tinggal di kawasan Jodipan.

Menurut keterangan Narto, para warga sempat merasa curiga dengan tingkah laku Sugeng ketika berada bersama dengan adiknya.
Saat Sugeng berada di kediamannya, ia bertingkah tak seperti kakak terhadap adiknya.
Namun justru lebih seperti pacar, lantaran ia selalu terlihat menempel dengan adiknya kemanapun.
“Dulu kalau di rumahnya itu seperti pacarnya sendiri,” kata Narto, seperti dikutip dari Surya Malang, Kamis (16/5/2019).
Bahkan ketika sang adik mengajak kekasihnya ke kediamannya, pasti akan berkonflik dengan Sugeng.
“Tiap kali adiknya membawa pacar, pasti selalu konflik dengan Sugeng. Itu terjadi berulang kali,” jelasnya.
Pada akhirnya, kedua orang tua Sugeng memutuskan untuk memisahkan lelaki itu dengan adiknya.
“Kejadian itu sudah lama. Akhirnya orang tuanya memisahkan Sugeng dengan adiknya.”
“Sejak saat itu Sugeng tidak pernah bertemu dengan adik perempuannya itu,” terangnya kemudian.
Muhammad Luthfi (46), yang merupakan ketua RW 06 Kelurahan Jodipan, juga menyebut bahwa dirinya sudah merasa tak kaget.
Bahkan, dirinya sudah menduga jika Sugenglah yang merupakan pelaku mutilasi terhadap mayat wanita yang ditemukan di Pasar Besar, Kota Malang.
Hal tersebut ia ungkapkan ketika melihat tulisan yang ditulis oleh pelaku mutilasi di lokasi kejadian serta di tubuh korban.
Berdasarkan keterangan Luthfi, jenis font yang digunakan dalam tulisan di lokasi kejadian, serta kata-kata yang ada di tulisan tersebut hampir mirip dengan yang ditulis Sugeng di tempat tinggalnya.
"Saya sudah menduga kalau pelakunya itu Sugeng."
"Karena setiap hari kalau saya ke masjid pasti melewati rumah yang ditinggali sugeng. Jadi saya tahu persis," sebut Luthfi.

Untuk diketahui, Sugeng kini tiap malamnya tidur di samping rumah kosong yang terletak di Jalan Jodipan Wetan Gang Ill RT 02 RW 06.
Di rumah kosong tersebut, Sugeng juga menuliskan sejumlah kalimat-kalimat aneh.
Dalam kalimat tersebut disebutkan pula nama Tuhan serta beberapa anggota keluarganya.
Kalimat yang tertulis di rumah kosong tersebut di antaranya:
"Dendam sang arwah, Sugeng Angga Santoso"
"Melalui para utusan Allah SWT besok kalau aku mati, pembalasannya lebih kejam"
Kalimat yang dituliskan Sugeng di rumah yang ditinggalinya itu layaknya pengungkapan dendam.
"Entah itu dendam dengan warga, keluarganya, atau merasa seperti dikucilkan setelah diusir oleh warga," tukasnya.
Luthfi mengatakan bahwa Sugeng diketahui sering berinteraksi dengan anak-anak kecil di lingkungan tersebut.
Ia suka menyapa anak-anak, dan anak-anak di kawasan tersebut tak ada yang merasa takut dengannya.
Hal tersebut lantaran Sugeng kerap kali mengajak mereka untuk bercanda.
Niat Awal Pelaku Ajak Korban ke Gedung Kosong
Dari video pengakuan yang banyak beredar di media sosial, niat awal Sugeng mendekati dan mengajak korban ke Pasar Besar Kota Malang adalah untuk menyetubuhinya.
Sugeng pertama kali bertemu dengan korban di depan Klenteng Eng An Kiong, Sabtu (11/5/2019).
Setelah perkenalan itu, korban dibawanya ke Pasar Besar sekitar pukul 07.00 WIB.
"Kamu perkosa ya," kata perekam video, dikutip dari channel YouTube TribunSolo Official, Kamis (16/5/2019),
"Dereng," kata Sugeng kemudian.
Sugeng menjelaskan bahwa niatnya bersetubuh dengan korban diurungkan setelah tahu korban sedang menstruasi.
"Tidur sama saya, belum (berhubungan badan) karena ada darah di kemaluannya," ujarnya.
Dalam video pengakuan tersebut, Sugeng juga menjelaskan bahwa korban sempat mengeluh dan menangis padanya.
"(Mengeluh soal kemaluannya) loro mas loro (sakit mas, sakit)," kata Sugeng menceritakan.

Ia juga menjelaskan bahwa ia memutilasi korban lantaran permintan korban sendiri.
"Sing ngongkon larene niku, 'aku wis rakuat mas, mending panjenengan pateni yo mati' (dia yang minta, 'aku sudah tidak kuat mas, mending kamu bunuh biar mati," kata Sugeng.
Dijelaskan oleh Sugeng, ia mengakui telah memutilasi korban, namun ia tidak membunuh korban lantar korban sudah meninggal dunia terlebih dahulu.
"Mpun mati, jalukane larena (orang itu korban sudah meninggal, jadi permintaan korban)," jelas Sugeng.
Awal Mula Mayat Termutilasi Ditemukan
Penemuan mayat berjenis kelamin wanita itu terjadi pada Selasa (14/5/2019) sekitar pukul 13.30 WIB.
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh pemilik toko yang pada saat itu berada di sekitar lokasi penemuan mayat.
Awalnya warga mencium adanya bau busuk, namun mengira bahwa bau busuk tersebut hanyalah berasal dari bangkai tikus.
"Warga mengira ada bangkai tikus karena bau busuk sekali. Ternyata ada potongan kaki dan tangan," ungkap Trisno saat ditemui di lokasi kejadian, seperti dikutip dari Surya Malang,Selasa (14/5/2019).
Saat justru ditemukan potongan tubuh di lokasi kejadian, para warga lantas melaporkan adanya penemuan potongan mayat tersebut ke Polres Malang Kota.
"Pemilik toko yang di bawah kemudian ke atas karena sumbernya di atas. Ternyata bukan bangkai tikus tapi potongan tubuh manusia," tukasnya.
Saat ditemukan, mayat tersebut diperkirakan sudah berada di sana selama empat hari.
Baca: Reaksi BPN Prabowo-Sandi, Bawaslu Putuskan KPU Bersalah di 2 Hal Ini, termasuk Input Data ke Situng
Baca: THR - Presiden Jokowi Pastikan THR TNI - Polri Cair Bulan Mei Ini, Gaji ke-13 Juli
Baca: Vera Oktaria - Kabar Oknum Anggota TNI Prada Deri Permana Ditemukan Warga, Terduga Pelaku Pembunuhan
Pengakuan Mengejutkan Sugeng pada Polisi, Terungkap Alasan Potong Teman Wanita, Aneh Pacari Adiknya
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Sugeng Mengaku Tidak Membunuh Tapi Memang Memutilasi atas Permintaan Korban, Wanita Asal Maluku