Adian Napitupulu Sebut yang Menimpa Anies Baswedan Bukan Bully Tapi Kritik: Kerjanya Belum Terlihat

Politisi PDIP Adian Napitupulu menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak konsisten dalam kata-katanya.

FATHUR ROCHMAN
Caleg PDI-P terpilih 2014-2019, Adian Napitupulu 

"Anggap saja itu kritik, terus kenapa kalau dikritik orang, ada yang salah, nggak ada, apakah kritik indentik dengan bully, nggak juga, nggak ada yang tersakiti kok di sini," ujarnya.

Soal kritikan TUGPP yang berjumlah 74,seharusnya hasilnya lebih terlihat.

Adian menyebut di wilayah Kemang jalannya makin sempit lantaran pembangunan trotoar hingga menimbukan kemacetan.

"Sisi lain, ganjil genap, sisi lain jalannya dikecilin, bagus niatnya, tapi kan jadi macet dan jadi polusi udara, mungkin ada solusi lain."

Dilema rekalmasi, semua rakyat tahu, kok semacam pin plan ya, dulu nggak boleh, sekarang boleh, lalu katanya itu pulau, pidato Anies nyebutnya pantai reklamasi, kan kita jadi binggung, kok nggak konsisten dalam definisi , nggak konsisten dalam kata-kata bagaimana dalam tindakannya," ujar Adian yang disambut tepuk tangan penonton.

Adian membantah dirinya disebut membully Anies. Dia mengaku memberi kritik.

"Dikatakan programnya berjalan, mungkin beberapa programnya berjalan, tapi apakah seperti janji kampanye dulu, katanya oke oce, rumah DP 0 persen, mana? sejauh mana oke oce, mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat Jakarta, berapa yang bertahan, berapa perputaran uangnya, mana pertanggunjawabannya untuk rakyat,terhadap anggaran untuk oke oce itu, harusnya ada dong," ujarnya.

"Kalau ada ada yang mengatakan Anies itu pintar mengelola kata, bukan mengelola kota, karena sampai saat ini kerjanya belum terlihat," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya membeberkan cara memimpin Ibu Kota Jakarta.

Anies Baswedan menjelaskan, dirinya selalu melakukan tiga pendekatan untuk menghadapi Ibu Kota Jakarta.

"Contoh saja, mindsetnya ada, dalam mengerjakan Jakarta ini saya selalu menggunakan pendekatan ada tiga fase," kata Gubernur 50 tahun tersebut.

Anies Baswedan menegaskan, dirinya tak mau hanya berkarya. Setiap persoalan harus dilaksanakan dengan gagasan.

"Saya tidak mau hanya kerja, tapi nomor satu ada gagasan. Semua yang kita kerjakan punya dasar gagasannya."

"Yang kedua ada narasi, baru setelah ada gagasan, ada narasi, baru ada karya," papar Anies Baswedan.

Menurutnya, akan berbahaya jika menghadapi Jakarta hanya dengan karya. "Bahaya betul, kalau hanya karya, karya, karya tanpa narasi tanpa gagasan bisa berbahaya."

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved