Butuh Perhatian Pemerintah, Nenek Amur (70) Tinggal Sebatang Kara di Gubuk, Teriak-teriak saat Lapar

Kisah pilu Amur (72), seorang nenek yang tinggal sebatang kara di Dusun Janglateh Barat, Jawa Timur

Editor: AbdiTumanggor
TAUFIQURRAHMAN/KOMPAS.COM
Rumah nenek Amur (70) sudah tidak ditempati karena kawatir ambruk. Gentengnya sudah banyak berjatuhan, dindingnya bolong-bolong dan kayu-kayunya sudah banyak yang lapuk. 

Di depan rumah, ada dapur gedek berukuran 3x2 meter.

Di atas gentengnya, terlihat ada bekas nasi yang dikeringkan dengan beralaskan karung plastik.

Di dalam dapur, sebuah tungku tanah sudah tertutup debu tebal.

Beberapa ekor ayam dan kucing, berkeliaran di dalamnya.

Dapur tersebut hampir tidak ada bedanya dengan kandang hewan ternak.

Amur tinggal di Suraunya.

Ia tidak bisa mengenali siapa yang datang.

Matanya sudah rabun.

Setiap ada suara di halaman rumahnya, ia menyebut nama Sumairah atau Sulihah.

Dua anaknya itu yang paling sering datang mengunjunginya.

Ada beberapa tetangga yang merasa iba dengan kondisi Amur.

Mereka datang memberikan makanan sekadarnya.

Jerat kemiskinan

Melihat ada orang datang ke rumah ibunya, Sumairah yang tinggal 200 meter dari kediaman ibunya, datang menghampiri setelah mendengar informasi dari tetangganya.

Ia tahu jika yang datang membawa sedikit bantuan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved