News Video
Kedekatan Gubernur Edy dengan Warga di Tanah Batak
Momen kedekatan Edy dengan warga di Tanah Batak terjadi saat mantan Pangkostrad itu mendampingi Presiden Joko Widodo
Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Hendrik Naipospos
Tak hanya Edy, beberapa menteri kabinet kerja juga turut mendampingi Jokowi.
Dari kunjungan ini Jokowi menyebut akan ada pembangunan besar di Danau Toba, hal ini sebagai lanjutan penetapan danau ini sebagai daerah wisata super prioritas.
Pemerintah pusat akan mengucurkan dana lebih dari Rp 3 triliun.
Bahkan lebih dari Rp 2 triliun akan difokuskan untuk pembangunan infrastuktur.
Pemerintah Belanda Berminat Jalin Kersama di Bidang Pariwisata khususnya di Danau Toba
Menteri Basuki Jumpai Bupati Simalungun JR Saragih, Bicarakan Soal Jalan Rusak di Kawasan Danau Toba
LAMPU MERAH KE PERUSAHAN PERUSAK LINGKUNGAN
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyebut tidak akan memperpancang izin perusahaan perusak lingkungan.
Kepada wartawan www.tribun-medan.com, Luhut bahkan blak-blakan menyebut nama perusahaan yang mendapat lampu merah.
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memastikan akan mengkosongkan keramba jaring apung (KJA) perusahaan yang berada di perairan Danau Toba.
"Presiden sudah sampaikan. Tidak bagus untuk pariwisata, kita kosongkan," ujarnya di sela-sela kegiatan mendampingi Presiden Jokowi meninjau Tano Ponggol di Kabupaten Samosir, Rabu (31/7/2019).
Izin perusahaan yang tak diperpanjang PT Aquafarm Nusantara atau yang sudah berganti nama menjadi Regal Springs Indonesia, Japfa, PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan Alegrindo.
Ia mengatakan berdasarkan hasil kajian ahli dari Finlandia semua perusahaan itu dapat mencemari Danau Toba dan mengurangi keindahan Danau Toba.
"Hasil studinya ada profesor dari Finlandia. Pokoknya kita gak ada urusan sama siapa pun. Sudah 40 tahun mereka bermain di sini. Sudah cukuplah. Ini kan pariwisata. Kalau pariwisata gak bersih gimana orang mau datang," katanya.
Video kondisi di dasar Danau Toba;
Ayo subscirbe channel YouTube Tribun MedanTV (*)