Akhirnya Terkuak Fakta Baru Polisi Tembak Polisi, Kejiwaan Brigadir Rangga T, Kapolda Metro Jaya . .
Akhirnya Terkuak Fakta Baru Polisi Tembak Polisi, Kejiwaan Brigadir Rangga T, Kapolda Metro Jaya . .
TRIBUN-MEDAN.COM - Akhirnya Terkuak Fakta Baru Polisi Tembak Polisi, Kejiwaan Brigadir Rangga T, Kapolda Metro Jaya . .
//
Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan psikologi terhadap Brigadir Rangga Tianto yang melakukan penembakan terhadap Bripka Rahmat Effendy.
Baca: HONDA Terbaru- Daftar Harga Motor Honda Agustus 2019, Lengkap Tipe Motor Bebek - Motor Sport Terbaru
Hasil tes psikologis menunjukkan pelaku tidak ada gejala gangguan kejiwaan.
Baca: Pascapengunjung Tewas Over Dosis, Anggota Dewan Binjai Desak Diskotek Cafe Flowers Ditutup
"Pelaku sudah kita lakukan pemeriksaan kejiwaan psikologi.
Hasil sementaranya, yang bersangkutan normal," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Gatot Eddy Pramono mengimbau jajarannya untuk mengevaluasi kembali kepemilikan senjata api guna menghindari kejadian serupa.
Selain itu, lanjut Gatot Eddy Pramono, setiap anggota kepolisian harus menjalani pemeriksaan psikologi secara intensif sebelum dibekali sebuah senjata api.
"Saya juga menyampaikan kepada kepala satuannya masing-masing untuk mencoba mengevaluasi kembali kepada pemegang senjata api ini khususnya dalam pemeriksaan psikologinya sehingga anggota tidak mudah emosional ya," tutur Gatot Eddy Pramono.
Seperti diketahui, kasus penembakan Brigadir Rangga terhadap Bripka Rahmat terjadi di ruang SPK Polsek Cimanggis, Depok pada Kamis (25/7/2019).
Saat itu Rahmat hendak menyerahkan FZ, pelaku tawuran ke Polsek Cimanggis, yang diamankan olehnya di wilayah pemukimannya.
Rangga adalah paman dari FZ, dia meminta agar FZ diserahkan ke keluarga untuk diminta.
Baca: Driver Ojek Online Ditemukan Tewas di Kontrakan, Sempat 2 Kali Laporkan Istrinya KDRT
Baca: Satlantas Polrestabes Medan Ajak Pemohon SIM Nyanyi Lagu Hari Merdeka
Namun Rahmat menyebut bahwa dia sebagai pelapor dan hendak memproses FZ.
Rangga emosi mendengar pernyataan Rahmat. Dia kemudian mengokang senjata miliknya lalu menembakkan sebanyak 7 kali ke Rahmat hingga tewas di tempat.
Baca: Terungkap Motif Brigadir Rangga Tembak Mati Brigadir Rahmat, Mabes Polri Akan Lakukan Tes Urine
Foto & Pesan Terakhir Bripka Rachmat Mengharukan,Sebelum Ditembak Mati Junior Polisi Brigadir Rangga
//
Sesaat sebelum tewas ditembak juniornya, Bripka Rachmat Effendy diketahui mengirim foto dan pesan terkait aktivitasnya sebagai Ketua Pokdarkamtibmas Cimanggis, ke grup WhatsApp (WA) para rekan kerjanya di staf Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya.
Baca: VIRAL VIDEO Mobil Bupati Dicegat, Sederet Pemuda Teriak Bupati Suka Jalan Rusak, Bikin Marah Bupati
Baca: PENGAKUAN KELUARGA Pasangan Sedarah Kakak Adik, Awalnya Curiga Cinta Terlarang 2016 Pindahkan Ibu

Foto yang diunggahnya adalah saat Bripka Rachmat berhasil mengamankan satu pelaku tawuran di wilayahnya di Cimanggis.
Turut pula dia mengirim foto senjata tajam berupa celurit yang berhasil ia amankan dari pelaku tawuran.
Dalam unggahan itu, Bripka Rachmat Effendy menuliskan pesan, akan membawa pelaku tawuran dan celurit yang diamankannya ke Mapolsek Cimanggis.
Hal itu dikatakan atasan langsung Bripka Rachmat yakni Kepala Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Sumardji, kepada Warta Kota, Jumat (26/7/2019).
Baca: VIRAL VIDEO Mobil Bupati Dicegat, Sederet Pemuda Teriak Bupati Suka Jalan Rusak, Bikin Marah Bupati
Baca: TERBARU Hubungan Terlarang Kakak Adik Menanti Anak Ketiga, Rumah Diserang Warga Diusir dari Kampung
"Jadi beberapa saat sebelum kejadian ditembak, Bripka Rachmat sempat posting foto amankan pelaku tawuran dan foto celurit yang disita," kata Sumardji.
Unggahan Bripka Rachmat selalu disambut dengan komentat positif dan salut terhadap Rachmat yang sangat antusias mengamankan warga dan masyarakat di wilayahnya.
"Bukan sekali ini dia posting giat sebagai Ketua Pokdar. Cukup sering juga. Makanya kita salut sama almarhum yang rela setelah pulang kantor malamnya aktid jadi angggota Pokdar monitor wilayahnya," kata Sumardji.
Namun, nyatanya, kata Sumardji, tak disangka, karena giat yang diunggahnya itulah, Bripka Rachmat ditembak Brigadir Rangga, personel dari Baharkam Polri, di SPK Polsek Cimanggis, Kamis malam.

Menurut Sumardji, Bripka Rachmat dikenal sebagai sosok yang memilIIiki integritas tinggi dalam melayani, mengayomi dan membina masyarakat.
Sumardji yang merupakan atasan langsung Bripka Rachmat, menilai selama bertugas di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya sebagai staf bagian penomoran kendaraan, tak ada hal negatif atau catatan buruk yang dilakukan Bripka Rachmat.
"Jadi saya tahu benar keseharian dia, karena saya atasannya langsung. Rachmat ini punya rasa tanggung jawab besar dan disiplin dalam bekerja. Dia punya integritas tinggi dalam pekerjaannya. Dikasih pekerjaan apapun pasti selesai. Ibadah dan sholatnya juga bagus. Karena Rachmat ini kan lama di Brimob. Dia bertugas di Ditlantas baru sekitar sejak 2015, lalu" kata Sumardji saat berbincang dengan Warta Kota, Jumat (26/7/2019).
Baca: Penyesalan Wanita Jatuh Cinta, Rela Nikah dengan Pria Usia 70 Tahun karena Uang,Kronologi Pernikahan
Bripka Rachmat diakui Sumardji adalah sosok yang rajin dan memiliki kemauan serta keinginan untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat banyak.
"Mengenai keinginan almarhum untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat ini, bukan hanya omongan saja. Contoh dan buktinya dia mau menjadi Ketua Pokdarkamtibmas di Kecamatan Cimanggis dimana ia tinggal," kata Sumardji.
Karenanya, kata Sumardji, sehabis bekerja di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, malam harinya Rachmat pasti menyempatkan diri memantau lingkunganya sebagai Ketua Pokdarkamtibmas.
Baca: TERBARU Hubungan Terlarang Kakak Adik Menanti Anak Ketiga, Rumah Diserang Warga Diusir dari Kampung
"Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas, Rachmat ini betul-betul aktif sekali. Ia sangat menjaga lingkungan dan membela masyarakat di tempat tinggalnya. Kenapa saya tahu, karena Rachmat ini cukup sering posting di grup WA staf Regident, beberapa aktifitasnya jadi Pokdarkamtibmas seusai pulang kerja," kata Sumardji.
Menurut dia, karena kemauan dan keinginan yang kuat berbuat bagi masyarakat, Rachmat rela melakukan kerja ekstra sebagai Pokdarkamtibmas usai pulang kantor.
"Kalau tak punya kemauan dan keinginan berbuat bagi masyarakat enggak mungkin dia mau capek capek pulang kantor lalu malamnya kerja ekstra lagi sebagai pokdar," kata Sumardji.
Karenanya kata Sumardji, apa yang dilakukan Bripka Rachmat patut mendapat apresiasi dari masyarakat atau paling tidak dicontoh.
Baca: Ruhut Sitompul Sasar Gubernur DKI Anies Baswedan Bambu Getah-getih Rp 550 Juta kini Hilang, Videonya
"Dia benar-benar sosok polisi yang mau berbuat bagi masyarakat terutama dalam menjaha keamanan dan ketertiban warga. Itu makanya dia sempat mengamankan pelaku tawuran yang membawa celurit sebelum jadi korban penembakan," papar Sumardji.
Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas, Bripka Rachmat selalu turun langsung ke lapangan jika ada keributan atau ketika dilapori warga ada tawuran atau keributan lain di wilayahnya.
"Ini yang patut dicontoh dari almarhum. Ia selalu ingin mengabdikan dirinya bagi masyarakat," kata Sumardji.
Dengan peristiwa ini kata Sumardji ia sangat kehilangan salah satu anak buah terbaiknya. "Kami di subdit regident sangat kehilangan sosok Bripka Rachmat yang memiliki idealisme melayani masyarakat dalam bekerja," katanya.
Juga ia dan jajarannya mengaku sangat berduka cita yang mendalam dengan meninggalnya Bripka Rachmat Effendy.
Seperti diketahui Bripka Rahmat Effendy meninggal dengan 7 luka tembakan di tubuhnya. Ia ditembak oleh Brigadir Rangga di SPK di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Kota Depok, Kamis malam sekitar pukul 20.50 WIB.
Bripka Rachmat Efendy (41) menghembuskan napas setelah ditembak oleh rekan sesama polisi.
Seperti diketahui, Bripka Rachmat Efendy ditembak tujuh kali oleh rekan seprofesinya.
Baca: Ruhut Sitompul Sasar Gubernur DKI Anies Baswedan Bambu Getah-getih Rp 550 Juta kini Hilang, Videonya

Tewasnya Bripka Rachmat Efendy menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Toni, kerabat dekat almarhum Bripka Rachmat Efendy menuturkan kalimat terakhir korban sebelum dikabarkan meninggal dunia.
"Tolong antarkan anak saya masuk sekolah ya," kata Toni di Perumahan Tapos Residences, Tapos, Cimanggis, Kota Depok, Jumat (26/7/2019).
Toni tak pernah menyangka ucapan tersebut merupakan pesan terakhir almarhum kepada dirinya.
"Dua hari yang lalu dia ngomong gitu ke saya, saya gak nyangka itu jadi pesan terakhir dia ke saya," tambah Toni.
Baca: Anak Disabilitas Meninggal Dianiaya Dua Anak Tersangka Pencurian di Panti Anak, Ini Pemicunya
Baca: Mobilnya Dicegat saat Melintas di Jalan Rusak, Bupati Tanyai Pemuda: Maumu apa? Jangan Kurang Ajar
Toni mengatakan, sosok almarhum Bripka Rahmat Effendi baginya sudah seperti kakak kandung sendiri.
Pribadi almarhum yang tegas, kepedulian sosial yang tinggi, dijadikan contoh Toni untuk menjalani hidupnya.
"Beliau itu tegas banget, jiwa sosialnya tinggi. Rutin menyantuni anak yatim juga, ya Allah saya kehilangan banget," kata Toni.
Baca: Nasib Bocah 9 Tahun Jatuh di Rel Listrik Kekuatan 825 Volt Gara-gara Main Game sambil Jalan,Videonya
Baca: Ruhut Sitompul Sasar Gubernur DKI Anies Baswedan Bambu Getah-getih Rp 550 Juta kini Hilang, Videonya

Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Zulkarnain di Tapos, Depok, Jumat (26/7/2019) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Baca: PENGAKUAN KELUARGA Pasangan Sedarah Kakak Adik, Awalnya Curiga Cinta Terlarang 2016 Pindahkan Ibu
Toni berjanji, akan memenuhi pesan terakhir almarhum kepadanya yang meminta untuk mengantarkan putranya sekolah.
"Bakal saya lakuin, yang dimaksud antar anaknya sekolah itu yang cowok kan baru masuk SMP soalnya. Dari semalam juga dia nangis terus gak rela ayahnya pergi," ujarnya.
Untuk diketahui, Bripka Rachmat Efendy meninggal dunia udai diberondong tujuh kali tembakan didalam ruang SPK Polsek Cimanggis oleh Brigadir Rangga Tianto.
Ketika itu, korban sempat terlibat adu mulut dengan pelaku yang menginginkan anak temannya dibina oleh orang tuanya, usai ditangkap terkait kasus tawuran.
Pelaku anggota Ditpolair Baharkam Polri
Penembak Bripka Rachmat Efendy sebanyak tujuh kali di ruang SPKT Polsek Cimanggis, Kamis (26/7/2019) pukul 20,30 WIB disebut sebagai anggota Ditpolair Baharkam Polri.
Hal ini disampaikan Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Zulkarnain saat melayat ke rumah duka Bripka Rachmat Efendy di Permata Tapos Residence, Depok siang tadi.
"Memang kita sudah tahu data-data peristiwa itu terjadi, tetapi saya katakan itu bukan substantif. Bagi kami, kami menyesalkan saja peristiwa itu karena dia kebetulan anggota Polairud," kata Zulkarnain di Tapos, Depok, Jumat (26/7/2019).

Dia menuturkan, Brigadir Rangga Tianto kini sudah ditahan penyidik Dirkrimum Polda Metro Jaya dan tetap diproses hukum atas tindakan yang merenggut nyawa Bripka Rachmat Efendy.
Zulkarnain memastikan Ditpolair Baharkam Polri mendukung proses penyelidikan yang ditangani Dirkrimum Polda Metro Jaya.
"Kami menyerahakan sepenuhnya penegakan hukum dan berilah hukuman yang setimpal. Saya kira kita semua kalau punya keluarga dibeginikan juga tentu saja bisa berempati," ujarnya.
Perihal alasan Brigadir Rangga Tianto yang menyambangi Polsek Cimanggis guna meminta dibebaskannya pelaku tawuran berinisial FZ, dia enggan berkomentar.
Dia hanya memastikan Brigadir Rangga Tianto bakal mendapat ganjaran berat atas perbuatannya yang merenggut nyawa Bripka Bripka Rachmat Efendy.
"Saya pastikan ini akan lebih dari 3 bulan. Persyaratan pemecatan itu merupakan dasar bagi sidang kode etik. Mungkin bisa juga diberhentikan secara tidak hormat," tuturnya.
Kronologis
Info yang diperoleh Tribunnews.com, penembakan terhadap anggota Polri di ruangan SPK Polsek Cimanggis, Kota Depok, pada Kamis (25/7/2019) malam sekitar pukul 20.50 WIB.
Penembakan bermula saat korban bernama Bripka Rachmat Efendy, anggota Samsat PMJ, mengamankan pelaku tawuran atas nama Fahrul Zachrie ke Polsek Cimanggis pukul 20.30 WIB dengan barang bukti celurit.
Tidak lama kemudian datang orang tua pelaku bernama Zulkarnaen bersama seorang polisi lainnya bernama Brigadir Rangga Tianto.
Brigadir Brigadir Rangga Tianto meminta agar Fahrul untuk bisa dibina oleh orang tuanya.
Namun Bripka Rachmat Efendy langsung menjawab bahwa proses sedang berjalan dan dia sebagai pelapornya.
Informasinya Bripka Rachmat Efendy berbicara dengan nada agak keras sehingga membuat Brigadir Brigadir Rangga Tianto emosi karena tidak terima.
Tak lama kemudian dia ke ruang sebelah dan mengeluarkan senjata dan langsung menembakkan senjata api jenis HS 9 Ke arah Bripka Rachmat Efendy sebanyak 7 kali tembakan.
Itu sesuai dengan yang ditemukan 7 selongsong, dan mengenai bagian dada, leher, paha dan perut sehingga korban meninggal di tempat.
Dikenal sosok yang baik hati
Jenazah Bripka Rachmat Efendy yang tewas dihujam peluru di ruang SPKT Polsek Cimanggis Kamis (26/7/2019) sekira pukul 20.30 WIB bakal dimakamkan di Jonggol, Kabupaten Bogor.
Dicky, satu teman dekat korban mengatakan Bripka Rachmat Efendy dibawa dari rumah duka di Permata Tapos Blok A No.1 Rt.003/008 Kelurahan Sukamaju Baru selepas salat Jumat.
"Nanti dimakamkan di Jonggol, habis Salat Jumat," kata Dicky di Tapos, Depok, Jumat (26/7/2019).
Dia menuturkan kepergian Bripka Bripka Rachmat Efendy meninggalkan dua anak dan seorang istri yang kini masih amat berduka karena harus merelakan kepergian Bripka Rachmat Efendy.
Dicky menilai sahabatnya itu merupakan sosok yang baik, aktif di kegiatan lingkungannya dan tegas sebagai seorang anggota Polri.
"Almarhum orangnya baik, dia itu ketua Pokdar Kamtibmas di sini. Orangnya tegas dan disiplin," ujarnya.
Pant
tauan TribunJakarta.com di lokasi, hingga pukul 10.16 WIB pelayat baik warga, maupun sesama anggota Polri terus berdatangan ke rumah duka.
Sejumlah anggota Polri juga sudah mulai mempersiapkan upacara persemayamam melepas kepergian Bripka RE ke tempat peristirahatan terakhir.
Jenazah dibawa ke RS Polri
Jenazah Bripka Rachmat Efendy dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pascaditembak tujuh kali oleh sesama personel polisi Brigadir Rangga Tianto.
"Sudah dibawa ke RS Polri (jenazah Bripka Rachmat Efendy, - red)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, ketika dikonfirmasi, Jumat (26/7/2019).
Argo Yuwono pun mengatakan pihaknya masih akan mendalami motif penembakan yang dilakukan oleh Brigadir Rangga Tianto kepada Bripka Rachmat Efendy.
"Masih kita dalami ya soal motif," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, polisi bernama Brigadir Rangga Tianto diketahui menembak sesama personel polisi, yakni Bripka Rachmat Efendy, di Polsek Cimanggis.
Tujuh kali tembakan dilepaskan Brigadir Rangga Tianto hingga menewaskan Bripka Rachmat Efendy.
Adapun peristiwa penembakan ini terjadi pukul 20.50 WIB, pada Kamis (25/7). Diduga ada percekcokan antara keduanya, Bripka Rachmat Efendy kemudian ditembak hingga tujuh kali.
Argo mengatakan tembakan dari Brigadir Rangga Tianto mengenai bagian dada, leher, paha hingga perut Bripka Rachmat Efendy.
"Selongsong sesuai dengan yang di temukan tujuh selongsong, dan mengenai bagian dada, leher, paha dan perut sehingga korban meninggal di tempat," kata dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive , Tribunnews.com dan Brigadir Rangga Tianto . . .
Baca: Muncul Permintaan Badan Intelijen Negara (BIN) pada TNI soal Enzo Zenz Allie Taruna Akmil Magelang
Baca: Menteri Pertahanan Minta Waspadai Radikalisme di Lingkungan Pendidikan
Akhirnya Terkuak Fakta Baru Polisi Tembak Polisi, Kejiwaan Brigadir Rangga T, Kapolda Metro Jaya .