RUSUH PAPUA - Perburuan Provokator Asal Medan Veronica Koman Libatkan Interpol, Ini Penjelasan Polri
Aktivis Veronica Koman (VK) saat ini menjadi sosok buruan apatarat Kepolisian.
RUSUH PAPUA - Perburuan Provokator Asal Medan Veronica Koman Libatkan Interpol, Ini Penjelasan Polri
TRIBUN MEDAN.com - Aktivis Veronica Koman (VK) saat ini menjadi sosok buruan apatarat Kepolisian.
Tak tanggung-tanggung, Mabes Polri akan menggandeng Interpol untuk melacak keberadaan wanita kelahiran Medan, Sumatera Utara, tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Veronica Koman saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka akibat provokasi yang dilakukannya melalui media sosial terkait Papua.
"Kalau VK kan masih WNI. Karena keberadaannya di luar negeri, maka nanti dari Interpol akan membantu untuk melacak yang bersangkutan, sekaligus untuk proses penegakan hukumnya," kata Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019).
Menurut keterangan polisi, konten yang disebarkan Veronica bersifat provokatif dan berita bohong atau hoaks.
Saat ini, penyidik Polda Jawa Timur bersama Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masih mendalami jejak digital VK.
Berdasarkan hasil sementara, sebagian konten diduga disebarkan dari Jakarta dan sebagian di luar negeri.
"Ada beberapa jejak digital yang masih didalami, masih ada yang didalami di Jakarta dan beberapa yang memang ada di luar negeri. Itu masih didalami laboratorium forensik digital," tutur Dedi.
Baca: Dukun Palsu dan Jual Ramuan hingga Rp 6 Juta, Tohir Habis jadi Bulan-bulanan Warga Pinanggripan
Baca: Polda Sumut Keluarkan Surat Rehabilitasi untuk Feryansyah, Anak Pejabat Sumut yang Positif Narkoba
Sebelumnya, pada Rabu siang, penyidik Ditreskrimsus Polda Jawa Timur menetapkan seorang aktivis perempuan bernama Veronica Koman sebagai tersangka, karena disebut aktif melakukan provokasi melalui media sosial tentang isu-isu Papua.
Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan mengatakan, saat aksi protes perusakan Bendera Merah Putih di asrama mahasiswa Papua, Surabaya, Veronica Koman diduga berada di luar negeri.
"Yang bersangkutan sendiri tidak ada di lokasi saat aksi protes bendera di Asrama Papua Surabaya 16 Agustus lalu. Saat itu dia dikabarkan berada di luar negeri," terang Luki.
Namun meski tidak ada di lokasi, Veronica Koman melalui akun media sosialnya sangat aktif mengunggah ungkapan maupun foto yang bernada provokasi. Sebagian unggahan menggunakan bahasa Inggris.
Luki menyebut beberapa postingan bernada provokasi seperti pada 18 Agustus 2019, "Mobilisasi aksi monyet turun ke jalan untuk besok di Jayapura",
Ada juga "Moment polisi mulai tembak asrama Papua. Total 23 tembakan dan gas air mata".