Jokowi 12 Kali Kunjungi Papua, 6 Pedekatan yang Diharapkan Berbeda dengan Pelaksanaan di Lapangan
12 Kali Kunjungi Papua, Jokowi Heran Pedekatan yang Dia Harapkan Berbeda dengan Pelaksanaan di Lapangan.
4) Pendekatan Keadilan Sosial
Seterusnya pendekatan keadilan sosial melalui harga bahan bakar.
"Satu malam, di Papua, saya tanya harga bensin. Katanya, harganya Rp 60 ribu per liter. Itu dalam situasi normal. Tetapi kalau cuaca buruk, pesawat tidak bisa mendarat, harga bahan bakar bisa naik tidak karuan, sampai Rp 100 ribu per liter. Coba bayangkan," kata Jokowi.
Mengatasi kesenjangan harga BBM jenis premium, pemerintah menerapkan satu harga secara nasional.
Harga premium di Papua, Kalimantan, Pulau Jawa dan daerah-daerah lain di Indonesia adalah Rp 6.450 per liter.
5) Pendekatan Pembangunan Infrstruktur
Persoalan lain yang sering dikritik adalah masih adanya gizi buruk dan kelaparan di Papua.
"Itu memang fakta. Sebab dokter tidak mau ke Papua. Pemerintah pernah kirim 24 dokter, tapi enggak ada seminggu, 24 dokter itu balik semua. Tidak tahan, sebab jalan tidak ada. Itulah sebabnya, infrastruktur transportasi (Trans Papua, Red) kita bangun, supaya ada jalan," ujar Jokowi.
Pemerintah membangun ruas jalan Trans Papua sepanjang 4.330 kilometer, dan ditargetkan dapat tembus keseluruhan pada tahun 2020 mendatang.
"Jadi kalau ada yang bilang, 'gizi buruk dan kelaparan kok masih ada di Papua', lha kenyataannya memang seperti itu. Bagaimana masalah kesehatan bisa diatasi, karena memang sulit mendapatkan dokter. Dokter tidak ada," ujar Jokowi.
6) Peningkatan Perekonomian
Masih terkait peningkatan kesejahteraan warga Papua, Presiden mengatakan pemerintah juga telah membangun pasar-pasar tradisional, antara lain di Jayapura.
Ke depan, presiden akan konsentrasi meningkatkan pengembangan sumber daya manusia.
"Ke depan, kami akan fokus maslah otsus (otonomu khusus) dengan pendampingan," ujarnya.
Jokowi mencontohkan, pemerintah akan membangun kawasan ekonomi di Papua. (Tribunnews/domu d ambarita)