Wabah Belalang yang Tertulis dalam Kitab Suci, Benarkah karena Pemanasan Global? Ini Kata Ilmuwan

Wabah belalang 'yang diceritakan dalam Kitab Suci' dipicu pemanasan global, kata para ilmuwan.

Editor: AbdiTumanggor
DOK. Tribun Medan
Belalang hitam penuhi Masjidil Haram 

Peneliti memperkitakan kerusakan global yang disebabkan oleh serangga terhadap gandum, padi dan jagung bisa meningkat dari 10% ke 25% setiap kenaikan suhu satu derajat Celsius.

Kerusakan terberat bisa terjadi di wilayah dengan iklim sedang di mana biji-bijian terbanyak diproduksi.

"Suhu yang lebih panas akan meningkatkan reproduksi serangga, kecuali di daerah tropis. Akan lebih banyak serangga, dan mereka akan makan lebih banyak," tulis Curtis Deutsch, salah satu tim peneliti di kajian tahun 2018 itu.

Belalang gurun ini bukan satu-satunya serangga yang menyerang tanaman pangan dan diawasi oleh berbagai otoritas nasional dan internasional karena daya rusak yang besar.

Selama empat dekade ada upaya menghalangi berkembang biaknya serangga ini dan cukup berhasil.

Namun di tahun 2004 terjadi wabah belalang di Afrika yang merusak tanaman pangan dengan kerugian diduga mencapai US$2,5 miliar.

Wabah belalang yang menewaskan 800.000 orang

Belalang merupakan salah satu wabah yang dikenal manusia dan diceritakan di dalam Alkitab dan Al-Quran.

Wabah yang paling merusak disebabkan oleh belalang gurun yang berpotensi merusak 10% mata pencarian populasi dunia, menurut lembaga pangan dan pertanian PBB FAO.

Segerombolan "kecil" belalang ini mengkonsumsi makanan sama banyaknya dengan makanan satu hari untuk 35.000 orang.

Makanan favorit belalang adalah biji-bijian termasuk beras, jagung dan gandum.

Serangga ini merupakan salah satu "musuh" tertua manusia, serbuan mereka dituliskan di dalam Alkitab dan Al-Quran.

Sejarawan Roma Pliny the Elde menyatakan 800.000 orang meninggal di kawasan yang kini disebut Libya, Aljazair dan Tunisa akibat kelaparan yang disebabkan oleh wabah belalang.

Sedangkan di tahun 1958 di Etiopia, kawanan belalang menutupi daerah seluas 1.000 kilometer persegi dan menghancurkan 167.000 ton biji-bijian — yang cukup untuk memberi makan satu juta orang setahun.

Kawasan bersuhu sedang akan lebih terpengaruh oleh serangga yang lapar.

Halaman
123
Sumber: bbc
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved