Heboh Utang Lion Air Disebut Rp 614 Triliun, Manajemen Beri Penjelasan
Maskapai Lion Air angkat bicara soal heboh utang perusahaan sebesar Rp 614 triliun, yang beredar di publik.
Berdasarkan surat permohonan yang diterima Kontan.co.id, manajemen Lion Air menyebut penundaan disebabkan tekanan di industri penerbangan sejak tahun lalu.
Pendapatan yang tidak tercapai akibat rendahnya harga jual dan kenaikan-kenaikan biaya yang meningkat menjadi sebab utama.
"Terkait dengan itu, Lion Air sudah melakukan rapat dan menyampaikan surat (kepada AP I). Kondisi sebelumnya dikarenakan ada tantangan bisnis penerbangan," ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air kepada Kontan.co.id, Selasa (4/6/2019).
Baca: XIAOMI TERBARU - Spesifikasi Lengkap Mi 9T, Update Desain Identik Redmi K20, Bandingkan Redmi Note 7
Baca: Kuasa Hukum Benarkan Ada Transaksi Uang Rp 150 Juta dari Kivlan Zen pada Tersangka Kerusuhan 22 Mei
Dengan kondisi tersebut, manajemen Lion Air akan menunda tagihan pembayaran untuk sewa ruangan dan lahan, parking fee, landing fee and aviobridge, check in counter dan baggage handling system.
Hal ini ditujukan kepada seluruh bandara di bawah pengelolaan AP I.
Penundaan pembayaran akan mulai dari tagihan bulan Januari 2019 sampai dengan 31 Maret 2019.
Hal tersebut dilakukan untuk menjamin terjaganya kelangsungan operasional penerbangan dan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa angkutan udara dapat terus terpenuhi.
PT AP I membenarkan maskapai Lion Air meminta penundaan pembayaran jasa kebandaraan kuartal I-2019.
Meski begitu Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan bahwa permintaan itu bukan hal baru namun sudah sejak Februari 2019 lalu.
"Kami sesungguhnya sudah berkoordinasi dengan mereka (Lion Air) terkait hal tersebut," ujarnya.
Baca: Sultan Jogja Buka-bukaan Belum Izinkan Jalan Tol di Wilayahnya: Risiko Konfliknya Terlalu Besar
Baca: Bambang Widjojanto (BW) Disasar 3 Advokat Dianggap Pejabat Negara TGUPP, BW dari LBH, KPK hingga DKI
Bahkan, ungkap Handy, Lion Air sudah melakukan tindak lanjut terkait persoalan itu saat ini yakni dengan mulai membayar jasa bandara yang dikelola AP I.
"Sehingga penangguhan pembayaran mereka kepada kami sudah mulai diselesaikan. Terkait ke depannya mereka tetap melaksanakan kewajibannya sesuai waktunya," kata dia.
Terkait kondisi industri aviasi Tanah Air yang sedang menurun, AP I kata Handy, pihaknya siap berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaiknya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut Punya Utang Rp 614 Triliun, Ini Penjelasan Lion Air"