Wisata Alam Simolap Marike, Tiga Keindahan dalam Satu Tempat
Ternyata Sumatera Utara punya lokasi wisata alam yang menyajikan beberapa keindahan dalam satu kawasan, yakni Wisata Alam Simolap Marike.
Seiring waktu, pengelolaan berganti lagi dan dipegang oleh Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) sejak tahun 2013 dengan pengurus diantaranya Martin dan Sahdil Kembaren. Selanjutnya tahun 2018, barulah pengelolaan dilakukan oleh KPL dengan pengurus antara lain: Agus Sitepu dan Dermawan Ginting.

Ranger KPL, Ryan Sitepu mengatakan, berdiri sejak tahun 2009, Wisata Alam Simolap Marike tidaklah selengkap saat ini. Awalnya di tahun 2009, kawasan ini hanya mempunyai jungle track dan pancuran pemandian air panas. Seiring waktu, pancuran pemandian air panas dimodernisasi dengan membuat pemandian berbentuk kolam bulat tahun 2018.
Agar pengunjung lebih nyaman dan punya banyak pilihan, pengelola (KPL) pun membangun dan menyediakan fasilitas pendukung lainnya yakni: camping ground, rumah hobbit, joglo, halte (tempat duduk), kantin, rumah pohon, toilet, ruang ganti, sarana parkir, tikar dan galeri.
“Fasilitas-fasilitas ini kami lengkap secara perlahan. Mayoritas pondasi fasilitas-fasilitas pendukung ini kami manfaatkan dari alam sekitar seperti kayu dan ranting pohon. Tetapi tidak sampai merusak hutan ya,” kata Ryan.
Biaya yang Dibutuhkan
LALU berapa biaya untuk menikmati semua fasilitas alam dan pendukung di Wisata Alam Simolap Marike? Ryan mengatakan, selain ongkos ojek dari Simpang Marike ke Wisata Alam Simolap Marike sebesar Rp 50 ribu per ojek, biaya lainnya yang dikeluarkan pengunjung adalah parkir motor Rp 10 ribu (menginap Rp 15 ribu), parkir mobil Rp 30 ribu (menginap Rp 40 ribu), sewa tikar Rp 7.500 per tikar, izin permit ke kawasan TNGL Rp 10 ribu per orang, biaya pemandu Rp 15 ribu per orang dan celana mandi Rp 5 ribu per celana. Jika ingin tidur di rumah pohon, dikuti biaya Rp 70 ribu per malam.

Makan dan minuman di kantin pun tidak terlalu mahal. Untuk Popmie harganya Rp 8 ribu per buah, teh mani panas Rp 3 ribu per gelas, teh manis dingin Rp 5 ribu per gelas, kopi Rp 4 ribu per gelas, dan aneka gorengan Rp 1.000 per buah.
Dikatakan Ryan, sekitar 20 persen dari biaya parkir diserahkan pengelola kepada desa yang dapat digunakan untuk perbaikan fasilitas jalan dari dan ke lokasi Wisata Alam Simolap Marike. “Dalam seminggu, kami mencatat ada sekitar 200 an pengunjung yang datang ke tempat ini. Mereka datang dari Medan, Langkat, Binjai dan daerah-daerah lain,” katanya.
Rencana ke depan, kata Ryan, sebagai pengelola mereka bermaksud membangun penginapan dan restoran kecil. Dengan demikian, pengunjung yang ingin menginap untuk satu atau beberapa malam semakin nyaman. Pengunjung pun punya pilihan kuliner yang banyak dengan keberadaan restoran kecil.(*)