UPDATE Rusuh 22 Mei, Dua Orang Masih Hilang Misterius, Ini Penjelasan Polisi

UPDATE Rusuh 22 Mei, Dua Orang Masih Hilang Misterius, Ini Penjelasan Polisi

Editor: Juang Naibaho
tribunnews
UPDATE Rusuh 22 Mei, Dua Orang Masih Hilang Misterius, Ini Penjelasan Polisi 

Dari olah TKP polisi, orang tak dikenal tersebut membidik Harun dari arah pertokoan. "Sisi kanan adalah ruko-ruko," kata Suyudi.

Dari keterangan saksi, penembak tersebut mengarahkan pistol hitam ke massa perusuh. Harun, kata Suyudi, meninggal di TKP. "Dan langsung dibawa ke rumah sakit," katanya. Dari hasil pemeriksaan balistik, di tubuh Harun ditemukan proyektil 9x17 milimeter.

Baca: FIX, Prabowo Bertandang ke Kediaman Megawati Rabu Siang, Istana Pastikan Jokowi Batal Ikut

Suyudi menuturkan, hal yang hampir serupa juga menimpa korban Abdul Aziz yang ditemukan 100 meter dari Asrama Brimob di Petamburan, Jakarta Barat, di hari pecahnya kerusuhan.

Aziz diduga ditembak dari jarak 30 meter dari arah belakang. Luka tembak ditemukan di punggung sebelah kiri tubuh Aziz. "Ditemukan proyektil di dada sebelah kiri berukuran 5,56 milimeter," ujar dia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, ada saksi yang sempat melihat penembak misterius tersebut saat sedang melakukan aksinya.

"Ada seseorang yang tingginya sekitar 175 centimeter, kemudian rambut panjang, kurus. Dia menembakkan dengan tangan kiri. Ini yang sedang kami dalami. Ada saksinya," ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (5/7/2019). Saksi, lanjut Dedi, melihat 'petrus' beraksi dari arah samping titik kerusuhan.

Keterangan ini sesuai dengan hasil uji balistik terhadap korban meninggal dunia. Arah peluru dianalisis bukan berasal dari arah depan atau petugas kepolisian, melainkan dari samping.

Dedi melanjutkan, sejumlah cara dilakukan penyidik untuk mengidentifikasi sosok 'petrus'. Pihaknya akan lebih fokus kepada penyelidikan melalui sejumlah rekaman video.

"Kami sedang analisis kembali menggunakan teknologi face recognition berdasarkan berbagai macam visual yang ada. Baik melalui video, CCTV, termasuk kita combine dengan keterangan saksi," ujar Dedi.

Cara kedua, penyidik juga menggunakan teknologi voice analysis. Cara ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis suara letusan pada saat kerusuhan.

"Dianalisis apakah benar suara senjata api. Karena setiap letusan itu punya kekhasan masing-masing. Atau letusan petasan. Ini semuanya akan dibedakan nanti," ujar Dedi.

Hasil dari analisis keduanya, lanjut Dedi, akan dikombinasikan dengan hasil rekonstruksi terhadap korban meninggal dunia, termasuk keterangan saksi.

Diharapkan, cara ini membuahkan hasil menguak sosok penembak misterius itu. "Karena ada saksi yang melihat korban itu tertembak, jatuh, kemudian dievakuasi. Semuanya itu akan kami dalami," ujar Dedi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari 70 Laporan, Polri Sebut 2 Orang Masih Hilang Saat Kerusuhan 21-22 Mei 2019"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved