TERUNGKAP Kelihaian Prada DP Susun Rencana Pembunuhan Sang Pacar Vera Oktaria, Ini Jabaran Oditur
Dalam tuntutannya, Oditur menjabarkan kelihaian Prada DP dalam menyusun rencana pembunuhan terhadap Vera Oktaria.
TERUNGKAP Kelihaian Prada DP Susun Rencana Pembunuhan Sang Pacar Vera Oktaria, Ini Jabaran Oditur
TRIBUN MEDAN.com - Oditur atau Jaksa Militer meyakini Prada Deri Pramana (Prada DP) telah melakukan pembunuhan berencana terhadap pacarnya sendiri, Vera Oktaria (21).
Oditur Edwar Butarbutar pun menuntut Prada DP dengan hukuman penjara seumur hidup dan dipecat dari TNI.
"Memohon kepada hakim untuk menjatuhkan pidana pokok penjara seumur hidup. Memohon agar dipecat dari militer dan ditahan," kata Oditur saat membacakan tuntutan di persidangan, Kamis (22/8/2019).
Dalam tuntutannya, Oditur menjabarkan kelihaian Prada DP dalam menyusun rencana pembunuhan terhadap Vera Oktaria. Mulai berpura-pura baru tiba di Palembang hingga membawa nama bibinya untuk mengelabui Vera Oktaria.
Baca: Ustadz Abdul Somad Bakal Isi Tausiah di Siantar, Panitia Sebut Tidak Ada Sesi Tanya-Jawab
Baca: Ibu Kota Baru Diputuskan Jokowi Pindah ke Kaltim, Israan Noor Sebut Ada Peran Adik Prabowo
Berikut poin-poin yang menjadikan indikasi kuat pembunuhan berencana menurut Oditur yang dibacakan di persidangan.
"Benar selama berpacaran beberapa kali bertengkar, bahkan empat kali handphone Vera dihancurkan," kata Oditur.
Oditur juga memaparkan fakta bahwa pernah didapati Prada DP bertengkar dan kedapatan membekap korban di rumah korban. Pertengkaran ini disaksikan oleh saksi Imelda Wulandari.
Menurut Oditur, Prada DP banyak menyimpan sakit hati pada Vera Oktaria.
"Sekira awal April 2019 korban tak hadir saat pelantikan di Rindam 2. Alasannya training Indomaret," kata Oditur Edwar Butarbutar. Hal ini membuat Prada DP kecewa.
Selanjutnya pada 17 April 2019, Prada DP cuti dari tugas dan menemui Vera Oktaria di rumahnya. Saat itu Prada DP mengajak Vera keluar tapi ditolak.
Keduanya sempat bertengkar saat itu, hingga akhirnya ibu korban marah dan mengusir Prada DP. “Di sini Prada DP kembali kecewa,” katanya.
Baca: Gubernur Edy Rahmayadi Ultimatum Pembuang Limbah ke Danau Toba
Lalu pada 20 April 2019 saat akan berangkat melanjutkan pendidikan di Baturaja, Prada DP datang ke rumah korban untuk pamit.
"Saat itu terdakwa mengambil handphone lipat yang (sebelumnya) diberikan terdakwa kepada korban, dan menggantinya dengan handpone Oppo Android dengan maksud agar bisa berkomunikasi lewat video call, namun korban tidak mau menerimanya sehingga terdakwa kecewa dan sakit hati," kata Oditur lagi.
Masih pada bulan April 2019, korban pernah bercerita pada saksi Imelda, bahwa Prada DP pernah bilang lebih baik membunuh Vera daripada diambil orang lain.