Butuh Perhatian Pemerintah, Nenek Amur (70) Tinggal Sebatang Kara di Gubuk, Teriak-teriak saat Lapar
Kisah pilu Amur (72), seorang nenek yang tinggal sebatang kara di Dusun Janglateh Barat, Jawa Timur
Ia bercerita tentang nasib ibunya dan keluarganya.
Amur hidup tanpa mendapat perhatian dari pemerintah.
Sulihah berkata, hidupnya yang miskin, masih terbebani untuk merawat keluarganya sendiri dan ibunya.
Sedangkan Sumairah sendiri, sudah janda dan menganggur.
Dirinya bekerja serabutan, menjadi kuli tani.
"Ibu saya kalau lapar sering teriak-teriak minta makan.
Kalau kebetulan ada beras, saya memasaknya.
Kalau tidak ada beras, saya rebus ketela yang diambil di kebun," terang Sumairah.
Untuk kebutuhan belanja sehari-hari, Sumairah mengaku kadang seminggu hanya punya uang Rp 5.000.
Uang tersebut dibelanjakan untuk lauk ibunya.
Untuk dirinya, sudah tidak dipikirkan.
Yang didahulukan adalah ibunya.
"Kalau saya bisa kuat menahan lapar.
Ibu saya teriak-teriak kalau lapar," imbuh Sumairah.
Berteriak dan menangis saat sakit lambung