News Video

VIDEO AMATIR: Detik-detik Kecelakaan Tol Cipularang Direkam Korban, Terdengar Hantaman Keras

8 orang meninggal dunia dan 28 mengalami luka-luka dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Senin (2/9/2019) siang.

TRIBUN-MEDAN.COM - 8 orang meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Senin (2/9/2019) siang.

Dikutip dari Tribun Jabar, ada 28 korban luka-luka dalam kecelakaan ini.

Kejadian mengerikan tersebut terjadi pada siang hari sekitar pukul 12.30 WIB.

Kecelakaan diduga karena adanya truk tanah yang mengalami rem blong.

Viral di media sosial video beberapa saksi yang benar-benar merekam detik-detik kecelakaan beruntun Tol Cipularang tersebut.

Video tersebut direkam oleh korban yang selamat dari kecelakaan tersebut.

Tonton videonya;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

KNKT Jelaskan Tol Cipularang Makan Banyak Korban, 7 Kecelakaan Hebat Libatkan Istri Saiful Jamil

TERUNGKAP Percakapan Via Telepon Sopir Dump Truk Penyebab Kecelakaan Maut Tol Cipularang

Awalnya perekam mengendarai mobil di jalur tersebut dengan pelan.

Dirinya dan beberapa mobil lainnya mengantre dan berhenti sebab ada truk tanah berwarna hijau yang terguling hingga menutupi jalan.

Selang beberapa detik tiba-tiba kamera berguncang hebat dan suara hantaman terdengar di video itu.

Diduga sang perekam dan beberapa mobil lainnya ditabrak oleh sebuah truk yang mengalami rem blong dalam keadaan kencang.

Nampak mobil sang perekam terguling dan dirinya langsung berlari keluar.

Terdengar pula beberapa teriakan wanita di video itu.

"Bu anaknya nggak apa-apa kan bu?" tanya sang perekam kepada salah satu korban kecelakaan.

Video singkat itu sudah ditonton sebanyak lebih dari 46 ribu kali di Instagram.

Cerita Korban Selamat

Febriansyah Saputra (24) tampak masih syok mendengar kabar kecelakaan beruntun di KM 91 Tol Cipularang arah Jakarta, Senin (2/9/2019) siang kemarin.

Kecelakaan melibatkan setidaknya 20 mobil dan menewaskan delapan orang.

Mobil yang ditumpangi keluarga Febriansyah termasuk di dalamnya.

Beruntung, tujuh anggota keluarga Febriansyah selamat, beberapa di antaranya luka-luka.

"Bapak katanya dadanya sakit. Ibu kena saraf, luka di kepala. Kakak saya (Rico) dijahit kakinya. Istrinya enggak kenapa-kenapa. Kenzi kakinya patah, Vivi juga patah. Kalau Safira kena beling di kepala," ujar Febriansyah ketika ditemui Kompas.com di kediamannya, Selasa (3/9/2019) siang.

Ada Asparida dan Zulfahmi, ibu dan ayah Febriansyah dalam mobil tersebut. Turut ikut pula kakak (Rico) beserta istrinya (Ade).

Rico yang bertindak sebagai sopir membawa dua orang anak (Safira dan Kenzi) serta seorang adik ipar (Vivi).

Kini, ketujuh anggota keluarga tersebut masih dirawat di RS MH Thamrin, Purwakarta.

Sebelum kecelakaan, keluarga tersebut tengah dalam perjalanan pulang usai liburan ke Ciwidey, Kabupaten Bandung.

"Liburan biasa, dari hari Minggu pagi (berangkatnya) jam 8-an. Semuanya satu mobil di Avanza. Pas balik kemarin siang," katanya.

Febriansyah Saputra (24), anggota dari keluarga yang jadi korban kecelakaan beruntun di KM 91 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).
Febriansyah Saputra (24), anggota dari keluarga yang jadi korban kecelakaan beruntun di KM 91 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).|KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN

Batal ikut 

Febriansyah tak ikut keluarganya pelesir ke Ciwidey. Saat itu, Rico, kakaknya, sudah mengajaknya ikut.

Ia menolak ajakan itu pada Minggu (1/9/2019) pagi. Padahal, ajakan liburan keluarga seperti itu merupakan kesempatan langka.

"Saya ada kerjaan, jadi sendiri di sini," kata dia.

"Kebetulan kakak lagi dapat cuti, dia mau jalan-jalan ngajak ibu sama bapak saya, naik mobil Avanza hitam yang nyupir kakak saya," Febriansyah menambahkan.

Sebelum kecelakaan, keluarganya sempat menghubungi pada Senin (2/9/2019) pagi.

Kala itu, orangtuanya mengabarkan bahwa mereka tengah dalam perjalanan pulang dan mengira akan sampai di Bekasi siang atau sore hari.

Mendadak, Senin siang, ia dikabari tetangga bahwa ada kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

Hingga kini, ia belum berkomunikasi sama sekali dengan keluarganya.

"Saya coba mau hubungi, tapi enggak ada balasan. Jadi saya ke rumah kakak saya, Nola, dia bisa naik mobil langsung ke RS MH Thamrin Purwakarta. Saya di sini, takutnya ada apa-apa, foto BPJS atau asuransi," jelas Febriansyah yang mengaku belum tidur sejak kecelakaan terjadi.

Delapan warga Kota Bekasi turut menjadi korban kecelakaan beruntun di KM 91 Jalan Tol Purbaleunyi atau Cipularang arah Jakarta, Senin (2/9/2019).

Tujuh di antaranya merupakan keluarga yang tinggal di Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur.

Tangisan Istri Salah Satu Korban

Air mata Ratna (34) terus mengalir di pipinya. Ia masih tak kuasa jika harus mengingat kejadian yang menimpa suaminya, Iwan (34), dalam kecelakaan beruntun di Kilometer 91 Tol Cipularang, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).

Iwan tewas dalam peristiwa itu. Iwan merupakan salah seorang pegawai perusahaan plastik. Ketika kecelakaan terjadi, Iwan baru saja selesai mengantar barang ke Bandung dan hendak pulang ke Jakarta.

Ratna bercerita, sebelum meninggal akibat insiden tersebut, ada yang tak biasa dari tingkah laku Iwan. Tepat pada Sabtu (31/8/2019) malam, korban meminta untuk dipotongkan ayam.

Namun, permintaan tersebut ditolak Ratna. Sehari setelahnya, korban justru menjual ayam pemberian dari orangtuanya.

"Minggu siang sebelum malamnya berangkat ke Bandung, almarhum sempat jual ayam dulu katanya buat tambahan beli sepatu bola Ibrahim (anaknya)," ujar Ratna saat ditemui di rumah duka di Kampung Tanggulin, Sepatan Timur Kota, Kabupaten Tangerang, Selasa (3/9/2019).

Ratna (34), istri Iwan, salah satu korban kecelakaan di tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019)
Ratna (34), istri Iwan, salah satu korban kecelakaan di tol Purbaleunyi/Cipularang, Senin (2/9/2019).| KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi

Menurut Ratna, jauh sebelum korban menjual ayamnya untuk membeli sepatu, sang anak memang telah mengeluhkan kondisi sepatunya.

Permintaan yang terus berulang itulah yang membuat Iwan merasa harus memenuhinya.

Bahkan, kata Ratna, korban rela menggunakan hari liburnya untuk masuk kerja demi mendapatkan uang tambahan.

"Minggu itu seharusnya dia libur, tapi akhirnya dia masuk. Katanya buat tambahan juga buat beli sepatu. Minggu malam dia berangkat ke Bandung," ucap Ratna.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Purbaleunyi/Cipularang Km 91 yang melibatkan 21 kendaraan dan 8 orang meninggal serta puluhan lainnya terluka.

Para korban yang mengalami insden tersebut dibawa ke rumah sakit berbeda, di antaranya RS MH Thamrin, Rumah Sakit Siloam, dan Rumah Sakit Umum Daerah Purwakarta.

Selain korban tewas, kecelakaan tersebut menyebabkan empat mobil hangus terbakar. Korban tewas adalah penumpang dari mobil yang terbakar tersebut.

Sering kecelakaan di Cipularang

Dari catatan yang dihimpun Kompas.com, setidaknya ada tujuh kecelakaan lain di Cipularang yang banyak disorot media.

Salah satunya kecelakaan tunggal di Tol Cipularang pada September 2011 yang menewaskan Virginia Anggraeni, istri penyanyi dangdut Saipul Jamil.

Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Budi Susandi mengatakan, ruas tol ini rawan terjadi kecelakaan jika pengendara tak berhati-hati.

Sebab, jalur tersebut berupa turunan yang panjang.

“Memang ruas tol ini ruas turunan panjang. Jika pengemudi tidak hati-hati, akan rawan terjadi kecelakaan, seperti mobil terguling dan mobil sulit dikendalikan,” ujar Budi dalam telewicara di tayangan langsung Kompas TV, Selasa (3/9/2019).

Selain faktor jalan, ada pula faktor kelalaian pengemudi yang melanggar rambu lalu lintas.

Menurut Budi, kondisi jalan yang mulus dan lancar sering kali membuat pengendara meningkatkan kecepatan laju kendaraannya.

Padahal, ada rambu yang mengatur batas kecepatan, yakni minimal 60 kilometer per jam dan maksimal 80 kilometer per jam.

Diatur pula jarak aman 100 meter antarkendaraan.

“Kan kadang tidak dipatuhi karena kondisi jalan mulus, nyaman, sehingga memacu kendaraan setinggi-tingginya,” kata Budi. 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved