Kerusuhan di Papua di Antaranya Monokwari dan Sorong, Ini Tanggapan Kapolri dan Staf Khusus Presiden
Kerusuhan di Papua merembes ke beberapa daerah, di antaranya Monokwari dan Sorong.
"Belum bisa dihitung jumlah orang yang melarikan diri. Sampai saat ini, kerusuhan sudah reda, tetapi Lapas masih terbakar dan sebagian narapidana melarikan diri, sebagian tinggal di halaman Lapas," katanya.
Lapas Sorong 90 persen terbakar
Aksi anarkisme ratusan orang bukan hanya terjadi di Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat, tapi juga merambat ke Kota Sorong.
Polsek Sorong Timur dan Lembaga Pemasarakatan juga menjadi sasaran amuk warga
Kapolres Sorong Kota, AKBP Mario Siregar membenarkan terkait penyerangan terhadap Polsek Sorong Kota.
“Massa melakukan penyerangan dengan melempar pakai batu, meski kami sudah sudah berjaga guna mengantisipasinya,” kata Kapolres.
Namun aksi itu bisa diredam.
“Massa menghentikan aksinya setelah dihimbau secara persuasif,” tuturnya.
Sebelum menyerang Polsek Sorong Timur, massa melakukan pengrusakan bandara Domine Eduard Osok.
“Massa merusak sejumlah kendaraan yang parkir dan fasilitas bandara,” ungkap Kapolres.
Kapolres juga mengakui adanya pembakaran Lapas Sorong.
“Lapas juga diserang, tapi kami lebih fokus menjaga Polsek,” katanya.
Pendemo juga melakukan provokasi terhadap narapidana, sehingga aksi pembakaran terhadap Lembaga Permasyarakatan Sorong Kota terjadi.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Ade Kusmanto, saat dihubungi melalui selulernya menjelaskan, saat ini kondisi ruang kantor Lapas Sorong Kota hangus dilahap api.
“Hampir 90 persen kondisi bangunan Lapas Sorong Kota hangus terbakar, namun ruang tahanan tidak terkena api," ujar Ade.