Panglima KKB OPM Goliath Tabuni Ikut Geram Polwan Kirim Miras ke Mahasiswa Papua, Curhat di Twitter

Panglima KKB Papua, Goliath Tabuni, ikut geram karena adanya oknum perwira polisi wanita (polwan) yang mengirim miras ke mahasiswa Papua

Editor: Juang Naibaho
Facebook/KOMNAS-TPNPB
Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng 

TRIBUN MEDAN.com - Panglima Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Papua, Goliath Tabuni, ikut geram karena adanya oknum perwira polisi wanita (polwan) yang mengirim minuman keras (miras) kepada mahasiswa Papua di Bandung saar aksi demontrasi, Kamis (22/8/2019).

Sehari setelah peristiwa itu, panglima KKB Papua dari organisasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Goliath Tabuni meluapkan kegeramannya lewat akun Twitter @goliathtabuni pada Jumat (23/8 2019).

Goliath Tabuni mengunggah pemberitaan media online dan menuliskan curahan isi hatinya (curhat) terkait kiriman miras tersebut.

"Mereka kolonial rasis Kaliàn fikir kami orang Papua pemabuk. Kepercayaan sudah tidak ada di negara kolonial ini. Hanya satu #PapuaMerdeka," tulis akun @goliathtabuni.

Baca: SIARAN LANGSUNG Link Live Streaming MotoGP Inggris, Ini Hasil Lengkap Kualifikasi

Baca: RAMOS HORTA Eks Pemimpin Timor Timur Angkat Bicara soal Papua hingga Seruan Frans Magnis pada OPM

Baca: Inilah Motif Perwira Polwan Kompol Christiaty Kirim Miras ke Mahasiswa Papua saat Aksi Demo

Sebelumnya, himpunan mahasiswa Papua di Bandung mengecam sikap oknum polisi di Kota Bandung yang mengirimkan dua kardus minuman keras, Kamis (22/8/2019) kemarin.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, oknum polisi yang mengirimkan dua kardus miras kepada mahasiswa Papua di Bandung, adalah Kapolsek Sukajadi, Kompol Sarce Christiaty Leo Dima.

"Betul, yang bersangkutan Kapolsek Sukajadi, Polrestabes Bandung," ujar Asep, Jumat (23/8/2019).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pemberian minuman keras tersebut didasari atas dasar persamaan emosional pribadi anggota tersebut sebagai orang perantauan.

"Bahwasanya saudari ada kesamaan, orang perantauan, hubungan emosional sudah dibangun sejak saudari Sarce dinas di Jabar. Namun, dalam hal ini sifatnya pribadi yang bersangkutan kepada warga Papua," ujar Truno, di Mapolda Jabar.

Kompol Sarce Christiaty saat ini telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kapolsek Sukajadi dan sedang diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Barat.

Baca: Enam Santri di Padang Lawas Disambar Petir, Dua di Antaranya Meninggal Dunia

Baca: Video Mesum Eks Karyawati Bank Berdurasi 17 Detik Viral di Grup-grup WhatsApp

Sementara itu anggota Kompolnas Bekto Suprapto mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan polisi tersebut, pemberian miras sudah biasa dilakukan.

Namun Bekto menilai momen pemberian miras kali ini tidak tepat.

"Meskipun dia sebelumnya biasa melakukan, sekarang sedang sensitif. Yang menerima pun seandainya biasa menerima, kali ini marah. Kok kamu kasih saya?" ujar Bekto.

Ia juga menilai seorang polisi tidak patut memberikan miras kepada masyarakat umum, karena miras dapat memicu berbagai bentuk kejahatan.

Kompolnas menyerahkan proses tersebut kepada Bidang Propam Polda Jawa Barat dan ia memastikan polisi akan mengumumkan hasil investigasi mereka ke hadapan publik.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved