News Video
Menko Luhut Blak-blakan, Sebut Nama-nama Perusahan Perusak Danau Toba yang Sudah tak Dapat Izin
Pemerintah pusat sedang serius menata Danau Toba, uang Rp 3,5 triliun akan digelontorkan untuk melakukan pengembangan daerah wisata Tanah Batak
Menko Luhut Blak-blakan, Sebut Nama-nama Perusahan Perusak Danau Toba yang Sudah tak Dapat Izin
TRIBUN-MEDAN.com - Pemerintah pusat sedang serius menata Danau Toba, uang Rp 3,5 triliun akan digelontorkan untuk melakukan pengembangan daerah wisata Tanah Batak.
Teranyar, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyebut tidak akan memperpancang izin perusahaan perusak lingkungan.
Kepada wartawan www.tribun-medan.com, Luhut bahkan blak-blakan menyebut nama perusahaan yang mendapat lampu merah.
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memastikan akan mengkosongkan keramba jaring apung (KJA) perusahaan yang berada di perairan Danau Toba.
"Presiden sudah sampaikan. Tidak bagus untuk pariwisata, kita kosongkan," ujarnya di sela-sela kegiatan mendampingi Presiden Jokowi meninjau Tano Ponggol di Kabupaten Samosir, Rabu (31/7/2019).
Izin perusahaan yang tak diperpanjang PT Aquafarm Nusantara atau yang sudah berganti nama menjadi Regal Springs Indonesia, Japfa, PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan Alegrindo.
Ia mengatakan berdasarkan hasil kajian ahli dari Finlandia semua perusahaan itu dapat mencemari Danau Toba dan mengurangi keindahan Danau Toba.
"Hasil studinya ada profesor dari Finlandia. Pokoknya kita gak ada urusan sama siapa pun. Sudah 40 tahun mereka bermain di sini. Sudah cukuplah. Ini kan pariwisata. Kalau pariwisata gak bersih gimana orang mau datang," katanya.
Video kondisi di dasar Danau Toba;
Ayo subscirbe channel YouTube Tribun MedanTV
Menko Luhut Minta Aquafarm Nusantara, Alegrindo dan TPL Angkat Kaki dari Danau Toba: Sudah Cukuplah
Jokowi Perintahkan Menteri Basuki Menata Kampung Ulos Hutaraja Pangururan untuk Wisata Budaya
Lagu Unik Inang-inang untuk Jokowi: Asal Ma Hu Ida Bohi Mi, Nunga Tung Sonang Rohaki, Pak Jokowi
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Kawasan Danau Toba sebagai satu dari lima lokasi wisata super prioritas.
Jokowi berada di KDT selama tiga hari yakni Senin (29/7/2019) hingga Rabu (31/7/2019).
Presiden telah singgah di Geosite Sipinsur, Dermaga Muara, Salib Kasih, Pasar Siborongborong, Geopark Sibisa, Tomok, Tano Ponggol, dan Makam Raja Sisingamangaraja.

Indah Bak Lukisan, Jokowi dan Iriana Duduk Nikmati Panorama Danau Toba, Berikut Foto-fotonya
INI Fasilitas yang Akan Dibangun di Danau Toba, Jokowi: Harus Memberikan Dampak Bagi Warga Sekitar
BUKTI KE BUPATI
Beberapa hari lalu, Holmes Hutapea bersama Arimo Manurung menghebohkan Kawasan Danau Toba dengan menemukan bangkai ikan yang ditenggelamkan ke dasar Danau Toba diduga kuat dilakukan PT Aquafarm Nusantara.
Menyikapi hal itu, Bupati Tobasa, Darwin Siagian dan Hulman Sitorus serta rombongan lain bersama Polres Tobasa melakukan peninjauan langsung ke Desa Sirukkungon, Kecamatan Ajibata, Tobasa, Kamis (24/1/2019).
Darwin bergerak dari Kota Balige beserta rombongan menaiki kapal cepat menuju lokasi yang dimaksud.
Bertemu di pertengahan Danau, Holmes Hutapea dan warga mengarahkan rombongan bupati ke titik penenggelaman bangkai-bangkai tetsebut.
Tempat penenggelaman tersebut berada di Side Sirukkungon, Proyek Toba PT Aquafarm Nusantara.
Bangkai-bangkai ikan yang ditenggelamkan itu memang berada di Areal PT Aquafarm, persis di depan Pos Aquafarm yang juga tidak jauh dari Gudang dan Keramba Jaring Apung milik asing itu.
Pemerintah Belanda Berminat Jalin Kersama di Bidang Pariwisata khususnya di Danau Toba
Menteri Basuki Jumpai Bupati Simalungun JR Saragih, Bicarakan Soal Jalan Rusak di Kawasan Danau Toba
Tidak berapa lama setelah tiba, Holmes mengajak Bupati Tobasa dan rombongan menyaksikan penyelaman yang dia lakukan.
Tiba-tiba, satu unit speedboat membawa Direktur Utama PT Aquafarm Nusantara, Juan Carlos bersama rombongannya merapat ke pantai.
Juan Carlos menemui Bupati dan mencoba mengajak Darwin berbincang.
Darwin mengatakan, berdasarkan laporan serta kehebohan yang terjadi Pemkab Tobasa sengaja langsung meninjau.
"Kita dengar di sini, ada pembuangan bangkai ikan. Jadi, itu yang mau kita lihat,"ujar Darwin.
Juan mengklaim mereka bekerja sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP).
"Kita punya SOP beda sekali, bukan seperti ini," ujarnya.
Namun, Bupati Darwin meminta agar penyelaman tetap dijalankan serta kepada Aquafarm juga dimintanya supaya membiarkan penyelaman berlangsung.
Kata Darwin, kasus tersebut akan sepenuhnya menjadi keputusan penegak hukum.
Selanjutnya, Juan Carlos pergi menginggalkan lokasi, sedangkan bawahanya turut menyaksikan penyelaman.
Tak berapa lama, Holmes muncul dari dasar Danau Toba membawa karung berisi bangkai ikan.
Manajemen PT Aquafarm terdiam di hadapan Bupati dan Polisi.
Kata Holmes, karung berisi bangkai itu diambil dari kedalaman 40 meter.
Namun, masih banyak karung yang tertinggal di dasar danau.
Meyakinkan bupati, ia kembali turun menyelam dan mengambil lima karung bangkai ikan yang ditemggelamkan ke dasar danau.
Setelah di permukaan, karung diangkat ke daratan dan dibelah menggunakan pisau cutter.
Bangkai ikan sudah meleleh dan tinggal tulang belulang serta sisik ikan.
Agar bangkai ikan mudah tenggelam, batu dimasukkan sebagai pemberatnya ke dalam karung.
Manajemen PT Aquafarm tidak berkomentar banyak saat penyelaman dilakukan.
Mereka juga tidak menepis secara tegas apa yang dikatakan warga di depan mereka.
Sementara itu, Bupati Darwin mengakui penenggelaman ikan ke dasar Danau terbukti di Areal PT Aquafarm.
Selanjutnya, kasus tersebut diserahkan kepada Kepolisian.
Barang bukti tetsebut pun dibawa ke Kantor Polres Tobasa.
Sampel air juga turut dibawa petugas Dinas Lingkungan Hidup Tobasa. (*)