Terbengkalai, Rumah Perlindungan Sosial di Deliserdang Jadi Tempat Jemur Bawang
Karena tidak lagi ada pengerjaan pembangunan, rumput di area halaman bangunan pun terus bertumbuh dan semakin meninggi.
Penulis: Indra Gunawan |
TRIBUN-MEDAN.com - Bangunan rumah perlindungan sosial yang dibangun oleh Pemkab Deliserdang di dusun Banjarnegoro A Desa Sidodadi Kecamatan Beringin terbengkalai pada saat ini Senin, (5/8/2019).
Karena tidak lagi ada pengerjaan pembangunan, rumput di area halaman bangunan pun terus bertumbuh dan semakin meninggi.
Informasi yang dikumpulkan pembangunan rumah perlindungan sosial ini dibangun oleh Dinas Sosial pada tahun 2018 dengan anggaran biaya mencapai 800 jutaan.
Pantauan Tribun, kini di sekitar lokasi bagian halaman bangunan sudah ditanami jagung oleh warga sekitar. Selain itu juga ditanami sayur-sayuran seperti daun ubi dan daun sawi.
Pada bagian dalam saat ini dipergunakan warga sebagai gudang untuk menyimpan berbagai hasil pertanian. Terlihat ada warga yang memanfaatkannya untuk menjemur bawang merah untuk dijadikan bibit.
Beberapa ruangan tampak terkunci rapat namun pada bagian utama bangunan terlihat terbuka lebar.
Seorang petani yang memanfaatkan ruangan bangun ini untuk menjemur bawang hasil pertaniannya mengaku kalau aktifitas yang ia lakukan ini sebenarnya sudah diketahui oleh pegawai Dinas Sosial.
Karena tidak ada larangan ia pun menaruh sementara hasil pertaniannya di tempat itu.
"Bisa dibilang saya lah yang jaga tapi enggak digaji. Untuk bibit bawang ini dek, mau ditanam lagi lah. Kemarin datang orang dinas tapi cuma lihat-lihat saja. Ya sudah lama ini selesai dibangun tapi memang belum siap,"ujar seorang petani.
Berdasarkan catatan Tribun, Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan pernah memantau perkembangan gedung ini pada 30 Januari 2019. Saat itu ia datang dengan didampingi beberapa Kepala Dinas.
Disebutnya nantinya bangunan ini akan dipergunakan untuk menampung semua permasalahan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Deliserdang.
Ketika itu bangunan baru saja selesai dikerjakan oleh pihak kontraktor.
Mulai dari kedatangannya hingga sampai saat sekarang ini belum ada penambahan pembangunan untuk tahap selanjutnya.
Terkesan kalau pembangunan gedung ini kurang mendapat perhatian dari Pemkab.
Banyak yang memperkirakan kalau bangunan bisa menjadi rusak kedepannya kalau pembangunan dan perawatan tidak lagi dilakukan.