AKHIRNYA Jenderal HOR Luhut Curhat 'Dihabisi' saat Orba hingga Larang Anaknya Paulus Masuk Akmil

Seberapa keraspun dulu bekerja, seberapa hebatnya pun prestasi, saya tidak pernah mencapai puncak karir di lingkungan TNI.

Editor: Tariden Turnip
facebook
AKHIRNYA Jenderal HOR Luhut Curhat 'Dihabisi' saat Orba hingga Larang Anaknya Paulus Masuk Akmil. Luhut Padjaitan saat berpangkat Brigjen. 

Di balik itu sikap tegas itu sebenarnya saya menyimpan rasa sedih yang mendalam untuk anak saya.

“Kau masuk tentara mau diapain kau nanti?” gumam saya dalam hati karena sudah cukup saya mengalami rona-rona kehidupan di sana, bahwa seberapa keraspun dulu bekerja, seberapa hebatnya pun prestasi, saya tidak pernah mencapai puncak karir di lingkungan TNI. Tidak pernah jadi Kasdam, Pangdam atau Danjen Kopassus.

Lulusan Seskoad Amerika berfoto dengan Luhut Binsar Pandjaitan
Lulusan Seskoad Amerika berfoto dengan Luhut Binsar Pandjaitan (Facebook Pusat Penerangan TNI)

Sebagai seorang ayah saya tidak mau melihat dia nanti mengalami kesusahan yang pernah saya alami sebagai tentara.

Maka kemudian saya berpikir, menjadi pengusaha atau politisi adalah jalan yang lebih baik untuk Paulus.

Akhirnya Paulus mendaftar di UPH (Universitas Pelita Harapan) dan lulus 4 tahun kemudian sebagai sarjana hukum.

Menjelang wisuda, Paulus meminta waktu bicara dengan saya. Saya pikir mau apa lagi dia? Minta kawin atau apa? Tiba-tiba dia kembali meminta izin saya untuk diperbolehkan masuk tentara.

Kali itu saya bilang bahwa sudah terlambat baginya untuk masuk Akmil karena bakal tertinggal 4 tahun di belakang teman-teman seangkatannya.

“Pokoknya saya masuk tentara, masuk Kopassus, karena itu cita-cita saya,” jawabnya bersikukuh sembari menekankan kalaupun dia tidak mungkin masuk lewat jalur Akmil, Jalur Sepa PK (Sekolah Perwira Prajurit Karier) pun tidak masalah.

Jalur yang saya sebenarnya tidak rela untuk dia lalui.

Akhirnya dengan berat hati saya kirim dia ke Kepala Dinas Psikologi Angkatan Darat Pak Mayjen Dr. Heriyono untuk menjalani psikotes. Hasilnya, Paulus dinilai mumpuni baik secara kepribadian maupun intelektual.

Luhut Binsar Pandjaitan dan anaknya Mayor Inf Paulus Panjdaitan
Luhut Binsar Pandjaitan dan anaknya Mayor Inf Paulus Panjdaitan (Facebook/Luhut Binsar Pandjaitan)

Sesuai dengan janji saya pada Paulus, maka saya mengijinkan dia masuk tentara karena lolos psikotes. Berbagai tes kemudian dia jalani termasuk ujian Komando.

Dia kemudian tetap bertekun, lulus, dan semua proses dijalani dengan normal tanpa campur tangan ayahnya. Setelah menjadi prajurit komando diapun memilih untuk tinggal di barak di Cijantung dibandingkan bersama dengan orangtuanya lagi.

Padahal tadinya selama kuliah, dia mendapat fasilitas bagus dari kami. Dia kemudian tetap hidup di mes tentara sampai menikah, kemudian mengambil Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa), melanjutkan S2 di Australia, dan akhirnya lulus tes Seskoad dan dikirim ke Amerika," tulisnya.

Gambar mungkin berisi: 6 orang, orang tersenyum, orang berdiri dan luar ruangan

Ternyata Mayor Inf Paulus Pandjaitan adalah salah satunya Perwira jalur Sepa yang berhasil lolos menempuh pendidikan di Seskoad USA (US Army Commanding General and Staff College / US Army CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved