Banyak Prajurit Gugur di Papua, Ternyata Oknum TNI Terungkap Jual Senjata Pada Pihak KKB

Pratu DAT, oknum prajurit TNI AD yang menjadi tersangka penjualan amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari OPM

Dok Istimewa
Pratu DAT, tersangka penjual amunisi ke KKB di Kabupaten Mimika, Papua, tiba di Bandara Sentani Jayapura setelah pada 4 Agustus 2019 tertangkap di Sorong, Papua Barat (6/08/2019) 

TRIBUN-MEDAN.com - Banyak prajurit TNI yang gugur menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Terakhir Prada Usman Hambelo, seorang anggota TNI yang bertugas untuk pengamanan pembangunan Jalan Trans Papua gugur seusai diserang Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (20/7/2019).

Celakanya ternyata KKB mendapatkan amunisi yang dipergunakan menyerang pasukan TNI dari oknum TNI sendiri.

Pratu DAT, oknum prajurit TNI AD yang menjadi tersangka penjualan amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Organisasi Papua Merdeka ( OPM) ditahan di Pomdam XVII/Cenderawasih, Jayapura.

Pratu DAT adalah anggota Kodim 1710/Mimika.

Dandim 1710/ Mimika Letkol Inf. Pio L. Nainggolan mengatakan, Pratu DAT baru bertugas di Kodim selama 1 tahun 11 bulan terhitung hingga 19 Juni 2019.

Di Kodim, Pratu DAT bertugas di bagian staf tata usaha.

"Pratu DAT baru baru bertugas di Kodim selama satu tahun sebelas bulan," kata Pio kepada wartawan di Timika, Selasa (6/8/2019).

Baca: Bandit Paling Dicari Polisi Kena Tembak di Dada dan Perut, Bisa Lolos Usai Dikepung di Berbagai Arah

Baca: Disangka Meninggal, Bocah (5 Tahun) yang Dibakar Ayahnya Lari ke Luar Rumah dengan Badan Penuh Api

Baca: Menolak Diajak Berhubungan Intim, Suami Bunuh Istri lalu Bakar Kosannya, Anaknya Ikut Terbakar

Saat ditanya asal satuan Pratu DAT sebelum bertugas di Kodim, Pio enggan menyebutkan.

Meski demikian, ia memastikan bahwa proses hukum kepada anggotanya sudah ditangani Pomdam XVII/Cenderawasih, Jayapura.

"Mari kita percayakan kepada Pomdam XVII/Cenderawasih untuk penanganan kasusnya," tutur Pio.

Menurut Pio, kasus yang menimpa Pratu DAT merupakan suatu permasalahan yang serius sebab berhubungan dengan KKB.

Ribuan amunisi baru yang diklaim milik KKB Egianus Kogoya
Pentolan KKB Egianus Kogoya mememaerkan ribuan amunisi baru miliknya.(facebook/marinus yung)

Untuk itu, ia mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI di Mimika agar tidak melakukan tindakan serupa, maupun tindakan disiplin lainnya.

"Jadikan kasus ini cambuk untuk tidak melakukan hal yang sama, ataupun melakukan pelanggaran lainnya," pungkas Pio.

Pratu DAT sebelumnya ditangkap di Sorong, Papua Barat pada 4 Agustus 2019, setelah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) selama 2 minggu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved