Sebelum Ditemukan Meninggal, Kristina br Gultom Pamit ke Orang Tua Jalan-jalan Bareng Teman
Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Sutomo M Simaremare mengatakan belum bisa menetapkan tersangka atas kematian Kristina.
Penulis: Arjuna Bakkara |
Sebelum Ditemukan Meninggal, Kristina br Gultom Pamit ke Orang Tua Jalan-jalan Bareng Teman
TRIBUN-MEDAN.com-Sebelum Ditemukan Meninggal, Kristina br Gultom Pamit ke Orang Tua Jalan-jalan Bareng Teman.
Tiomasretna boru Simatupang dan Sardi Gultom orang tua Kristina boru Gultom Siswi SMK Karya Tarutung belum mengetahui penyebab putrinya yang ditemukan tewas di pohon bambu.
Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Sutomo M Simaremare mengatakan belum bisa menetapkan tersangka atas kematian Kristina.
"Kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak Reskrim,"ujar Sutomo M Simaremare di Tarutung, Selasa (6/8/2019).
Tio Marsetna tampak menunggui jenazah putrinya yang belum dimakamkan.
Dia mengaku belum mengetahui penyebab kematian putrinya yang tengah menjalankan praktik kerja lapangan di Kantor Dispora Taput itu.
Tio berharap, polisi dapat mengungkap kematian putrinya.
"Masih diselidiki polisi, saya berharap polisi menemukan dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya,"harap Tio.
Tio mengaku terpukul dan tidak pernah menyangka putrinya Kristina mati sia-sia. Kata Tio, Kristina pamit pada Minggu Siang untuk jalan-jalan bersama temannya.
Namun, tidak pulang hingga keesokan harinya, Senin 5 Agustus 2019 dan malah ditemukan tewas di perladangan tanpa busana.

Baca: INILAH Serli Wanita yang Diajak Prada DP Menginap di Kosan sebelum Membunuh Vera Oktaria
Baca: Inilah Identitas Pelajar yang Diduga Korban Tabrak Lari di Depan Komplek Villa Mulia Mas
Baca: Kemarin Marahi Pimpinan PLN, Hari Ini Jokowi Ancam Copot Pangdam dan Kapolda
Kasubbag Humas Polres Taput, Sutomo Simaremare mengatakan Kristina Br Gultom (20) ditemukan tewas dalam posisi telungkup tanpa busana di perladangan Dusun Pangguan Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung, Taput, Senin (5/8/2019).
Kristina boru Gultom merupakan siswi kelas XII, SMK Karya Tarutung, warga Dusun Barbaran Huta Pangguan, Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Sehari-hari tinggal bersama kedua orang tuanya dan sedang menjalani praktik kerja lapangan di Kantor Dispora Taput.
Baca: Link Live Streaming PSM vs Persija Final Piala Indonesia Selasa Pukul 15.30, Ini Prediksi Line Up
Baca: RESMI, Harry Maguire Berseragam Manchester United dan Berstatus Bek Termahal Dunia
Baca: Detik-detik Ratusan Jemaah Haji Iringi Jenazah Almarhum Mbah Moen, TONTON VIDEONYA. .
Sutomo memaparkan, korban tidak pulang pulang sejak Minggu 4 Agustus 2019 petang. Sardi Gultom, Ayah korban dibantu warga pun mencari tau keberadaan putrinya.
Sardi menemukan putrinya sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kebun yang tidak jauh dari rumahnya.
Mendapat informasi tersebut, Unit Identifikasi INAFIS dan Reserse Kriminal Polres Taput pada Pukul 08.00 WIB pun bergegas menuju lokasi korban ditemukan.
Sutomo menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan sementara kronologis kejadian, pada Hari Minggu, 4 Agustus 2019 sekira pukul 22.30 WIB orang tua perempuan korban datang kerumah Saksi Sanggam Huta Pea untuk memberitahukan bahwa putri korban Kristina Gultom bahwa sampai jam 22.00 WIB belum juga kembali kerumah korban.
Baca: Elang Cup 3 Siap Digelar di Medan, Diikuti Satria Muda Jakarta dan Klub Basket Luar Negeri
Baca: UPDATE - Reaksi Dokter Romi Setelah Diangkat Lagi Jadi CPNS oleh Bupati Solok Selatan
Lalu saksi Sanggam Huta Pea menganjurkan agar ibu korban mencoba menghubungi nomor telepon Kristina.
"Dan ibu korban berkata telponnya tidak aktif, dan Sanggam membilang ke ibu korban besok pagilah kita lihat inang," ujar Sutomo menirukan ucapan Sanggam kepada ibu korban.
Esok paginya, Sanggam dan ayah korban pergi bersama-sama untuk mencari korban kearah sawah yang dicurigai Darisson Hutapea, warga dusun Bahal Nagodang desa Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung, Taput.
Darisson curiga kepada warga sekitar, RH karena, Minggu sore Darisson melihat RH berboncengan dengan seorang perempuan berbaju merah di Sekitaran dusun Sitolu-tolu.
Di lokasi Rinto berboncengan dengan perempuan berbaju merah diduga Kristina, ayah korban bersama Sanggam memutuskan untuk melakukan penyisiran kearah Dusun Sitolu-tolu.
Sanggam Hutapea langsung melihat korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan dengan dalam posisi telungkup dibawah pohon bambu dan salak.
Baca: Dalam Sehari, 2 Nelayan di Tanjungbalai Asahan Tenggelam di Lautan dan Belum Ditemukan
Baca: Terungkap Sosok Pria yang Membawa Kristina br Gultom Sebelum Ditemukan Tewas tanpa Busana
Selanjutnya, kata Sutomo Tim Opsnal Sat Reskrim bersama dengan Timsus dan juga dengan Tim Identifikasi Polres Taput melakukan cek TKP dan pulbaket.
Setelah dilakukan cek TKP dan melakukan lidik dan Pulbaket, Tim berbagi tugas untuk membawa saksi-saksi dan mengamankan org yang dicurigai ke Mako Polres Tapanuli Utara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Disinggung, siapa diduga pelaku terdekat Aiptu Simaremare masih mendalami kasus tersebut. Namun, saat ini Polres Taput sudah mengamankan seseorang yang menurutnya belum bisa disebut namanya.
"Proses penydikannya kan harus cepat. Jadi artinya kami di situ kan lagi proses, dan berusaha mengungkap ini. Kalau sekarang pihak polres lagi berusaha mengungkap. Sesuai petunjuk alibi masyarakat, ada seseorang kita amankan. Tapi belum bisa kita sebut ke publik siapa namanya kalau belum terbukti,"jelas Sutomo.
Hingga Selasa 6 Agustus, Pukul 14.00 WIB Sutomo mengaku belum bisa menetapkan tersangka.
"Masih pendalaman dari keterangan saksi-saksi,"jelasnya.
Disinggung terkait pemeriksaan terhadap RH, Sutomo belum bisa menjelaskan detail. Hingga saat ini, katanya sudah empat orang saksi yang diperiksa.
"Saksi ada empat orang sudah diperiksa,"terangnya.
Kepala Desa Banurea, Hermanto Hutapea menyesalkan RH yang dicurigai kuat sebagai pelaku.
"Kalau terbukti Pelakunya Rinto, sebaiknya penegak hukum memberikan hukuman seberat-berstnya,"kesalnya.
Direncanakan, Kristina dimakamkan Selasa 6 Agustus 2019 di Desanya.
Suasana duka membalut kedian korban, terlebih pada saat menyambut kedatangan jenazahnya usai melakukan autopsi di RSUD Djasamen Saragih Pematang Siantar pada Pukul 07.30 Pagi Hari.
(Jun-tribun-medan.com)