Heboh Taruna Akmil Keturunan Perancis Enzo Zenz Disebut Terpapar HTI, Ini Reaksi Mabes TNI

Media sosial diramaikan postingan terkait taruna Akmil keturunan Prancis, Enzo Zenz Allie, yang diduga terpapar organisasi terlarang HTI.

Editor: Juang Naibaho
Instagram Galeri Prajurit TNI
Panglima TNI wawancarai calon taruna Akmil keturunan Prancis 

Heboh Taruna Akmil Keturunan Perancis Enzo Zenz Disebut Terpapar HTI, Ini Reaksi Mabes TNI

TRIBUN MEDAN.com - Media sosial diramaikan postingan terkait taruna Akmil keturunan Prancis, Enzo Zenz Allie, yang diduga terpapar organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Padahal, sehari sebelumnya Enzo menjadi buah bibir karena menguasai 4 bahasa saat diwawancarai langsung oleh Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, saat lolos seleksi Pantukhir Akademi Militer.

Setelah video wawancaranya viral, beredar pula postingan di media sosial bahwa Enzo diduga terpapar organisasi terlarang HTI.

Awalnya informasi keterlibatan Enzo dalam aktivitas HTI diunggah akun Facebook Salman Faris. 

"Penasaran dengan sosok Enzo Ellie. Remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI. Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Ellie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI. Pendukung khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Perancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI memelihara anak ular," demikian tulisan unggahan Salman.

Namun link yang diberikan oleh Salman, akun tersebut sudah tak bisa lagi diakses.

Demikian juga dengan akun ibu Enzo.

Mabes TNI pun langsung merespons postingan viral soal Enzo yang dikait-kaitkan dengan HTI.

Baca: FAKTA BARU - Prada DP Si Pelaku Mutilasi Vera Oktaria, Dituntut 4 Bulan Penjara karena Desersi

Baca: Farhat Abbas Diperiksa Polisi Hari Ini, Beri Sindiran ke Hotman Paris soal Tabrakan dan Tonjok Artis

Baca: Murid SD Diculik saat Jam Istirahat Sekolah, Berhasil Selamatkan Diri ketika Pelaku Kehabisan Bensin

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi mengatakan pihaknya menerima informasi yang beredar baik dari Facebook dan masyarakat soal Enzo.

Ia menegaskan TNI sudah memiliki prosedur operasi standar (SOP), tidak hanya Enzo tapi semua calon taruna, tahap satu sampai tahap empat diawasi.

"Secara prosuder kita punya SOP. Sampai tingkat empat kita telusuri. SOP kita begitu. Kodim, Koramil dilibatkan untuk meneliti orangtuanya dan keluarganya," ungkap Sisriadi saat dihubungi TribunJakarta.com pada Rabu (7/8/2019).

"Sampai tingkat empat tidak putus namanya pengawasan ini. Kalau ada prajurit taruna yang tidak Pancasilais, ketemu lalu dikeluarkan. Ini kan masih awal, kita dalami betul dan kita tidak buru-buru," kata Sisriadi.

SOP untuk menelusuri latar belakang calon taruna atau yang sedang berproses dalam pendidikan perwira tidak lepas dari pengawasan.

Pengawasan yang dimaksud berlangsung secara periodik dengan melibatkan intelijen dan aparatur teroterial seperti dari Kodim, Koramil, dan BAIS TNI.

Baca: Boru Ginting Meraung-raung Keponakannya Tewas Terpanggang: Ayo Kita Beli Misop Anakku. .

Baca: Wajah Kasatpol PP Disiram Minyak Panas saat Tertibkan Pedagang Warkop Elisabeth

"Ini sudah berjalan sejak mereka diterima," beber Sisriadi.

"Kita mesti pelan-pelan dan serius menangani ini. Jangan sampai TNI dirugikan dan dia juga dirugikan," imbuhnya.

Dikatakan Sisriadi, ada sejumlah seleksi untuk menjadi taruna di antaranya seleksi administrasi, kesehatan, jasmani, kepribadian melalui psikotes, akademis, terakhir dan yang paling penting adalah mental ideologi.

Terkait Enzo, dari semua seleksi di atas yang bersangkutan lulus menjadi calon Taruna Akmil.

"Namun kami juga punya sistem penyaringan lagi. Jadi, orang-orang yang sedang di dalam pendidikan, terutama pendidikan perwira itu juga terus kita dalami, karena kami di TNI tidak ingin tersusupi oleh orang-orang yang memiliki paham radikal," jelas Sisriadi.

Sisriadi menjelaskan radikal yang dimaksud ada tiga, yakni radikal kiri, radikal kanan dan radikal lainnya seperti ultraliberalis.

"Kalau dia Pancasilais sayang dong. Tapi tidak ada harganya kalau dia tidak Pancasilais."

"Jadi tidak hanya Enzo, taruna yang lain juga kita dalami selama mereka mengikuti pendidikan. Sementara ini dia lolos oleh seleksi penyaringan pendidikan. Tapi belum tentu orang yang jumlahnya sekian itu lolos lagi dalam penyaringan berikutnya," tegas dia.

Penyaringan berjenjang berlaku untuk semua taruna yang mengikuti pendidikan selama empat tahun. Bagi taruna diseleksi oleh pelatihnya di Akmil.

"Di dalam kita menyeleksi seseorang baik yang melalui pendidikan atau selama dia berproses dalam pendidikan kita gunakan aparat inteleijen teritorial yang ada di wilayah."

"Jadi, tidak hanya Enzo tapi prajurit taruna yang lain juga kita telusuri dan kita dalami," kata dia lagi.

Menurut Sisriadi, tidak menutup kemungkinan taruna yang sedang dalam proses pendidikan, bahkan hendak dilantik bisa dikeluarkan karena ketahuan masih menyimpan ideologi yang terlarang.

"Tapi jangan sampai kemudian masyarakat men-judge, menghukum yang bersangkutan tidak terpapar, punya potensi bagus kemudian terfitnah," ucap Sisriadi.

Baca: 5 Fakta Ricuh PKL Elisabeth vs Pol PP; Kasatpol PP Disiram Air Panas, Air Cabai, hingga Caci Maki

Baca: Megawati Beri Undangan Khusus ke Prabowo, 4 Parpol Pendukung 02 Tak Diundang ke Kongres V PDIP

Sebelumnya, sosok Enzo yang merupakan keturunan Prancis menjadi viral di media sosial (medsos) saat lolos seleksi Pantukhir Akademi Militer.

Selain sosok keturunan, pemuda bernama Ananda Enzo, juga menuai decak kagum karena fasih menguasai bahasa asing saat diwawancarai Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto.

Enzo terlihat begitu fasih berbicara dalam bahasa Prancis dan Italia saat diwawancarai Panglima TNI. Video wawancara itu pun viral di medsos.

Panglima TNI juga terlihat kagum dengan kemampuan Enzo yang mampu berbicara 4 bahasa.

Postingan video itu awalnya diunggah akun instagram @tnilovers18. Namun, tak lama berselang langsung di-repost akun-akun lain.

Bahkan Ustaz Yusuf Mansur juga merepost video tersebut di akun resminya,@yusufmansurnew.

"Tooopppp... subhaanallaaah...," tulis Ustaz Yusuf Mansur, Senin (5/8/2019).

Tangis Haru Ibu Enzo, Pria Keturunan Prancis Lolos Akmil TNI Magelang, Ternyata Bisa 4 Bahasa,Video
Tangis Haru Ibu Enzo, Pria Keturunan Prancis Lolos Akmil TNI Magelang, Ternyata Bisa 4 Bahasa,Video (TNI AD)

Siapakah sosok Enzo?

Enzo memang merupakan warga keturunan. Ayahnya merupakan warga negara Prancis, dan ibunya warga Sumatera Utara.

Enzo lahir di Paris, dan menghabiskan masa sekolah dasarnya di Prancis.

Dia kemudian datang ke Indonesia di usia SMP. Enzo pindah ke Indonesia lantaran sang ayah meninggal dunia.

Di Indonesia, Enzo sempat tinggal di serang, Banten, dan mencicipi pendidikan pesantren di Serang, Banten.

Enzo kemudian memilih mendaftar sebagai Taruna Akmil, dan lolos sampai seleksi Pantukhir di mana ia diwawancara langsung oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Enzo mengakhiri wawancaranya dengan Hadi dengan mengaku amat ingin menjadi prajurit Komando alias Kopassus.

Baca: Kebakaran di Kompleks KPUM Marelan, Seorang Bocah Tewas di Dalam Kamar

Baca: Gereja Katolik Mojokerto Pajang Foto Mbah Moen Dikelilingi Lilin, Ini 20 Kutipan Sejuk Mbah Moen

Enzo juga memiliki banyak kelebihan, antara lain kemampuan fisiknya yang di atas standar TNI. Kemudian Enzo juga mampu berbicara dalam 4 bahasa, yakni Inggris, Prancis, Italia, dan Arab Saudi.

Enzo kini diketahui sudah lolos ke Akademi Militer, dan sedang mengikuti pendidikan Calon Taruna di Akademi Militer.

Ya, Akademi Militer merupakan salah satu jalur untuk menjadi prajurit TNI AD di Indonesia. Lulusan Akmil akan dididik selama 4 tahun di Magelang.

Setelah lulus, para lulusan Akmil akan memiliki pangkat Letnan Dua (Letda).(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kapuspen TNI: Tak Hanya Enzo, Semua Taruna Diawasi Tak Tersusupi Paham Radikal

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved