Afdillah Tewas setelah Ditikam dan Dikeroyok OTK Diduga karena Masalah Asmara, Sempat Kejar Pelaku

Melihat adanya aksi pemukulan, setelah kawanan itu pergi saksi langsung menghampiri korban dan melihat korban sudah berlumuran darah

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
Afdillah Tewas setelah Ditikam dan Dikeroyok OTK Diduga karena Masalah Asmara, Sempat Kejar Pelaku. Afdi Dikeyok Diduga Masalah Asmara, Hingga Tewas Tabrak Tiang Listrik Saat Kejar Pelaku Pengeroyokan. 

Afdillah Tewas setelah Ditikam dan Dikeroyok OTK Diduga karena Masalah Asmara, Sempat Kejar Pelaku

TRIBUN-MEDAN.com- Afdillah laki-laki remaja berusia 19 tahun tewas mengenaskan. Setelah dirinya menjadi korban penusukan di dada, kaki dan dagu, diduga akibat motif asmara.

Informasi yang dihimpun, sebelum korban ditewas dibantai, seorang saksi Juannara Sahputra melihat korban di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (7/7/2019) sekitar pukul 22.30 WIB.

Tak lama berselang, sebuah mobil Avanza berhenti tepat disamping korban. Kemudian beberapa orang keluar dari dalam mobil dan langsung menghajar korban hingga babak belur.

Melihat adanya aksi pemukulan, setelah kawanan itu pergi saksi langsung menghampiri korban dan melihat korban sudah berlumuran darah.

Saat itu, korban masih sempat untuk meminta bantuan kepada saksi agar untuk mengejar para pelaku yang menghajarnya.

"Ayok kejar orang itu," ucap korban saat kejadian.

Korban langsung mengambil alih sepeda motor Scoopy BK 6470 AID milik saksi dan berusaha mengejar pelaku.

Baca: Tim SMA Negeri 28 Jakarta Berhasil Kelilingi Danau Toba Menggunakan Kayak, Tembus Jarak 125 KM. .

Baca: Guru Rumini Diintimidasi dan Dipecat Usai Bongkar Pungli Sekolah, Kini Muncul Petisi di Change.org

Baca: Kapolres Siantar Ajak Pedagang di Pasar Horas Bersihkan Lapak Jualan agar Bersih dari Sampah

Baca: Wali Kota Tepung Tawari 2.283 Calon Jemaah Haji Kota Medan

Namun, saat berjalan sekira 20 meter korban sudah dalam kondisi tidak fit mengendarai sepeda motor lalu menabrak tiang listrik dan jatuh terkapar.

Saat itu, korban yang sudah tidak berdaya langsung dibawa saksi menggunakan becak untuk membawa korban kerumah sakit.

Melihat adanya aksi pemukulan, setelah kawanan itu pergi saksi langsung menghampiri korban dan melihat korban sudah berlumuran darah
Melihat adanya aksi pemukulan, setelah kawanan itu pergi saksi langsung menghampiri korban dan melihat korban sudah berlumuran darah (Tribun Medan / M Andimaz Kahfi)

Kebetulan saat itu sedang ada Tim Brimob yang berpatroli, sehingga saksi di kawal oleh Tim Brimob ke RS Herna untuk membawa korban. Tapi, karena alami luka yang cukup serius, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Baca: Polisi Laporkan Polisi ke Polda Sumut, Tak Terima Dimaki dengan Sebutan Tak Pantas

Baca: Pria ini Lamar Kekasihnya di atas Batu yang Terhimpit 2 Tebing Setinggi 1000 Meter

Baca: Meninggal Seorang, Jumlah Calon Jamaah Haji Asal Asahan Jadi 400 Orang

Ternyata sebelum peristiwa nahas itu, saksi melihat korban berangkat dari Warkop Buk E di Jalan Sei Bahorok sedang berboncengan dengan seorang wanita, yang diduga teman dekatnya.

Dalam perjalanan, tiba-tiba ditengah perjalanan korban sempat ribut dengan seorang laki-laki. Saat itu korban langsung pergi dan meminjam kereta milik saksi, Juannara Sahputra.

"Kasusnya masih kita lidik. Untuk sementara 4 saksi sudah diperiksa," kata Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing, Selasa (9/7/2019).

Baca: Pria Mengamuk dan Rusak Altar Gereja Paroki Bali, Pecahkan Lampu yang Jadi Simbol Kesakralan

Baca: Pelaku Pencurian Jebol Dinding Toko untuk Kali Kedua, Kombes Pol Dadang Hartanto Tinjau TKP. .

Baca: Kabar Terkini Pernikahan Sedarah di Bulukumba, Kepolisian Turut Angkat Bicara

Martuasah menjelaskan bahwa korban dinyatakan meninggal dunia di RS Erna Medan. Pada tubuh korban ditemukan 3 luka tusuk pada bagian dada, kaki dan dagu, dan saat ini jenazah korban sudah di pindahkan ke RS Bhayangkara Medan untuk selanjutnya dilakukan otopsi.

“Yang jelas untuk motifnya masih kita dalami, namun dari keterangan salah satu saksi, diduga penyebab kematian korban karena asmara," beber Martuasah.

"Karena korban sempat keluar bersama seorang wanita dan terjadi keributan dengan seorang pria,” tutupnya.

(mak/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved