INILAH Penampakan Pria RS Ditetapkan sebagai Tersangka dalam Kasus Terbakarnya 4 Anggota Polisi
Polisi berhasil mengungkap dan menangkap seorang mahasiswa yang melakukan pelemparan bahan bakar kepada personel polisi di Cianjur.
Adapun personel kepolisian yang tersambar api adalah Aiptu Erwin anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kota Cianjur, Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon dari Sabhara Polres Cianjur dan Bripda Anif.
Mengutip Wartakotalive.com, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengecam aksi demo yang mengakibatkan terbakarnya empat anggota polisi hidup-hidup di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).
Karenanya IPW mendesak Polri mengusut tuntas kasus ini agar pelakunya dihukum berat dan ditelusuri apakah ada kelompok teroris ikut bermain dalam aksi demo tersebut.
"Dalam beberapa aksi demo yang berujung bentrok sering kali polisi luka akibat dilempari batu dan kayu oleh pendemo, bahkan pernah beberapa kali polisi dilempari molotov. Tapi belum pernah terjadi polisi terbakar tubuhnya akibat dilempari pendemo dengan molotov," kata Neta kepada Warta Kota, Jumat (16/8/2019).
"Paling hanya terkena percikan api dari molotov yang dilemparkan pendemo dan segera bisa diatasi polisi itu bersama polisi lain. Jadi, apa yang terjadi di Cianjur dimana ada empat polisi menderita luka bakar 30 sampai 50 persen saat mengendalikan aksi demo adalah sebuah peristiwa yang sangat memprihatikan dan tdk bisa ditolerir," paparnya.
Untuk itu kata Neta IPW mengecam keras peristiwa itu dan mendesak polisi segera mengusut tuntas kasus ini dan menuntut pelaku dan otak pelakunya dihukum seberat beratnya.
"Selain itu kordinator aksi demonya harus segera ditangkap dan dihukum berat," kata dia.

Melihat kronologisnya, kata Neta, IPW menilai aksi penyerangan dan pembakaran anggota polisi di depan umum itu sudah terencana dan terstruktur.
Hal ini katanya erlihat dari adanya demonstran yang membawa bahan bakar minyak dalam aksi tersebut.
"Dan saat sejumlah polisi berusaha memadamkan kobaran api dari ban bekas yang dibakar pendemo, saat itulah pendemo lain melemparkan bahan bakar minyak ke arah dan tubuh aparat kepolisian tersebut hingga 4 polisi tubuhnya terbakar parah," papar Neta.
Dari sini katanya terlihat bahwa upaya pembakaran polisi itu sudah terencana matang dan terstruktur.
"Ada yang membakar ban, ada yang membawa minyak dan ada yang melemparkan bahan bakar minyak ke tubuh polisi hingga tubuh empat polisi terbakar parah," katanya.
Selama ini yg menjadi musuh besar polisi adalah para teroris dan kelompok radikal, yang nyata nyata berani menyerang dan membunuh anggota polisi secara terbuka di depan umum.
"Dengan adanya kasus Cianjur ini, musuh besar polisi bertambah satu lagi, yakni kelompok demonstran radikal yang berani menyerang dan membakar polisi di depan umum. Bagaimana pun kasus Cianjur ini menjadi fenomena baru dan ancaman baru bagi jajaran kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya.
Karenanya kata Neta, jajaran kepolisian harus mengusut dengan intensif kasus Cianjur ini.