Viral Medsos

Viral, Sepasang Bule Lakoni Hal Tak Patut di Tempat Suci Ibadah, Si Pria Lakukan Ini pada Si Wanita

Viral, Sepasang Bule Lakoni Hal Tak Patut di Tempat Suci Ibadah, Si Pria Lakukan Ini pada Si Wanita

@sabrina
Pelecehan yang dilakukan kedua turis macanegara ini, ialah seorang turis pria membasuh b*k*ng turis wanita, menggunakan air yang mengucur dari sebuah pelinggih yang disucikan umat Hindu. (@sabrina) 

Viral, Sepasang Bule Lakoni Hal Tak Patut di Tempat Suci Ibadah, Si Pria Lakukan Ini pada Si Wanita

Pelecehan yang dilakukan kedua turis macanegara ini, ialah seorang turis pria membasuh b*k*ng turis wanita, menggunakan air yang mengucur dari sebuah pelinggih yang disucikan umat Hindu.

TRIBUN-MEDAN.com - Terekam jelas dalam video yang viral, dua bule yang belum diketahui identitas lengkapnya melakukan pelecehan di tempat suci umat Hindu.

Pelecehan tersebut diduga terjadi di kawasan petirtan obyek wisata Monkey Forest, Desa Padangtegal, Kecamatan Ubud, yang dilakukan oleh dua orang wisatawan.

Belakangan diketahui, kedua wisatawan tersebut telah minta maaf melalui akun @sabina_dolezalova_ifb, Minggu (11/8/2019).

Pantauan Tribun Bali, pelecehan yang dilakukan kedua turis mancanegara ini, ialah seorang turis pria membasuh b*k*ng turis wanita, menggunakan air yang mengucur dari sebuah pelinggih yang disucikan umat Hindu.

Baca: Polisi Tembak Polisi, Begini Kejiwaan Brigpol Rangga yang Tega Tembak Mati Bripka Rahmat

Baca: Polisi Fokus Buru Istri Driver Ojol yang Tewas Mengenaskan di Kamar, Korban Pernah 2 Kali Lapor KDRT

Baca: JR Saragih Batalkan Pemberhentian 1.695 Guru, Ombudsman: Itu Langkah yang Tepat!

Mereka juga terlihat tertawa terbahak-bahak, tanpa memiliki perasaan bersalah.

Berdasarkan informasi warga Desa Padangtegal, tempat suci Hindu yang dilecehkan tersebut diduga memang berada di kawasan Monkey Forest.

Namun ia memastikan, hal tersebut terjadi tanpa sepengetahuan petugas Monkey Forest.

Sebab lokasi tersebut relatif jauh dari jangkauan.

Baca: Pasha Ungu Akui Lebih Enak jadi Pejabat, Kini Pasha Ungu Bidik Kursi Gubernur Sulawesi Tengah

Baca: Ayah Sosialita Dita Soedarjo Ditangkap KPK, Inilah Profil Lengkap Soetikno Soedarjo Tersangka TPPU

Baca: HOTMAN Paris Masuk UGD lantaran Kesibukan di Kopi Johny, Singgung Kasus Vlog Ikan Asin

Saat ini, kata dia, pihak managemen Obyek Pariwisata Monkey Forest Ubud tengah melakukan rapat terkait masalah ini.

“Itu pelecehan, tapi karyawan tidak ada yang tahu, kemungkinan karyawan tidak sampai batas sana.

Dari suara video, kemungkinan guide yang memandu kedua wisatawan itu bukan orang Hindu.

Jadi dia tak tahu yang dilakukan wisatawannya telah melecehkan umat Hindu,” ujar sumber yang tak mau disebut identitasnya.

Baca: Viral, Gadis Tabrak Kaca Transparan Sampai Tiga Kali Beruntun, Sakit Enggak tapi Malu Iya

Bidang Informasi Obyek Wisata Monkey Forest Ubud, mengatakan saat ini pihak manajemen tengah mengadakan rapat terkait kejadian tersebut.

“Saat ini pihak manajemen tengah menelusuri kebenaran kejadian itu.

Kami belum bisa pastikan itu terjadi di kawasan Monkey Forest Ubud,” ujar seorang staf saat dihubungi via telepon.

Anggota DPD RI, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, dalam akun Facebook (FB) mengatakan, pihaknya telah mengirimkan pesan dan nasihat pada turis tersebut untuk membuat upacara Guru Piduka, melibatkan pangempon pura dan warga adat.

Upacara Guru Piduka merupakan suatu ritual yang bertujuan untuk membersihkan atau menghilangkan leteh atau kotoran secara niskala.

Kotor secara niskala ini terjadi lantaran kedua turis ini melakukan tindakan terlarang pada tempat suci.

“Terkait masalah hukum, hanya bisa diproses jika ada semeton Bali yang melaporkan ke aparat atau inisiatif dari pihak aparat untuk memperoses hal ini.

Senator AWK berencana akan memanggil dua bule tersebut,” ujar Wedakarna, dikutip dari akun resminya.

Menurut Arya, sanksi adat yang diberikan adalah mereka harus ikut terlibat dalam upacara pura dan pembersihan pura serta meminta maaf secara adat.

Nantinya mereka harus hadir pada 15 Agustus 2019 tepat hari purnama di upacara yang diadakan desa.

Mereka harus berpartisipasi dan membantu sebagian biaya upacara yang diadakan di Pura Beiji Kawasan Monkey Forest Ubud.

“Mereka harus ikut tata cara, karna mereka yang harus meminta maaf kepada para dewa.

Jadi 3 orang, 2 wisatawan dan 1 perekam harus hadir ikut kebudayaan. Cara-cara sesuai tradisi,” ujarnya.

Berkaitan dengan air suci yang digunakan wisatawan untuk tindakan kurang senonoh tersebut, Arya menjelaskan air tersebut merupakan air yang disucikan oleh masyarakat Hindu.

Air suci berfungsi untuk media yang digunakan saat upacara. Selain itu, umat juga diperbolehkan mengambil termasuk untuk tujuan kesehatan.

Ia menegaskan, yang pasti penggunaan air suci tersebut tak boleh sembarangan.

Hanya untuk hal-hal bersifat suci, seperti ritual, upacara dan sebagainya.

Saat kejadian tersebut berlangsung, Arya menjelaskan bahwa kedua turis datang sebagai wisatawan tanpa dipandu oleh pemandu lokal.

Namun, menurut dia, kedua turis merupakan wisatawan yang sudah beberapa kali berkunjung ke Bali.

Menurut Arya, sebetulnya sudah terdapat papan tanda yang dipasang di pura yang menjelaskan bahwa pura tersebut merupakan pura suci dan penggunaan air suci di pura tersebut tidak boleh sembarangan.

“Di pura sudah ada tanda pura suci, air suci tak boleh mencuci ini itu tapi mereka masih melanggar.”

Saat proses mediasi, Arya menjelaskan bahwa ke dua turis sudah dijelaskan bahwa selama mereka masih berada di Bali, meskipun nantinya mereka sudah melaksanakan upacara adat mereka tetap terikat dengan undang-undang baik UU Imigrasi, UU ITE, maupun hukum pidana.

Namun, Arya juga menjelaskan, saat ini dicoba dicari solusi karena bagaimanapun Indonesia harus tetap menjaga hubungan baik dengan Republik Czech.

“Ancaman secara hukum, yang merekam tentunya kena Undang-Undang ITE. Yang berbuat juga. Tapi kita cari solusi, karna hubungan kita harus kita jaga. Jangan hanya karena 2 turis hubungan bilateral antar bangsa jadi terganggu,” ujarnya.

Kapolsek Ubud, Kompol Nyoman Nuryana, saat dikonfirmasi terkait apakah sudah ada warga yang melaporkan atau pihaknya berinisiatif memproses pelecehatan tempat suci tersebut, mengatakan hal tersebut akan dibahas dengan Wedakarna.

“Besok pukul 10.00 Wita akan dibahas bersama Bapak Wedakarna di Monkey Forest,” ujarnya, kemarin.

Sementara itu, kedua turis tersebut mengaku menyesal telah melakukan perbuatan yang tidak patut dan mengatakan sama sekali tidak tahu bahwa itu adalah tempat suci.

Lewat akun @sabina_dolezalova_ifb, mereka juga mengaku sama sekali tidak bermaksud melakukan sesuatu yang buruk.

Mereka sekarang berusaha mencari cara menyelesaikan persoalan tersebut.

 (*)

#Viral, Sepasang Bule Lakoni Hal Tak Patut di Tempat Suci Ibadah, Si Pria Lakukan Ini pada Si Wanita

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sepasang Bule Lecehkan Tempat Suci Umat Hindu, Pengelola Monkey Forest Ubud Siapkan Langkah Ini dan Dua Turis Diduga Lecehkan Tempat Suci, Polsek Ubud Akan Bahas dengan Wedakarna Hari Ini

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved