News Video
Ahok Memiliki Peluang untuk Berlaga pada Pilpres 2024, Ini Syaratnya. .
Lembaga survei LSI Denny JA menilai bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih punya peluang untuk berlaga
TRIBUN-MEDAN.com - Usai Pemilu 2019, masing-masing elit politik pun akan mulai start persiapan menjelang Pilpres 2024.
Lembaga survei LSI Denny JA menilai bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih punya peluang untuk berlaga pada Pemilihan Presiden 2024.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, nama Ahok berpeluang besar menjadi "kuda hitam" yang memberi efek kejut pada kontestasi Pilpres 2024.
Tonton videonya;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Anies dan Ahok Berseteru, Saling Menyalahkan Soal Kontribusi Tambahan 15 Persen Pulau Reklamasi
Anies Baswedan Jawab Tudingan Ahok soal Jakarta Kehilangan Rp 100 Triliun dari Pulau Reklamasi
Ternyata Pergub Reklamasi di Zaman Ahok Dikebut Sebelum Anies Baswedan Dilantik
Rully menuturkan, nama Ahok saat ini belum masuk bursa karena statusnya yang tidak memegang jabatan pemerintahan maupun jabatan partai politik tertentu.
Menurut Rully, peluang Ahok akan lebih besar jika ia mendapat amanah mengisi pos-pos penting, sehingga dapat menunjukkan kinerjanya dan kembali mencuri perhatian publik.
"Kita belum gebrakan BTP ke depan, ya. Apakah bisa jadi nanti dimasukkan sebagai menteri atau ke depan menjadi kepala daerah di tempat lain, kita belum tahu apa yang akan dilakukan BTP," ujar Rully.
Rully menambahkan, Ahok juga bisa mengubah citranya sebagai eks narapidana bila menunjukkan prestasi di jabatan baru yang mungkin akan disandangnya.
"Ketika dia misalnya nanti sudah mulai aktif kembali di jabatan-jabatan publik, dari situlah Pak Ahok bisa menunjukkan prestasi ke depannya supaya ada efek pemilih untuk memilih Ahok sebagai the next president," kata Rully.

15 Nama
LSI merilis 15 nama tokoh yang dinilai berpotensi akan berlaga pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Kita sudah mencoba move on untuk the next president di 2024 nanti ke depan," kata Rully.
Rully mengungkapkan, ada tiga kriteria dalam menentukan 15 nama tersebut yakni popularitas di atas 25 persen, berasal dari empat sumber rekrutmen, dan penilaian subyektif dari peneliti LSI Denny JA.
Empat sumber rekrutmen yang dimaksud Rully adalah pejabat pemerintahan pusat, pimpinan partai politik, kepala daerah, serta kalangan profesional, swasta, atau organisasi masyarakat.