Sosok 2 Jenderal TNI Asli Putra Papua yang Jadi Pangdam, Ada Dua Alasan Utama di Baliknya
Sosok 2 Jenderal TNI Asli Putra Papua yang Jadi Pangdam, Ada Dua Alasan Utama di Baliknya
Pertama, adalah pertimbangan faktor eksternal, yang meliputi analisa perkembangan lingkungan strategis bidang pertahanan.
Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk menggunakan pendekatan komprehensif, antara lain dengan pendekatan kultural.
Kedua, adalah pertimbangan faktor internal, meliputi pejabat Pangdam XVII/Cendrawasih yang baru, memiliki catatan pengalaman tugas yang baik.
Mayjen TNI Herman Asaribab adalah salah satu Perwira Tinggi TNI terbaik yang berasal dari Papua, yang dipercaya mampu melakukan pendekatan komprehensif dalam mengatasi masalah di Papua.
Sebelumnya, Surat keputusan Panglima bernomor Kep/872.a/VIII/2019, memutuskan untuk memberhentikan Pangdam Cenderawasih. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Brigjen Sisriadi membenarkan adanya penghentian tersebut.
“Ya benar, surat penghentian jabatan Pangdam,” ujar Sisriadi.
Berikut bunyi surat keputusan Panglima TNI:
Memutuskan:
Menetapkan :
1. Perubahan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/872/ VIII/2019 tanggal 14 Agustus 2019 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia atas nama Letjen TNI Agus Surya Bakti, M.I.Kom. NRP 29965, Sesmenko Polhukam dkk 55 orang, pada lampiran nomor urut 7 dan 8, sebagai berikut:
Semula tertulis:
7. Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau NRP 30806 jabatan lama Pangdam XVIII/Ksr dan jabatan baru sebagai Pangdam XVII/Cen.
8. Mayjen TNI Santos Gunawan Matondang, S.I.P., M.M., M.Tr.(Han) NRP 31174 jabatan lama Wadan Sesko TNI dan jabatan baru sebagai Pangdam XVIII/Ksr.
Diubah menjadi: