Pengin Hidup Bermartabat, Anggota Pertuni Berharap Perhatian Lebih Pemerintah
Kerasnya hidup serta keterbatasan fisik dalam hal pengelihatan, tak membuat mereka menyerah menghadapi tuntutan hidup.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
"Jumlah anggota Pertuni di Medan 282 sedangkan Sumut 872, anggota Pertuni kita ada di 21 kabupaten/kota, Mayoritas kalau di luar Medan, (aktivitasnya) mengemis," kata Khairul.
Penting sekali pemerintah membantu para anggota Pertuni dalam hal mengasah keterampilan atau pun membantu memasarkan produk dari anggota Pertuni.
"Kami ingin berjuang agar tunanetra di Sumut, jadi tunanetra yang bermartabat, sesuai dengan visi gubernur. Tanpa dukungan pemerintah bukan tidak bisa, tapi lebih lama berjuangnya," sebut Khairul.
Lebih lanjut, Khairul tetap memberikan semangat kepada para anggota Pertuni untuk hidup mandiri. Walaupun kerap dipandang sebelah mata. Karenanya, pemerintah diminta untuk lebih memperhatikan anggota Pertuni agar lebih bersemangat berikhtiar.
Baca: SIARAN LANGSUNG: Link Live Streaming Chelsea Vs Arsenal, Berebut Tiket Otomatis ke Liga Champions
Baca: 6 Fakta Kepala Imigrasi Kena OTT KPK, Uang Suap di Tong Sampah hingga Medote Pakai Keresek Hitam
"Kalau boleh kita diberikan berjualan di tempat layanan publik di Sumut. Seperti di depan Mal, kampus dan sekolah," tuturnya.
Masih kata Khairul, dirinya sangat berharap Pemprov Sumut, juga membantu untuk memasarkan hasil rajutan benang anggota Pertuni agar bisa dipasarkan.
"Kalau sekarang kalah dengan pabrik, orang orang membeli karena faktor kasian. Padahal rajutan kami bagus, tapi karena kerjanya lama kami jualnya agak mahal. Sejauh ini belum ada kerjasama dengan pemerintah soal ini," jelas Khairul.
(mak/tribun-medan.com)