Wanita Ini Bukukan Pengalamannya 12 Tahun Menjadi Pelacur Sejak Usia 19 Tahun, Begini Kisahnya
Buku berjudul 10,000 Men and Counting yang mengisahkan perjalanan karir seorang pelacur
Di masa puncak kariernya, Gwyneth bisa mendapatkan 500-1.000 dolar atau sekitar Rp 5-10 juta per jam.
Namun, dalam pekerjaan ini pula, Gwyneth mulai berkenalan dengan narkoba.
"Saya berkenalan dengan kokain saat berusia 20-an dan itu adalah barang kelas atas yang diberi oleh seorang klien jutawan," kenangnya.
Perkenalannya dengan kokain ini membuatnya kecanduan. Kokain sudah menjadi gaya hidupnya ketika itu.
Dia sadar gaya hidup seperti itu bisa menghancurkan siapa saja.
Inilah yang membuatnya memantapkan diri menuliskan pengalamannya menjadi seorang escort kelas atas.
"Banyak orang memiliki persepsi buruk soal profesi ini dan saya ingin mengubah anggapan itu," kata Gwyneth.
"Saya juga ingin mewakili suara mereka yang ada di dalam industri ini. Sebab, saya hanyalah manusia biasa begitu juga mereka," tambah dia.
Namun, Gwyneth mengakui sulit untuk melepaskan diri dari industri yang memberinya penghasilan hingga ribuan dolar setiap pekannya itu.
"Uang itu tak ubahnya obat bius. Uang membuat saya bisa pergi ke mana-mana," lanjut dia sambil menambahkan bahwa bisa bepergian ke berbagai belahan dunia membuatnya bisa melupakan sejenak realitas kehidupan yang menjeratnya.
Meski sepanjang 12 tahun kariernya sebagai escort Gwyneth hampir tak memiliki pengalaman buruk, dia bertekad tidak akan pernah lagi berkecimpung di dalam profesi itu lagi.
Salah satu momen yang membuatnya memutuskan berhenti menjadi escortadalah saat dia nyaris tewas dalam sebuah kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu.
"Saya mengendarai VW Golf dan mengalami kecelakaan. Beruntung saya selamat meski menderita sedikit luka dan memar," kenangnya.
Saat terbaring di rumah sakit, Gwyneth akhirnya mengakui profesi dia kepada kedua orangtuanya. Awalnya ayah dan ibunya mengira Gwyneth bekerja sebagai seorang model.
Dia juga menceritakan kepada orangtuanya bagaimana dia menyembunyikan sebagian besar uang yang diperolehnya sehingga ayah ibunya tidak menaruh curiga.
"Saya cukup mampu menyembunyikan semuanya, tetapi jauh di dalam hati saya merasa sakit karena harus menyimpan rahasia besar itu," kata dia.
Setelah kecelakaan itu, kondisi berangsur-angsur membaik, apalagi setelah Gwyneth berhasil meraih lisensi pilot pesawat terbang komersial pada usia 29 tahun.
Namun, kariernya sebagai pilot pesawat sewaan berusia pendek setelah dia didiagnosis menderita gagal ginjal yang membuatnya tak bisa mempertahankan lisensi terbangnya.
Akibatnya, Gwyneth kembali menerjuni profesi lamanya sebagai escort dan baru berakhir setelah dia bertemu seorang pria yang kini menjadi rekan bisnisnya saat ini. Dia hanya menyebut pria itu dengan nama Roger.
Gwyneth kemudian memulai kursus pemrograman neuro-linguistik dan bersama Roger mulai membangun sebuah bisnis baru.
"Ini seperti ilmu pikiran, seperti sebuah psikologi gaya baru dan ini sangat membantu saya mengatasi berbagai masalah," kata dia. (Wartakotalive.com/Suar.id/Kompas.com)