Rizki Pratama cuma Dapat Rp 15 Ribu Per Hari karena Gojek Terapkan Sistem Prioritas

Rizki mengatakan bahwa sudah dalam dua tahun terakhir ia menggantungkan hidupnya dari penghasilan ojek online.

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN MEDAN / M Andimaz Kahfi
Rizki Pratama cuma Dapat Rp 15 Ribu Per Hari karena Gojek Terapkan Sistem Prioritas. Order Sepi Jadi Alasan Para Driver Minta Keadilan di Kantor Gojek. 

Dalam orasinya, massa juga meneriaki Aditya untuk menjumpai mereka. Setelah beberapa lama berorasi, Aditya mau menjumpai massa pendemo.

Baca: Punya Tubuh Menjulang Paskibraka Asal Sumut Arya Juna Fathan Pengin jadi Danpok 8 atau Pembentang

Baca: TERUNGKAP Briptu Heidar Bongkar 11 Kasus Kriminal KKB dan Pernyataan Sikap KKB Lekagak Telenggen

Dari atas mobil komando, dia berjanji akan memperbaiki sistem yang membuat kapok para driver menarik ojek.

"Kita sudah mediasi beberapa kali. Kami minta tiga hari untuk membenahi sistem," kata Aditya.

Baca: Gebrakan Terbaru Dewi Tanjung, Laporkan Akun yang Berkicau Kongres PDIP Bawa Berkah bagi PSK Bali

Baca: Detik-detik Jambret Diamuk Massa setelah Kedapatan Ambil Ponsel Seorang Wanita

Sampai saat ini, massa masih bertahan di depan kantor Gojek.

Mereka menuntut manajemen untuk membuat pernyataan tertulis atas janji memperbaiki sistem tersebut.

Terkait tudingan adanya pembodohan terhadap mitra, Tribun Medan mencoba konfirmasi kepada pihak Gojek, melalui sambungan seluler.

Head of Regional Corporate Affairs Gojek, Teuku Parvinanda mengatakan bahwa kebijakan Gojek selalu memperhatikan mitra, konsumen, dan kelangsungan perusahaan untuk bisa terus memberikan dampak sosial yang luas.

"Karena kebijakan Gojek sejauh ini selalu konsisten.

Dan kebijakan itu bukan dari kota per kota, namun kebijakan yang berlaku di Gojek itu ditetapkan dari pusat dan diterapkan ke daerah-daerah," ujarnya.

Saat disinggung terkait tudingan yang disampaikan para pengemudi ojek online saat orasi di mana mengatakan untuk menolak pimpinan di Kota Medan, dia menjelaskan bahwa tudingan tersebut tidak relevan.

"Saya rasa tidak relevan jika ada tudingan pimpinan di Kota Medan tidak becus.

Ya kami sangat menyayangkan karena adanya tudingan hal tersebut, apa lagi adanya ucapan pembodohan terhadap mitra," jelasnya.

Lebih jauh dijelaskannya, tapi namanya orang lagi demo, apapun bisa keluar dari situ.

Sedangkan Gojek sudah mengakomodir aspirasi mitra melalui kopdar yang rutin digelar.

"Kami menyayangkan kenapa ada aksi demo padahal kami selalu rutin melaksanakan kopdar yang dilakukan dua minggu sekali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved