Bank Indonesia Sebut Ekonomi Sumut Bisa Tumbuh 5,3 Persen Jika Nilai Tukar Rupiah Menguat
Pembayaran uang elektrik, memudahkan konsumen, konsumen yang sudah membeli barang akan lebih murah dan lebih cepat.
Ia menjelaskan optimisme tersebut utamanya akan datang dari peningkatan pertumbuhan konsumsi pemerintah serta perbaikan net ekspor yang cukup signifikan.
"Ekspor luar negeri tahun 2019 pun diprakirakan tumbuh sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dipengaruhi permintaan eksternal yang menurun sebagai dampak dari kinerja ekonomi dunia yang juga melambat," ujarnya.
Dikatakannya, untuk harga CPO, diperkirakan masih di level yang kondusif seiring dengan adanya peningkatan penggunaan CPO untuk pasar dalam negeri terkait industri biodiesel di Indonesia (B20) dan Malaysia (B10).
Sementara, harga karet berpotensi meningkat sejalan dengan kesepakatan Thailand, Indonesia dan Malaysia yang tergabung di dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) untuk mengurangi ekspor karet sebesar 300 ribu ton.
"Selanjutnya, kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi diprakirakan tumbuh cukup tinggi pada 2019 meski sedikit lebih lambat dari 2018. Dari sisi lapangan usaha (LU), pertanian dan konstruksi akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2019," jelasnya.
Ia mengatakan, akselerasi lebih lanjut dari pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2019 akan tertahan oleh capaian kinerja LU perdagangan dan industri pengolahan yang tidak sebaik tahun 2018.
Sementara itu, permintaan eksternal yang diprakirakan melambat menjadi faktor utama penghambat ekspansi industri pengolahan di tahun ini.
"Meski demikian, perkembangan LU perdagangan dan industri pengolahan dinilai masih cukup baik sepanjang 2019. Kedepan, beberapa resiko terhadap perekonomian Sumut tetap perlu menjadi perhatian, terutama dari sisi eksternal," kata Wiwiek.
Dalam acara ini juga dihadiri, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumut juga dapat didukung melalui pariwisata dan pertanian.
"Kita kembalikan Sumut menjadi Sumut agraris tapi wisata juga menjanjikan Sumut, bukan hanya Danau Toba. Danau toba akan menjadi kelas dunia tapi kita perlu waktu," kata Edy.
(nat/tribun-medan.com)